yang paling bangsat dari segala ke bangsatan deana selama hidupnya adalah, saat dia menyadari kalo dia sebentar lagi mati ditangan cowok sinting yang saat ini menawarkan diri menjadi pacarnya.
" gimana jawaban lo?."
cowok yang saat ini berdiri menjulang di hadapan deana dengan tatapan dingin yang mengintimidasi.
" e enggak." tolak deana dengan suara layaknya tikus yang terpojokkan. sumpah!, deana sebenarnya sudah tau kalo pendapatnya ini gak akan di dengar.
" oke, mulai sekarang lo pacar gue."
bahu deana terkulai. ke apes-an apalagi yang dia hadapi kali ini. padahal dia sudah semaksimal mungkin menjauh dari kemungkinan keterlibatan dirinya di alur novel. tapi, kenapa dirinya tidak bisa menghindar!.
" kok muka kamu lemes gitu na?. harusnya kamu seneng dong bisa jadi pacarnya alden. kan ini yang kamu mau dari dulu"
'seneng gundul mu!'
deana menatap kesal perempuan cantik yang saat ini tengah terkekeh melihat raut tak berdaya deana.
dia, mutiara.
sahabat dirinya. bukan, lebih tepatnya sahabat dari pemilik tubuh yang belum genap seminggu ini dia tempati. lebih buruk lagi, pemilik tubuh ini dulunya sangat tergila gila dengan Alden, si cowok sinting tadi.
mutiara, gadis yang menjabat sebagai sahabat deana asli merupakan female lead dalam novel yang sialnya deana tempati saat ini. dan si alden tadi, dia adalah male lead ter sinting dari seluruh novel yang pernah deana baca.
dan novel yang dunianya sekarang deana rasuki ini berjudul ' obsessed'. novel bergenre dark, adult- romance yang berulang kali berhasil membuat deana terus misuh misuh tiap kali mengingatnya.
bagaimana tidak, jika tiap bab yang di jelaskan hanya tentang seberapa sintingnya alden yang terus menyiksa, membunuh, menguliti dan sederet aksi psiko yang membuat bulu kuduk merinding. belum lagi beringasnya alden yang membuat mutiara terus mendesah dibawah tubuh alden hingga membuat gadis itu selalu pingsan.
hah!
entahlah, deana gak tau lagi harus mendeskripsikan alden bagaimana. ibaratnya cowok itu benar benar perwujudan manusia psiko, sinting, bajingan, brengsek dan banyak lagi.
dan lebih apesnya lagi, tubuh yang memiliki nama yang sama dengan dirinya ini. merupakan tokoh yang akan mati di awal cerita cuma karena melihat mutiara senyum ke orang lain.
kan, emang anying!
*****
" naik."
tubuh deana menegang kaku. suara bariton dengan serak serak basah yang terdengar seksi. abaikan itu dulu. tapi, ini kenapa si cowok sinting ini memberhentikan motornya di depannya?. apa sekarang sudah waktunya deana untuk mati?. dan lagi, jam pulang sudah lewat sejak 15 menit lalu. kenapa supir rumahnya belum juga datang? apes apes.
ting!
pak mamat :
non, punten atuh. mobilnya teh masuk bengkel. ini lagi di benerin soalnya bocor. non pulang sendiri dulu gak papa ya..
'anying! kenapa gue apes banget sih'
rutuknya kesal sembari menggenggam hpnya erat.
" budek lo!, buruan naik!"
sentakan kasar itu berhasil membuat deana gelagapan dan buru buru naik ke jok belakang motor alden.
sumpah demi kolor ijo nya Spongebob. jangan sampek si alden ini makin sadis membunuh dia cuma masalah naik jok motor doang.
deana mencengkeram belakang motor alden erat. matanya terpejam ketakutan. ini serius dia bakal mati lagi?. padahal deana belum genap seminggu loh masuk novel. masak harus mati lagi sih?
"turun"
deana tetap memejamkan matanya erat. selain dia masih takut karena mau dibunuh, dia juga gemetaran karena cara nyetir alden yang brutal.
"turun! budek lo!"
deana gelagapan. dengan segera dia turun dari jok motor alden hingga membuatnya hampir jatuh. sial, kakinya keseleo.
" kalo lo gak bisa gunain kuping lo, mending potong aja. nyusahin tau gak!"
deana meringis ngeri. untung saja cowok sinting itu langsung pergi. deana menghadap kebelakang. bangunan tinggi bercat putih yang tak asing lagi di matanya.
' dari mana itu cowok sinting tau rumah gue?'
****
KAMU SEDANG MEMBACA
today is apes
FantasySi paling positive vibes. yups, itulah deana. cewek yang gak percaya dengan yang namanya Apes. ibaratnya, apapun yang dia lalui, walaupun itu menyebalkan sekalipun pasti membawa keberuntungan. sesimple itu pemikiran deana. tapi. gimana deana mau tet...