Kini tepatnya dirumah sakit besar keluarganya tengah dilanda panik.Setelah tau kondisi Sakura saat terjatuh dari Bodyguard yang menjaga mereka dari jauh sontak membuat mereka mendekat kearah Sakura,menolong nya,dan langsung membawanya kerumah sakit.
Pasien langsung dibawa menuju keruangan gawat darurat untuk diperiksa.Kejadian itu langsung menyebar ke semua keluarga Na.
Jaemin sungguh merasa sangat amat cemas.Ia takut dituduh yang tidak - tidak oleh mereka dan diusir dari keluarga itu.Apalagi setelah melirik tatapan Om Han yang cemas dicampur marah membuat Jaemin was-was.
Tak lama dokter keluar dari dalam ruangan itu.Membuat semua keluarga Na langsung tegak.
"Dengan keluarga pasien?"
Han maju,"Saya suaminya dok"
"Benturan yang cukup keras yang mengenai perut nona Sakura membuat bayi pada perut pasien keguguran.Saya turut berdukacita akan hal itu"
Seluruh keluarga Na menggeleng tak percaya.Tidak!Kenapa hal ini bisa terjadi?!.
"Kalo begitu saya permisi "Pamit dokter itu dan berlalu pergi.
Dengan amarah yang sudah di ubun-ubun,Han mendekat kearah Jaemin keponakannya.Kemudian ia langsung mencengkram leher Jaemin yang membuat semua orang disana terkejut.
"Gara gara kamu istri saya jadi keguguran!!Kamu gak tau kecewanya saya saat tau istri saya jatuh terbentur!!Dan itu gara-gara pergi sama kamu!!"Bentak Han keras.
"Han!lepasin nak!Ini bukan salah Jaemin,Ini sudah takdir"Kata Zana berusaha menyadarkan Han.
"Nggak mah!!Kalo bukan karna pergi keluar Sakura ga bakal kehilangan anakku!!"
"Ma-afin J-jae-min Om,Ja-emin ba-kal tang-gun-g j-awab"Balas Jaemin sebisa mungkin,karena lehernya dicekik oleh Han.
"Mau Tanggung jawab bagaimana kamu hah?!!Kamu itu cuma pembawa sial!!GARA GARA KAMU SAYA KEHILANGAN ANAK SAYA,DAN GARA GARA KAMU JUGA BUNDAMU MENINGGAL KARENA KAMU!!KAMU TAU ITU KAN??!!"
jleb
Bagaikan ditusuk beribu-ribu pisau,Hati Jaemin kini teramat begitu sakit.Bukan,bukan karena Han menghinanya pembawa sial,melainkan saat Han mengatakan bahwa Bunda nya meninggal karenanya.Ia baru tau hal itu,Dulu Yuta hanya mengatakan kalau Winwin meninggal karena terkena penyakit.
Jaemin menatap Yuta dengan tatapan kecewa.Kenapa Ayahnya tak mengatakan yang sebenarnya??.
Dengan sekuat tenaga Jaemin melepas cengkraman tangan Han dan berlalu dari sana saat cengkraman tersebut berhasil terlepas.
Jaemin kini tengah melangkah pergi menuju ke taman rumah sakit itu.Ia mendudukkan dirinya pada salah satu bangku disana.
Ia menangis?Ya tentu.Mengingat perkataan Han tentang sang Ibunda membuat Jaemin sungguh merasa bersalah.
Laki-laki itu memukul kepalanya sedikit keras sembari menangis.Rasa sakit dikepalanya tak sama dengan rasa sakit dihatinya itu.
Sekitar dua jam Jaemin menangis,mata,pipi,dan hidungnya kini sudah begitu memerah.Jaemin menghapus air katanya kasar.
Ia lelah,sangat lelah.
Pandangannya mulai memburam,dan Jaemin pun pingsan.
***
Manik mata indah itu mulai terbuka perlahan.Ia berusaha untuk menetralkan cahaya disekitar.Ia menyatukan dahinya heran saat melihat langit-langit ruangan itu yang dominan berwarna putih.
Pandangannya mengedar,tak lama pintu terbuka yang menampilkan seorang laki-laki jangkung dibalik pintu.
"oh kau sudah sadar?"Tanya laki-laki itu sembari melangkahkan mendekatinya.
"siapa?"
"Guanlin,lo?"
"Jaemin"
"kenapa gue bisa disini?"Tanya Jaemin sembari menatap kearah Guanlin yang berada disamping brankar.
