Birthday Gift

366 53 0
                                    

1660+ word

Stuck with You.

Doyoung dihadapkan dua pilihan sekarang. Pilihan pertama yaitu menemui mantan kekasihnya atau pilihan kedua tidak sama sekali.

Jujur, sebenarnya Doyoung sudah memutuskan pilihannya. Namun, dia harus berpikir matang agar dia tidak menyesali keputusannya.

Bahkan dirinya sekarang menanyai temannya satu per satu untuk mendukung salah satu keputusannya itu.

"Kata gua sih ya, lu temuin aja. Lagian dia ulang tahun juga kan besok? Pas banget." saran Asahi, teman baru Doyoung saat pertama kali menginjakkan kaki di kuliahnya.

Itu merupakan satu perkataan yang membuat Doyoung tersadar. Benar adanya jika besok adalah ulang tahun mantan kekasihnya. Namun itu bukan lah tujuan utama Doyoung memikirkannya sampai gelisah.

Besok adalah hari kelulusan mantan kekasihnya.

"Lagian Haruto juga pasti kangen banget lah sama lu, Doy." Timpa Jaehyuk- kekasih Asahi.

Entah kenapa beberapa tahun belakangan ini Doyoung menjadi 'nyamuk' di antara hubungan Jaehyuk dan Asahi.

Padahal saat mereka menduduki sekolah menengah atas, Jaehyuk lah yang menjadi 'nyamuk' itu.

"Kalo dia emang engga kangen gimana? Haruto kan ganteng, pinter, multitalenta siapa sih yang ga mau sama dia? Ga mungkin kalo dia ga punya yang baru."

Inilah ciri khas Doyoung, ga overthinking ga hidup.

"Tau dari mana coba lu?" tanya Asahi.

"YA KAN SIAPA TAUU ASAAA!" jawab Doyoung frustasi.

Bohong kalo dibilang Doyoung baik-baik saja sejak dirinya berpisah dengan Haruto.

Doyoung memang paling tidak bisa jika harus melakukan hubungan jarak jauh, dia akui dirinya adalah orang yang sangat manja dan butuh sangat banyak perhatian dari sang kekasihnya. Semua hal itu justru membuat sang kekasih menjadi tertekan.

Belum lagi tugas yang harus mengharuskan Haruto untuk menahan pulang ke 'rumah'nya. Haruto bingung, Doyoung sangat ingin dimengerti tetapi dia tidak dapat mengerti Haruto sendiri.

'Kita akhirin aja ya, Doy? Aku ga mau bikin kamu nunggu. Cari yang bisa nemenin kamu kapan aja oke? I love you.'

Kilas balik singkat itu terbayang lagi di kepala Doyoung, coba saja dia lebih mengerti Haruto.

Memang perkataan banyak orang benar jika kita harus memperhatikan hal-hal kecil dalam hubungan karena justru hal-hal kecil tersebut lah yang membuat hubungan hancur.

Awal-awal memang pikiran Doyoung berpikir jika dirinya lah yang benar. Dia adalah kekasihnya! Harusnya dia yang justru mendapat perhatian lebih dari pada tugas-tugas milik kekasihnya itu.

Tapi, semuanya berubah ketika banyak teman Doyoung yang bertanya akan status mereka sekarang. Pasalnya, Doyoung pasti selalu menggenggam handphonenya dan ber chattingan dengan Haruto setiap kali berkumpul namun belakangan ini tidak sama sekali.

Bahkan setelah mendengar alasan kenapa mereka berpisah, teman-teman Doyoung justru menyudutkan dirinya. Menyalahkan dirinya. Berkata jika Doyoung lah yang terlalu banyak menuntut, Doyoung lah yang harus dimengerti dan tidak mau melakukan hal sebaliknya, bahkan menyebut Doyoung seorang yang childish.

Kalian tau? Itu membuat Doyoung stress.

Dia mulai menyalahkan dirinya sejak saat itu. Berbaikan? Tidak segampang itu. Doyoung terlalu banyak berpikir jika dirinya akan tidak disambut baik oleh mantan kekasihnya. Bahkan, kejadian itu sudah berlangsung lama. Jika mereka berpisah baru beberapa hari atau seminggu kemudian Doyoung minta maaf kepada Haruto mungkin Doyoung masih berani untuk meminta maaf. Ya, itu lah pikiran Doyoung selama ini.

 I YEARN FOR YOU [HARUBBY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang