3

1.5K 79 3
                                    

Renjuna masuk ke sebuah kamar dengan memapah Jeno

dia membaringkan jeno di kasur, Juna melepas sepatu pemuda itu agar lebih nyaman saat tidur

"kamu begitu berat Jeno, punggungku rasanya remuk" sambil meregangkan badanya

Jeno terus saja mengigau tidak jelas

akhirnya Juna memutuskan mengambil air hangat untuk mengelap badan Jeno

tidak lama kemudian Juna datang membawa baskom kecil dan handuk

lalu membuka sedikit kancing baju pemuda itu, dia mulai mengelap leher dan dada Jeno, lalu pindah ke perut, tangan, dan terakhir kaki

setelah selesai Juna kembali membereskan semuanya

namun saat ia menyelimuti Jeno, pemuda itu justru menarik tangan mungil Juna

Juna merasa bingung dan sedikit tidak nyaman dengan posisi ini

akhirnya dia memutuskan duduk dan tidur dibawah kasur sambil memandangi wajah Jeno yang sedang terlelap sambil memegang tanganya

"sebenarnya apa yang terjadi padamu" batin renjuna sebelum tidur terlelap ke alam mimpi

>>>>

Jeno terbangun dari tidurnya, pemandangan yang pertama kali dia lihat adalah renjuna yang tengah tidur terlelap

Jeno terus saja memandangi wajah mungil, manis dan cantik itu

"bagaimana bisa seorang pria memiliki wajah semanis dan secantik seperti wajahmu renjuna" batin Jeno
sambil memegang pipi gembul pemuda manis itu

karena merasa terusik, Juna terbangun, dan melihat wajah Jeno yang tengah menatapnya dan tersenyum manis kearahnya

"ughh kau sudah bangun?" tanya renjuna, kembali meregangkan tubuhnya yang sudah lama tidur dalam posisi duduk

"sepertinya kmu tidur dengan nyenyak" tanya Jeno

"siapa bilang...badanku hampir remuk asal kmu tau"

"benarkah? namun aku lihat kmu tidur dengan sangat pulas, bahkan wajah manismu saat tertidur membuat orang yang melihatnya akan menerkam mu" goda Jeno

renjuna tentunya tersipu mendengar perkataan pemuda itu

"jangan menggodaku Jeno, Jika tidak aku akan meninggalkanmu sendiri disini" ancam renjuna sekedar bercanda

Candaan renjun membuat Jeno kembali memasang wajah murung

dia membayangkan bagaimana jika renjuna tau semuanya, apakah pemuda manis ini akan meninggalkannya??

membayangkannya saja membuat Jeno tidak sanggup menahannya, apalagi jika benar benar terjadi

"hey mengapa kmu melamun, apa aku salah berbicara padamu?"

Jeno menggelengkan kepalanya cepat "tidak, aku hanya merasa lapar"

dan tepat sekali suara cacing di perut Jeno sudah memberontak meminta makanan

"huh baiklah aku akan memesankan makanan untukmu"

baru saja Juna hendak pergi, tanganya ditahan oleh Jeno

"aku ingin memakan masakanmu" rengeknya

Juna gemas melihat tingkah Jeno yang seperti bayi yang tengah meminta makanan kepada ibunya

karena tidak tahan dengan kegemasan Jeno, Juna mencubit pelan pipi pemuda itu

"aku akan memasakkanmu makanan kesukaanmu jika kita sudah dirumah okyy"

Duri FaktaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang