9

124 16 1
                                    

Selamat Membaca.

raka terbangun dari tidur nya, hal yang ia pertama kali lihat adalah tangan nya di genggam oleh thalia. raka melepaskan genggaman nya dengan perlahan lahan. raka bangun dari kursi dan berjalan menuju kamar mandi untuk cuci muka.

setelah selesai mencuci muka ia berjalan menuju bangsal membangun kan thalia untuk sarapan dan minum obat dengan lembut.

"thalia bangun yu" ucap raka menyentuh tangan thalia.

"eungg" thalia membalikan badan nya.

"heyy bangun dulu, sarapan terus minum obat nya" ucap raka.

thalia membuka kan mata nya, ia menatap raka seolah olah memohon kepada diri nya agar mau sarapan dan meminum obat nya. thalia bangun dari tempat tidur nya kini posisi thalia sedang menyender ke tubuh raka.

"e-eh" 

"ada apa thalia?" tanya raka yang sebenar nya sedang gugup.

"tidak ada, cuma pengen nyender" ucap thalia dengan senyuman manis nya.

raka dan thalia di landa keheningan, raka sedang mengatur nafas nya agar bisa stabil karna raka benar benar gugup. sedangkan thalia ia malu kenapa berani sekali menyender ke raka.

"raka. . " panggil thalia dengan lembut.

raka memenjamkan mata nya, ia menikmati suara thalia yang sangat halus ketika memanggil nama nya. raka sangat suka di panggil seperti itu.

"i-iyya ada apa?" gugup raka.

"raka percaya kan kalau orang bisa jatuh cinta kapan aja dan di mana aja" ucap thalia.

"raka percaya dengan hal itu kok" ucap raka.

"menurut raka gimana ketika ada seseorang sedang jatuh cinta padahal orang itu baru mengenal beberapa hari" ucap thalia dengan kekehan.

raka terdiam, ia masih belum sadar kalau thalia sedang mengkode kalau thalia lah orang itu. namun raka anak nya sulit untuk peka.

"ya menurut raka si gapapa, itu hal wajar. silakan bilang kepada nya kalau ia sedang jatuh cinta urusan di terima ya belakangan yang penting isi hati orang itu udah lega karna sudah menyatakan cinta nya." raka menjelaskan pendapat nya.

thalia tertawa kecil, thalia mengubah posisi nya menjadi duduk di sebelah raka. ia menatap raka dengan tatapan penuh arti, namun lagi lagi raka hanya mengkerutkan kening nya.

"apa yang sakit?" ucap raka memegang kening thalia.

thalia menggeleng pelan, ia memegang tangan raka dan menempel kan nya ke pipi thalia.

"i think, i like you" ucap thalia sambil mendekati wajah raka.

kini wajah mereka berdua sangat dekat, raka diam membisu ia tidak menyangka kalau thalia menyukai diri nya. tanpa di sadari oleh thalia, raka pun sama seperti diri nya.

raka juga memiliki perasaan yang sama namun ia terlalu pengecut untuk mengungkapkan isi hati nya itu. karna raka berfikir kalau ia menyatakan cinta nya nanti thalia akan pergi karna risih dengan raka.

"hey ko diem? maaf thalia gamau bikin raka risih atau ap-" ucap thalia terpotong.

raka mencium tepat bibir thalia, raka memenjamkan mata nya lalu melumat nya sebentar. thalia yang mendapati serangan seperti itu menjadi kawalahan untuk menyeimbangi ciuman itu.

ciuman mereka berdua sudah terlepas, raka tersenyum dan mengelus bibir pink thalia menggunakan ibu jari nya.

"i think, i like you too" ucap raka langsung memeluk thalia.

we can't be friends?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang