Prolog

3.5K 159 79
                                    

Hi guys! Sekian lama aku hiatus sekarang aku kembali bikin cerita dengan judul yang sama, kalau pembaca dari tahun 2023 pasti tau aku bikin cerita yang judulnya sexretary yang dihapus pihak Wattpad, castnya Abi dan Sarah. Tapi kali ini aku buat berbeda, nama karakternya juga dan alurnya. Nama castnya aku ambil dari cerita aku yang di hapus Wattpad judulnya "Bastard Lecture" Radit dan Nia.

Aku mohon buat yang engga suka cerita aku jangan dibanned ya tolong banget 🥺😭. Buat cerita itu gaa segampang itu guys, aku sedih banget udah dua kali cerita aku ke banned dan dua-duanya viewersnya banyak. Jadi, aku mohon banget kekalian, kalau engga suka bisa skip yaa dan kali ini aku buat cerita engga terlalu vlugar kaya sebelumnya, takut kebanned lagi wkwk.

Yang minta publish ulang Bastard Lecture dengan alur yang sama, maaf aku engga bisa. Takutnya dibanned sama Wattpad lagi huhu. Jadi, happy reading! 💗

***

Ruangan begitu hening. Mahasiswa tengah difokusan pada kuis yang diberikan dosen setelah mata kuliah selesai.

Semua mata tertuju pada ponsel masing-masing. Kuis diadakan di E-learning kampus selama 30 menit lamanya.

Berbeda dengan seorang yang berada dibarisan paling belakang dengan raut gelisah mencoba fokus pada ponselnya. Sesekali matanya melirik sisi kiri—tempat sahabatnya duduk.

Shasa yang merasa Nia meliriknya pun menoleh. "Lo kenapa sih?"

"H-hah?" Nia terlihat gelagapan, sigap memiringkan ponselnya agar tidak terlihat oleh Shasa.

"Kenapa sih? Perasaan soalnya gampang deh," tanya Shasa yang masih terlihat bingung memihat gelagat Nia yang aneh.

Nia tersenyum gugup. "Gue udah kebelet, mau izin takut gak dibolehin."

Shasa berdecak mendengarnya. "Gue kira apaan anjir! Izin tinggal izin, lagian Pak Radit gak gigit juga."

"Gue takut, liat aja tuh mukanya sangar banget." Nia melirik ke arah depan dimana sang dosen tengah memperhatikan mahasiswanya mengerjakan kuis yang diberikan.

Sepertinya Radit merasa diperhatikan, pria itu pun menatap ke arah Nia tepat sasaran dan membuat gadis itu melotot kaget.

Reflek Nia memalingkan muka. Shasa yang sadar Radit menatap ke arah bangkunya pun langsung berceletuk. "Pak, maaf sebelumnya. Temen saya mau izin ke kamar mandi Pak." Lalu menunjuk Nia.

"Kalau sudah menyelesaikan kuis, silahkan," jawabnya.

"Lo udah emang?"

Nia yang sedari tadi menunduk berpura-pura menatap ponselnya pun mengangguk. Memang ia sudah menyelesaikan kuisnya.

"Yaudah gih sana, jangan sampe ngompol lagi," ejek Shasa bercanda.

Nia berdecak mendengarnya. Ia pun dengan cepat bangkit dan berjalan keluar kelas.

Sesaat sudah di luar, ia baru bisa bernafas lega. Nia mencoba mengontrol kegugupannya. Jantungnya tidak berhenti sejak tadi.

Dengan langkah cepat ia memasuki toilet, Nia menatap dirinya di kaca. Beruntung wajahnya tidak terlalu memerah, namun tetap saja sedikit telihat kalau ia sedang blushing.

Apalagi tadi saat Nia berjalan keluar kelas. Walau menunduk menatap lantai, ia bisa merasakan dosennya tengah memperhatikan dirinya sampai ia keluar.

Nia tidak menyangkan akan mendapati hukuman seperti ini. Kejadian kemarin tidak sengaja, pria itu memang selalu membuat Nia kacau akhir-akhir ini.

Sedikit mendongak, mengeser sedikit kerah kemejanya, Nia tertawa hambar. Apa kata Shasa tadi? Pak Radit tidak akan gigit?

Mungkin Shasa tidak akan percaya jika Nia memberitahu sebenarnya Radit suka mengigit, terutama dibagian dadanya.

Mungkin Shasa juga tidak akan percaya, jika Nia menjawab pertanyaan Shasa, tidak mungkin Nia memberitahu kalau Radit mengirim banyak pesan saat ia tadi mengerjakan kuis.

Sengaja. Pria itu memang sengaja membuat fokus Nia buyar. Dan berhasil, Nia tidak fokus pada soalnya. Kuisnya sudah selesai? Nia mendengus sebal, tidak satu soal pun yang bisa ia kerjakan.

Karena pikirannya hanya tertuju pada pesan Radit sedari tadi. Mungkin seantero kampus tidak mungkin percaya jika Nia menyebarkan fakta mengenai Radit yang sebenarnya.

Sial, Nia bahkan tidak mau membuka ponselnya sekarang. Pria itu memang gila, bagaimana bisa mengirimkan foto tidak senonoh?!

Walaupun pria itu singel alias duda, iya Radit itu duda yang mempunyai anak satu. Nia tidak seberani itu menyebarkan tentang Radit dan juga tidak berniat menyebarkan fakta tentang dirinya yang mempunyai hubungan dengan Radit, hubungan yang cukup dekat. Sangat dekat, sampai Radit selalu mengunjungi apartementnya setiap malam.

***

Guys, jangan lupa tinggalin jejak yaa kalau suka. Ramein yaa, kalau rame besok aku update. Aku libur lama ini, jadi bakal sering update 🫶🏻

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 04 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hot DudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang