1.Awal

408 31 1
                                    

Jisoo keluar dari kamarnya. Bergegas untuk sarapan bersama keluarganya. Jisoo segera duduk di kursi, lalu mereka memulai sarapan paginya tanpa obrolan.

"Irene, antarkan kedua adikmu sekolah," Perintah Dragon.

Irene melirik ayahnya sekilah lalu mengangguk. Malas sebenarnya, Namun ayahnya itu tidak suka penolakan. Jadi yasudahlah.

Setelah selesai sarapan mereka beranjak masing-masing. Ayah dan Ibunya yang berangkat kerja, Dan Irene yang akan berangkat kuliah sekalian mengantarkan ke dua adiknya sekolah.

"Langsung mobil jazz. Ga pake lama," Beritahu Irene kepada kedua adiknya, kemudian berlalu.

Rora menatap heran kepada Irene. "Tumben pake jazz?" Tanyanya yang membuat Irene berbalik.

"Naik angkot aja deh lo! Ribet!" Jawab Irene sewot.

"Biasa aja anjink." Rora ini, di depan banyak orang sangat anggunly, padahal aslinya toxic parah, mana mulutnya pedes banget kaya cabe jablay.

Jisoo melemparkan tissue bekas mengelap bibirnya ke mulut Rora. "Mulut lo."

Di depan sudah terdengan bunyi klakson dan teriakan Irene yang sangat melengking. "TINGGALIN ATAU CEPETAN?"

Jisoo dan Rora buru-buru mengambil tas sekolahnya. Dan berlari kencang agar kakaknya tidak semakin ngamuk.

Sekarang mereka sudah berada di dalam mobil. Tidak ada yang memulai pembicaraan sehingga suasana terasa canggung.

"Ayah sama ibu kapan si bisa anterin gue sekolah?!" Tanya Rora tiba-tiba.

"Eh iya lupa. Kan sibuk, gaada waktu buat anaknya,"Jawab rora sendiri dengan tawanya yang sarkas.

Jisoo menghela nafas kasar. Adiknya ini sebenarnya manja banget sama orang tuanya. Tapi orang tuanya ga pernah manjain Rora kaya yang anak itu mau. Kasihan memang, Namun jisoo dan Irene juga merasakan hal yang sama.

"Cari ortu baru," Jawab Irene.

Jisoo menoyor kepala kakaknya yang sedang mengemudi. "Gila lo!"

"Gue si setuju ya," Rora menganggukkan kepalanya.

Hening. Tidak ada lagi yang membuka suara, sampai akhirnya mereka sudah sampai depan sekolah. Jisoo dan Rora turun dari mobil kakaknya. Sebelum turun jisoo merapikan penampilannya.

"Thanks kak rene," ucap jisoo.

"Makasi," ucap rora pelan. Gadis itu mengucapkan terima kasih saja gengsi sekali.

"Urwell."

Setelah Irene melajukan mobilnya. Jisoo dan Rora berjalan beriringan layaknya adik kaka yang sangat dekat. Setelah Rora masuk ke kelasnya. Dan say goodbye. Jisoo kembali melanjutkan jalannya.

Akhirnya dia sampai di kelasnya. Dia bisa menemukan teman-temannya di meja paling pojok. Jisoo mendudukkan bokongnya di kursi itu.

"Soo. Tadi loo berangkat sama kakak lo?" Tanya Lisa. -Lalisa Manoban.
Gadis berponi yang sangat kepoan. Anak dance! Kece! Orkay! Blasteran! Tapi Bloon! HAHAHA

"Iyaa. Kenapa emang?"

"Kakak lo cakep banget sumpah soo." Puji jennie. -Jennie kim
-Badas -Sangar -Unyu² hot -Multitalent -Idaman -holkay abiez  -mulutnya pedess..

"Cakepan juga gue," Sewot Jisoo.

"Apaan, Muka lo aja mirip Lisa!" Tambah Rose
Park chaeyoung. [Rosé]
-Muka bule, pinter, Tinggi, Cakep , Perhatian, Rajin, LEMOT.

"Gamau ah, Lisa jelek." Tolak Jisoo.

Lisa yang di hujat pun merasa tak terima. "Gatau aja, gini-gini gue banyak yang demen,"

Journey of 3 Sisters Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang