Crazy Love ✓

❖ Chapter 24

-----------------------------------------------------------

Renatus Revol, memegangi kepalanya yang sekarang sangat sakit. Dia merasa bodoh tidak seharusnya dia mengikuti ucapnya kaldo, pria-pria iblis itu berusaha untuk menyingkirkan wanita yang dia cintai. Sebenarnya Renatus sudah mengetahui kabar tentang pernikahan dan kehamilan Calista dari Kaldo. Dan itu membuatnya sangat bersedih, andai saja dia lebih cepat mengungkap apa yang dia rasakan pada Calista, mungkin saja mereka akan hidup bersama dalam damai.

Tapi Renatus juga teringat dengan air mata terkahir yang diperlihatkan Calista saat dia dibawa pergi oleh Orter. Pria itu memang sangat berbahaya dan gila, sehingga Renatus benar-benar sangat membencinya. Kaldo lah yang menawarinya untuk membalaskan semua rasa sakitnya kepada Orter dan membiarkan dirinya untuk membawa Calista. Tapi keadaan sekarang sangat berbeda dengan apa yang Kaldo ucapkan. Pria iblis itu membohonginya karena yang menjadi target sebenarnya adalah Calista. Walaupun sekarang Calista sudah tidak akan berada disisinya tetapi dia tetap ingin melihat Calista bahagia, melihatnya tersenyum senang saja sudah membuat hatinya merasa senang.

Tetapi permintaan macam apa ini, membunuh Calista dan anak yang ada di dalam kandungannya, Renatus benar-benar berpikir bahwa ini sudah diluar batas kegilaan, orang-orang itu bahkan terlihat lebih berbahaya dari Orter Madl itu sendiri.

Renatus menutup matanya, dia tak bisa membayangkan jika Calista akan tergeletak dengan darah yang berlumuran di tubuhnya, lebih buruknya lagi jika tangannya lah yang menyebabkan semua hal buruk ini. Dia berteriak berusaha menjauhkan semua pemikiran itu dari kepalanya, dia tak sanggup, tidak bisa membayangkan Calista mati saja sudah membuatnya sangat ketakutan.

Renatus mengenggam novel yang dia berikan kepada Calista saat itu, saat itu dia menemukan buku itu di tempat lama Calista. Dia membuka novel tersebut dan langsung lompat ke halaman belakang, dia melihat tandatangan dari sang penulis novel yang sudah dengan susah payah dia dapatkan hanya untuk Calista. Dia ingin memberikannya kembali pada Calista, dan dia sangat ingin berada disisinya untuk saat ini. Dia tak mau membiarkan wanita yang dia cintai itu harus meregang nyawa ditangan orang-orang serakah itu.

Renatus berdiri, dia mulai menguatkan tekadnya. Apapun yang terjadi dia tetap akan melindungi Calista. Dia mengambil jubah hitamnya lalu pergi ke tempat yang akan dia seharusnya dia tuju.

***

Setelah insiden peracunan istirnya kemarin, Orter menjadi tidak fokus saat di kantor, dia selalu terpikir dan khawatir dengan keadaan istrinya di rumah. Dia berusaha menenangkan diri dengan meyakinkan dirinya sendiri bahwa Margaret akan menjaga Calista dengan baik, tetapi dia tidak bisa tenang begitu saja karena semua ini masih berada di luar kendalinya. Dia harus menemukan secepat mungkin dalang dari semua ini.

Orter tidak ingin membiarkan nyawa Istri dan anaknya dalam bahaya, sebagai suami dan calon ayah yang baik dia akan melakukan apapun untuk melindungi keluarga kecilnya dari semua ini.