Pedagang Evolusi Fey (Makhluk Buas Spiritual) _[part 1]

159 - Paviliun Makanan Spirit

Menurut pendapat Lin Yuan, dengan kombinasi Banteng Liar Obsidian Besi Bronze/Fantasy I dan Kupu - kupu Vajra Bronze/Legend, Chu Ci kini hanya memiliki sedikit lawan yang layak dan setara saja di antara rekan - rekannya dan juga di Akademi Spirit Qi Tingkat Menengah Redbud. Di saat yang sama, skill Annihilation Gaze milik Banteng Liar Obsidian Besi telah memberinya cara menyerang yang tepat.

Fey itu tidak hanya memiliki serangan dasar seperti menimbulkan kerusakan dengan tanduknya. Sekarang, ia juga bisa menyerang dan menyebabkan kerusakan pada level mental. Aku akan balas menghajarmu jika kamu memukulku, dan akan terus melakukan hal yang sama jika kamu memukulku lagi! Tetapi jika kamu memukulku setelah aku memulihkan vitalitasku dengan Pain Absorption, lihatlah bagaimana aku menggunakan Annihilation Gaze-ku!

Ember besi tidak menakutkan, tetapi ember besi yang penuh duri dan dapat memulihkan diri secara otomatis dan menyerang balik, itu sangat menakutkan!

Namun, gaya bertarung Chu Ci kini lebih condong ke arah individu, daripada mengambil tugas bertahan dalam pertarungan tim. Oleh karena itu, dalam memilih Fey yang akan dikontrak Chu Ci selanjutnya, Lin Yuan harus fokus pada Fey dengan ability yang mendukung pertahanan tim. Hal ini wajib ia lakukan, karena seorang spirit qi profesional tipe pertahanan sejati tidak dapat dipisahkan dari tim.

"Lin Yuan, balok besi kecil ini sekarang sangat kuat setelah menjadi Fantasy Breed! Aku bisa merasakan kekuatannya telah meningkat lima kali lipat dari sebelumnya!"

Alis Lin Yuan mengernyit. Apakah pantas menyebut Banteng Liar Obsidian Besi yang kasar itu sebagai balok besi kecil?

"Tidak hanya kekuatannya yang meningkat, tetapi ia juga mengalami perubahan total pada aspek lainnya. Saat kamu nanti pergi ke kelas pertarungan langsung dan bertarung dengan senior yang telah melukai lenganmu, kau akan mengetahuinya."

Setelah mendengar itu, mata Chu Ci berbinar, dan dia berkata, "Kalau begitu aku akan menunggu sampai mencobanya ketika kembali ke kelas pertarungan langsung! Senior Zhao Liang adalah perwakilan kelas pelatihan Tahun ke-3. Aku bisa mendapatkan banyak credit jika bisa mengalahkannya."

Lin Yuan mendengus pelan dan berpikir, Hmph, jika Zhao Liang, perwakilan kelas tahun ke-3 dari kelas pertarungan langsung bertarung melawan Banteng Liar Obsidian Besi Fantasy Breed ini, Fey ini pasti akan memberinya pengalaman baru yang menyenangkan!

Karena seseorang harus bertarung dengan bebas untuk benar - benar mencapai tujuan pelatihan yang sebenarnya, bahkan jika guru kelas pertarungan langsung sedang menonton, cedera tidak dapat dihindari. Meskipun Lin Yuan tahu dia tidak bisa menyalahkan Senior Zhao Liang atas cedera Chu Ci, dia adalah adik perempuannya! Selain itu, Lin Yuan selalu memiliki standar ganda untuk hal - hal berkaitan dengan diri adiknya!

Chu Ci selalu mengirimkan makanan bagi Lin Yuan setiap hari selama beberapa hari ini. Ketika dia mengiriminya tiga kali makan, dia menyadari bahwa kakaknya hanya akan makan satu kali saja, yaitu sebelum istirahat hariannya. Lin Yuan telah berusaha keras meningkatkan kualitas Fey-nya, dan melupakan jadwal makan minum yang teratur. Meskipun Chu Ci telah menyaksikan Lin Yuan menderita sejak dia masih kecil, dia tetap merasa patah hati melihat kakaknya seperti ini, mengabaikan jadwal makan yang benar demi kepentingannya.

Sekarang sudah sore, tapi Lin Yuan belum makan, jadi Chu Ci berkata, "Lin Yuan, ayo makan di luar!"

Chu Ci ingin mengatakan mereka akan pergi mencari makanan favorit Lin Yuan. Meskipun dia jarang berjalan - jalan di Kota Redbud, teman - teman sekelasnya selalu mempercakapkan tempat - tempat makan yang ada di kota ini, jadi dia secara tidak sengaja juga mencatat beberapa tempat yang menyediakan makanan favorit Lin Yuan.

Ketika dia memikirkannya, dia menyadari bahwa Lin Yuan sepertinya tidak pernah mengungkapkan makanan apapun yang ia sukai atau benci khususnya sejak usia muda. Setiap kali makan, begitu Chu Ci terlihat mengambil dua bagian dengan sumpit, Lin Yuan jarang mengambil makanan dari piring itu untuk dimakan dan kemudian meninggalkan semua untuknya.