ep7

3 0 0
                                    

🌻POV ARA

Ternyata ini Pak Raja yang katanya art ku ganteng,memang benar sih ganteng tapi sayang bukan kriteriaku🙏

Dari tampangnya sih kelihatan masih muda takut kena brodong lagi,skip aja dulu yaa

Setelah mengobrol banyak tadi dengan Pak Raja di kafe,aku mengundurkan diri terlebih dahulu takutnya nanti ada tetangga yang lihat.

Disisi lain aku juga waspada,bisa jadi Pak Raja sudah memiliki keluarga namun tinggal di luar kota.

"Mbak sudah makan?"

"Silahkan duluan saja bu,saya mau siram-siram dulu"

Aku akui masakan mbak Tini mantap banget apalagi sambal terasi buatannya bikin aku gagal diet!!

Setelah makan aku menuju ruangan atas yang rencananya akan aku jadikan ruang kerja,masih kosong didalam hanya meja dan kursi saja,mungkin akan ku tata saat ada waktu luang.

Selepas mbak Tini makan,aku menyuruhnya untuk berleha-leha sambil menemaniku menonton drakor di tv,"mbak tadi saya ketemu sama Pak Raja"

Mbak Tini melotot saat melihatku,"serius bu?bagaimana,cakep kan bu?"

"Iya mbak,tapi tidak termasuk selera saya"

"Yah...kenapa bu??saya yakin pasti kalau pacar ibu lebih ganteng"

"Saya belum punya pacar mbak"

"Tidak mungkin bu"

Dari sekian banyak orang yang dekat dengan aku rata-rata memang tidak percaya bahwa aku belum memiliki pasangan.

📞Bibi

"Iya bi,ada apa?"

"Ra...kakek kamu mau bikin kandang buat kambingnya tapi kamu tau sendiri kan kalau bibi..."

"Berapa bi?biar aku transfer sekarang"

"12 Ra...itu semua sudah bibi hitung"

"Iya bi,Ara transfer habis ini"

Kalau adik-adik ku tau soal ini,pasti mereka marah banget.Aku paham kalau bibi yang telfon pasti ujung-ujungnya uang.

Sebenarnya aku juga bertanya-tanya,baru seminggu kemarin rasanya aku transfer uang dan sekarang minta lagi,seakan-akan aku seperti atm berjalan bagi dia.

Memang cucu pertama harus memenuhi semua ekspektasi keluarganya ya?

Di keluarga pihak mama,aku adalah cucu pertama.Dan jarak usia ku dengan sepupu lain hampir jauh,seperti anak bibiku jarak 7 tahun dan 11 tahun lebih muda dari aku.

"Mbak,aku tinggal keluar dulu ya"

"Iya bu"

"Oh iya,nanti Uti kesini diantar sama mas Andra bilang saja saya lagi keluar sebentar"

"Siap bu"

Aku ada janji dengan temanku di kafe sebelah tempat gym.

Fyi,mas Andra adalah sepupu dari pihak papa yang merupakan anak budheku paling bontot.Walau usianya lebih tua aku sedikit namun aku harus tetap memanggilnya dengan embel-embel 'mas' memang seperti itu peraturannya di jawa.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Sampai di kafe,aku melihat Pak Raja duduk berdua dengan wanita di 'tempat favoritku' pojok sebelah kaca.Memang tempat terlove selain nyaman,ditempat ini aku bisa melihat orang berlalu lintang membuat pikiran segar kembali sembari menikmati secangkir kopi.

Karena tempat itu sudah terisi,terpaksa aku duduk ditempat lain.

Pesanan ku sudah diantar,"maaf mas,saya tidak pesan kue coklat"

"Spesial untuk hari ulang tahun saya,karena mbak langganan saya jadi kue coklat ini gratis!!Pak Raja juga saya bagi mbak,itu dipojokan sama wanitanya mungkin istrinya kali mbak" aku hanya menyengir mendengar pelayan tadi.

Reflek aku menoleh ke arah Pak Raja,aku tersenyum melihatnya dan dia pun melakukan hal yang sama.

"Wah...selamat ulang tahun buat masnya,semoga sukses selalu"

"Terima kasih banyak mbak,silahkan dinikmati"

Kan,apa kataku?

Aku yakin kalau Pak Raja sudah berkeluarga,lagian ngapain juga aku terlalu mengurusi kehidupan orang lain.




RAJA di HATI ARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang