Episode 24

2K 210 9
                                    

Jennie menyerah dengan apa yang terjadi. Bukan ide yang baik untuk datang ke rumah Ayahnya jika ujung-ujungnya hanya ada pertengkaran yang memanas. Pembahasannya sama, dia disalahkan atas perceraiannya dengan Kai dan Dia di ancam atas kasus yang dia tanganin. Ayahnya bukan pria yang kasar tapi tiba-tiba dia berubah ketika Mendengar kasus dua tahun lalu akan di angkat lagi ke persidangan.

Dia bahkan tidak paham bagaimana pola pikir Ayahnya ketika menerima suap. Dan Ayahnya mengakui itu dengan lantang agar Jennie dapat mengerti bahwa ayahnya akan masuk penjara setelah ini.

Dia menendang sejumlah batu kecil di jalan, kepalanya panas dan dadanya terbakar. Ini pertama kalinya Ayahnya berteriak dan hampir memukulnya. Jennie tahu dia akan mendapatkannya tapi mengapa semua terasa mudah ketika Ayah dan suaminya bersekongkol melakukan penyuapan.

Jennie menjadi profesor karena menjadikan Ayahnya sebagai panutan, tapi lihatlah akhirnya, dia kecewa.

"Sial, seharusnya aku tidak mengunjunginya."

"Tapi kau harus melakukannya."

"Tidak Lisa, seharusnya kami bertemu di persidangan."

Lisa mengangguk, dengan ragu dia mengaitkan jari-jaringan ke jari Jennie. "Itu perlu dicoba, dan kau tidak salah." Kata Lisa menarik tangan mereka ke dalam saku mantelnya. "Dia marah karena kaulah yang akan membuatnya dijeruji."

"Itu mungkin hanya 2 tahun, dia akan naik banding , membayar denda dan semua selesai. Tujuanku cuman ingin membebaskan Park Lim." Dia berjalan di sisi Lisa dengan hangat. Ada kedekatan yang mulai terjalin tanpa keraguan, Jennie mulai nyaman tanpa memikirkan tentang statusnya begitupun Lisa yang mulai tidak perduli siapa Kai untuk Jennie.

"Mau makan?"

"Kau lapar?"

"Makan di rumah Ayahku tidak membuatku selera. Kau tahu bagaimana Wanita itu menatapku dari atas hingga ke bawah membuat perutku mual." Jennie berbicara tentang Ibu tirinya yang tidak pernah dia anggap. Dia memiliki adik laki-laki yang manis tapi sekalipun dia tidak pernah menggendongnya. Itu adalah kesalahan mereka sendiri, memisahkan banyak kenangan yang dibuang. "Aku tidak tahu mengapa Ayahku menikahinya dan membuang Ibuku."

Lisa menarik alisnya. "Mungkin karena cinta." Katanya sambil tertawa

"Kau tahu Ibuku juga menikah dengannya bukan karena cinta tapi karena ayahku menghamilinya sebelum dia selesai kuliah."

"Oh" Lisa menggaruk lehernya. Dia tidak ingin membahas soal Ibunya karena itu juga menyakiti hatinya. Dia tahu semua kisah keluarga Jennie karena dulu wanita itu tidak pernah merahasiakan apapun padanya.

"Aku datang juga bukan untuk makan." Ucap Jennie menarik tangan Lisa. "Ramen dan soju?" Tanya Jennie.

"Jika itu yang kau inginkan." Balas Lisa tersenyum mengikuti langkah Jennie yang semakin cepat menuju sebuah tenda makan di pinggir jalan.

....

Sudut pandang orang ketiga

"Kita harus berhenti."

"Kenapa? Kenapa tiba-tiba kau ingin berhenti."

"Dia mulai menyelidiki kasusnya, dan aku tidak ingin kita ketahuan."

"Apa? Maksudmu kasus Lim?"

"Ya, itu yang aku dengar. Dia banyak menyembunyikan informasi akhir-akhir ini. Aku juga tidak lagi sering bersamanya."

"Apa tujuannya?"

"Mungkin merasa bersalah atas Ayahnya atau suaminya."

"Tapi aku ingin melakukannya lagi."

STORIES FROM THE SKY [JENLISA] COMPLETETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang