"Halo semuanya, perkenalkan nama saya Arin. Semoga kita dapat berteman dan bekerjasama dengan baik"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Yasudah, Arin.. kamu boleh duduk di bangku yang kosong sebelah sana"
"Terima kasih"
Tatapan mata Soobin dan Arin bertemu, Arin menatap Soobin seolah-olah dia senang karena sekarang bisa selalu dekat dengan Pangeran idamannya itu. Lain halnya dengan Soobin yang buru-buru membuang muka setelah bertatapan dengan Arin selama beberapa saat
"Ada apa, Soobinie?"
"Itu Princess Arin yang pernah aku ceritakan padamu, sayang"
"Aku yakin manusia itu yang sudah merebut Pangeran Soobin dariku, bahkan manusia itu yang sudah membuat Soobin tidak memiliki ketertarikan pada perempuan. Awas saja kamu, aku akan membuat Soobin kembali ke pelukanku" batin Arin dengan senyuman smirknya menatap Yeonjun
Soobin yang bisa mendengar suara hati Arin memutuskan untuk melakukan telepathy dengannya
"Bukan Yeonjun yang membuatku tidak memiliki ketertarikan pada perempuan, Arin. Bukankah sedari awal aku sudah mengatakan jika aku tidak pernah menyukaimu? Karena memang sedari awal aku tidak memiliki ketertarikan dengan perempuan. Yeonjun tidak salah apa-apa, jadi jangan macam-macam dengan kekasihku" balas Soobin sebelum memutuskan telepathynya
"Aku akui Princess Arin memang sangat cantik setelah bertemu dengannya secara langsung, pantas saja dia jatuh cinta dengan Soobin. Apalagi secara status mereka sepadan, bahkan mereka sama-sama merupakan keluarga kerajaan. Jika dibandingkan denganku, jelas aku kalah jauh dengannya" batin Yeonjun menunduk sambil memainkan ujung bajunya
"Pasti Yeonjun sedang merasa rendah diri karena akhirnya bisa melihat wujud Princess Arin secara langsung"
"Sayang? Kenapa?"
"Tidak papa, aku hanya memikirkan semoga kuisnya tidak sulit"
"Silahkan, bisa dimulai mengerjakan soalnya"
Semua mahasiswa tampak fokus mengerjakan kuis, sedangkan Soobin terus memasang sikap waspada karena Arin sudah mulai berbaur dengan manusia. Dia harus melindungi Yeonjun agar kekasihnya itu tidak terluka. Soobin mengerjakan soal sambil sesekali memperhatikan Arin yang sedari tadi terus melihat ke arah Yeonjun, Soobin merasakan firasat yang tidak baik
"Soobinie, kamu bisa mengerjakannya?"
"Tentu saja, ini soal yang mudah"
"Baiklah, jika sudah selesai langsung kumpulkan saja"
"Okay"
Soobin berjalan ke depan untuk mengumpulkan soal kuis yang sudah dia kerjakan. Melihat Soobin yang maju terlebih dulu ke meja dosen membuat semua mahasiswa di kelas menjadi sedikit kaget karena Soobin termasuk sangat cepat dalam mengerjakan kuis, berbeda dengan mahasiswa lainnya yang tampak kesulitan dalam memahami soal