━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━Kyungjun mendorong kasar bahu Jinha, "ambil ponselmu kalau ingin tetap hidup, bangsat." Yang dimana membuat Jinha langsung menatap nanar temannya itu, dia langsung berlari ke tempat sampah yang berisi ponsel setiap anak kelas.
Jin Dabum juga langsung menyusul pria itu untuk mengambil ponselnya sendiri, "𝘴𝘴𝘩𝘪𝘣𝘢𝘭-- jika tidak memilih, kita akan mati!" Teriaknya.
Y/n merasakan kakinya lemas saat melihat mayat Soobin dan Jinhoon. Murid lainnya pun terpantik ketakutannya, mereka langsung menyerbu tong kuning di tengah lingkaran. Saling mendorong untuk mendapatkan ponsel masing-masing, benda kuning itu terlempar begitu saja karena keegoisan semua orang.
𝐊𝐢𝐦 𝐒𝐨𝐦𝐢 𝐦𝐞𝐦𝐢𝐥𝐢𝐡 𝐁𝐚𝐞𝐤 𝐄𝐮𝐧𝐡𝐚.
Y/n mendapati ponselnya secara beruntung terlempar tepat di depannya. Gadis itu bergegas meraih benda persegi panjang itu, matanya memandangi sekitar kala bingung apa yang harus dia lakukan.
Y/n mendapati Yoonseo yang berlari kearahnya, "Y/n-𝘺𝘢𝘢! Ayo kita saling memilih, Cepat!" Yoonseo dengan wajah berkeringat berdiri dihadapannya.
𝐎𝐡 𝐉𝐮𝐧𝐠𝐰𝐨𝐧 𝐦𝐞𝐦𝐢𝐥𝐢𝐡 𝐉𝐢𝐧 𝐃𝐚𝐛𝐮𝐦.
𝐉𝐢𝐧 𝐃𝐚𝐛𝐮𝐦 𝐦𝐞𝐦𝐢𝐥𝐢𝐡 𝐎𝐡 𝐉𝐮𝐧𝐠𝐰𝐨𝐧.
Mendengar itu, Y/n jadi menangkap maksud Yoonseo. Nami mengangguk sembari menekan nama Yoonseo untuk memilihnya, begitupula dengan Yoonseo.
𝐋𝐞𝐞 𝐘𝐨𝐨𝐧𝐬𝐞𝐨 𝐦𝐞𝐦𝐢𝐥𝐢𝐡 𝐃𝐨 𝐍𝐚𝐦𝐢.
"Y/n-𝘺𝘢𝘢? Cepat pilih aku!" Yoonseo mengguncang tubuh gadis didepannya, Y/n sesaat menggeleng sambil menatap kearah Kim Somi yang tengah memprovokasi Jisoo dan pacarnya untuk memilih Baek Eunha.
𝐃𝐨 𝐘/𝐧 𝐦𝐞𝐦𝐢𝐥𝐢𝐡 𝐊𝐢𝐦 𝐒𝐨𝐦𝐢.
Somi lantas mengalihkan pandangannya dan mencari yang bernama Do Y/n itu, saat matanya dan mata Y/n saling bertubrukan dan melemparkan ekspresi yang berbeda, Y/n menangkap satu hal dari pantulan mata Kim Somi itu ..
Yoonseo menariknya, "apa yang kau lakukan?"
"Memilih jalang," lontar Y/n sembari mengalihkan pandangan. Yoonseo menggeleng sembari berharap-harap cemas.
Gadis itu memeluk lengan Y/n kuat saat seseorang menusukkan sebuah kayu runcing diperutnya tepat didepan mata mereka. "Tidak apa, ayo pergi dari sini." Kata Y/n setengah berteriak, soalnya keributan di dekat mereka begitu gila dan berisik.
"Kau tau 'kan kalau mafia harus membunuh setiap malam? Kita tidak bisa terus disini!"
Yoonseo mengangguk setuju. "Ya .. benar, aku akan ajak Jungwon!" Dia berlari menghampiri Jungwon di bagian lain, Y/n mengekor tapi ia berhenti tepat saat ada sebuah ponsel yang terseret menabrak sepatunya. "Oi!" Hyunho berseru, pemuda itu juga Nahee dibelakangnya menghampiri Y/n.
"Ponselnya! Itu punya Hyunho!" Jerit Nahee kuat-kuat, Y/n meraih ponsel di bawah itu namun terkejut saat ada orang yang lebih dulu mengambilnya.
"BRENGSEK! KEMBALIKAN!" Hyunho menaikkan nada suaranya tinggi-tinggi pada Kyungjun yang memegang ponselnya, Kyungjun sendiri hanya memandangi nya dengan wajah merendahkan.
"Mau? Ambil sendiri sialan." Lelaki preman itu mengangkat tangannya tinggi-tinggi untuk melempar benda pipih itu, tetapi telapak Y/n memeganginyaー mencegahnya untuk melempar.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐂𝐔𝐑𝐒𝐄, 𝗻𝗶𝗴𝗵𝘁 𝗵𝗮𝘀 𝗰𝗼𝗺𝗲
Fanfiction❝ 𝗪𝗵𝗼 𝗮𝗿𝗲 𝘆𝗼𝘂? ❞ Night has come Fanfiction Game kematian ini memaksa semua murid memainkannya. Meski mereka berdiri ditengah-tengah darah teman sendiri, mereka tetap bersikukuh terus hidup sampai esok hari. |✎NightHasCome only on