"Gue liat lo pingsan di taman,jadi gue bawa kesini"Jawab Guanlin.
Mendengar jawaban Guanlin, Jaemin pun mengangguk paham,"Thanks "
Laki-laki bernama Guanlin itu meletakkan sebuah sterofoam yang entah apa isinya,Jaemin pun tidak tau.
"Nih,makan"
Jaemin diam sembari memandang sterofoam berwarna putih itu ditangannya.
"kenapa diam?,mau gue suapin?"
Sontak Jaemin tersadar dari lamunannya,lantas ia menggeleng cepat menjawab pertanyaan dari Guanlin itu.
Guanlin memandang Jaemin yang menggeleng dengan cepat,ia tersenyum tipis.
"lucu amat si lo"
Singkat,tapi mampu membuat Jaemin terdiam.
Sekelibat, gombalan - gombalan Jeno dulu terngiang ditelinga Jaemin saat mendengar gombalan dari laki-laki didepannya itu,Guanlin.
Keduanya mulai membuka sterofoam masing-masing yang ternyata berisi bubur ayam.
"Jae,lo tim bubur diaduk atau bubur ga diaduk?"pertanyaan random dari Guanlin mulai terdengar.
"Gue tim bubur ga diaduk"
Bahu Guanlin merosot,"Yahh.. ga sama dong,gue tim bubur diaduk"
Jaemin mengangkat bahu acuh,"Gue kalo liat bubur ayam diaduk serasa liat muntahan orang".Balas Jaemin sembari menyuapi bubur ayamnya itu.
"padahal menurut gue biasa aja tuh"kata Guanlin kemudian mulai menyuapkan sesendok bubur kedalam mulutnya.
Guanlin menatap Jaemin yang tengah memakan bubur ayam itu.Menurutnya Jaemin itu cantik,manis,dan gemesin.Uhh...Guanlin rasanya ingin membawa Jaemin pulang.
"Jae,"Panggil Guanlin
Mendengar seseorang memanggil namanya,Jaemin pun menoleh,"hm?"
"Lo.."Guanlin menjeda perkataannya yang membuat Jaemin penasaran.
Jaemin terdiam menunggu lanjutan kata dari Guanlin itu.
"..Cantik"lanjut Guanlin.
Jaemin yang baru saja menyuapkan sesendok bubur itu kedalam mulutnya langsung tersembur tepat dimuka tampan Guanlin.
Jaemin panik, sontak ia mengambil tisu basah yang berada tak jauh darinya.
"eh.. maaf maaf,gua ga sengaja tadi"kata Jaemin sembari mengelap wajah Guanlin menggunakan tisu basah itu.
Guanlin tersenyum,"gapapa"
Jaemin masih dengan raut wajah panik,namun Guanlin tersenyum.
Cup
Jaemin terdiam saat Guanlin dengan santainya mengecupnya tepat di bibirnya itu.
Melihat Jaemin yang diam, membuat Guanlin merasa bersalah.
"Em..Jae.. sorry,gue kelepasan"Ya mau gimana lagi.Guanlin sudah tidak tahan melihat bibir pink milik laki-laki manis itu membuatnya nekat menyentuh dengan bibirnya.
Tanpa menunggu lama Jaemin langsung turun dari atas brankar dan pergi dari sana.
Disisi Jaemin saat ini, ia tengah melangkah menuju ke kantin.Ia mulai mengambil beberapa ice cream dan duduk di salah satu bangku disana.
Jaemin menyenderkan tubuhnya di senderan kursi dan menghela nafas berat.
"huftt...gini amat hidup gue"
Tak lama terdengar langkah kaki yang mendekat kearah Jaemin duduk.
Tbc....
Sampai sini dulu yang seng-seng kuhhh
Author lagi pusing mikirin tugas yang ga kelar-kelar
ketemu di next chapter yaa para readers tercintaa
see yuu
KAMU SEDANG MEMBACA
Nana 𝙽𝚘𝚗𝚘[𝙴𝙽𝙳]
Romance"ga" "Kalo cewe bilang 'ga' itu artinya dia bilang 'iya'" "Gue bukan cewe No kalo lo lupa"sahut Jaemin kesal. "Lo emang bukan cewe,tapi dimata gue lo cewe gue"singkat sih,tapi mampu buat Jaemin salting. BACA CERITA INI DOSA TANGGUNG SENDIRI YA!! NO...