Chapter 2: Awal Mula Top 5

3 0 0
                                    

Siang itu aku dan nathan pergi menemui Pak Gunawan, SMP kami terletak di pusat kota, lokasinya cukup strategis dan memang cocok untuk membuat organisasi kemiliteran, ditambah SMP kami mendapat suplai dana dan perlengkapan militer dari pemerintahan.

(6 Maret 2069) Hari itu murid-murid di SMP ku terpaku oleh postingan poster di laman social media sekolah, mengenai projek yang diadakan pemerintah dan sekolah ku

(6 Maret 2069) Hari itu murid-murid di SMP ku terpaku oleh postingan poster di laman social media sekolah, mengenai projek yang diadakan pemerintah dan sekolah ku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Oi, projek apaan ni ?"- Eric
"Mana coba gw liat,(melihat postingan sekolah). Oh ini kaga tau anying, sekolah masa ada projek militer jir"- Nathan
"Bapak lu bego, parno-an sama Perang Dunia III kemaren wkwk"- Felix
"Sapa ?"- Nathan
"Pak Gun"- Sam
"DIH AMIT-AMIT BAPAK-BAPAK GAJE, SURUH MURID-MURIDNYA MATI DI MEDAN PERANG"
- Nathan
"Wkwk, kek maen COD njir"- Eric

Kami berempat menganggap itu hanya lelucon semata, dan berpikir itu adalah promosi sekolah mengenai event peringatan Perang Dunia Ke-3, karena bertepatan dengan tanggal berakhirnya Perang Dunia Ke-3, satu-satunya yang menganggap hal itu secara serius hanyalah Kody, karena dy adalah anak yang suka dengan perang, senjata, dan juga perkelahian.

Sesampai kami di kelas, guru yang mengajar saat itu membahas tentang projek sekolah ini, guru kami menanyakan kesediaan dan ketertarikan untuk mengikuti projek itu, kami melihat tidak ada yang tertarik dan bersedia untuk mengikuti projek itu, karena kami berpikir bahwa itu adalah omong kosong dan guyonan belaka, tetapi kami baru teringat sesuatu, saat kami berempat melihat kearah dy, sesuatu yang kami pikirkan akan segera terjadi. Dy sudah mengambil ancang-ancang untuk mengangkat tangan, kami panik dan ingin menghentikan tindakan konyol anak itu, beruntung gebetan dy, cla segera menghentikan tindakan bodoh itu, kami dan Cla bersekolah di SMP yang sama, saat kami mendengar kabar cla menghilang, kami membantu dy mencari cla hingga ke luar kota,

"Jangan tolol deh !!!, inget bapak emak lu dy"- Cla
"Kan pengen nyoba doang, lagian kalo ga ikut, kan gak tau ini beneran atau event doang"- Dy
"Ga gitu caranya, liat temen lu tuh, udah kayak orang kena tipes gitu mukanya"- Cla

Akhirnya dikelas kami tidak ada yang berpartisipasi dengan projek itu.
Pukul 16.00 kami berenam pergi nongkrong di cafe dekat denga rumah Eric, kami membahas tentang Project Top 5 itu

"Projek goblok, aneh-aneh ae cok sekolah kita"
- Nathan
"Lebih goblok dy sih, pingin join"- Cla
"Eh pea, lu hidup udah enak-enak sekarang pengen perang cok, ada-ada aja dah"- Felix
"Daripada banyak bacot besok kita ke aula aja, liat itu beneran apa cuma jadi abang-abangan babu sekolah aja buat event, anak-anak kelas sebelah, kelas 8, sama 9 banyak yang ikut"- Dy
"Ya udah besok gw izin projek osis aja, terus gw panggil lu semua, sekalian bantuin gw, osis banyak banget anj projek nya"- Sam
"Yehh, ketos bajingan, aji mumpung si babi"
- Nathan
"Mao kaga ?"- Sam
"Ya udah, daripada cowok gw mati penasaran, tapi boleh kali rokok 1 bungkus sam (dengan tatapan centil)"- Cla
"Iyee"- Sam
"Ni baru cewek gw"- Dy dengan bangga

Akhirnya kami berencana untuk menyelidikinya esok hari.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 06 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Project: TOP 5Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang