meng ikhlaskan

11 5 0
                                    

Fifah masuk ke aula menyusul teman teman nya dan akhirnya ia bertemu dengan teman temannya

Teman temannya bingung apa yang terjadi pada fifah "Lama bet kemana aja?" Tanya zahra" dari tadih kami nyariin kamu" sambung nayla "tau nih bikin panik aja" titi ikutan nimbrung "iya nih" riana ikut ikutan "hah hah hah satu satu kek nanya nya panjang cerita nya hah" Jawab nya yang masih ngos ngosan

"ada apa, apa yang terjadi?" Mira pun membuka suara dan memberi fifah minum kebetulan dia membawa tubler minum "jadi tadih tuh habis aku keluar dari toilet bunda nay ga ada, akhirnya aku nyari bunda nay terus gatau kenapa aku malah jalan ke tempat yang sepi pas di sana tiba tiba ada cowo yang narik aku dan hampir dia mencelakan aku tapi untungnya ada kaka senior yang dateng dan nyelamatin aku dari cowo itu, padahal aku tadih nelponin kalian" terhenti sebentar fifah bercerita ia teringat handphone nya yang jatuh tadih "eh!! Astagfirullah hp aku, duhh aku lupa hp aku" "lahh dimn hp kamu jatuhnya?" Tanya mira "di tempat dimana aku tadih mau di celakain "yaudah kita cari ke sana" inisiatif titi lalu mereka berenam bergegas ketempat itu

Flashback on

POV nayla

"Heh bosen juga nungguin fifah nyari minum dulu aja ah" nayla pun pergi keluar untuk mencari minum.

Dia kembali ke toilet

"Lahh udah ga ada tuh anak, mungkin udah ke aula yaudah deh" nayla pun beranjak pergi ke aula karena sudah tidak melihat fifah.

Sesampai nya di aula

"Lah nay kamu balik sendiri?" Raina yang heran kemana pergi nya fifah
"Bukannya dia udah ke sini?" Nayla malah berbalik bertanya "ga ada anjir kamu ninggalin fifah" ucap titi yang panik "bocil kita hilang!!" Zahra yang panik pun lasung menangis "jangan panik dan jangan nangis kita cari dulu, nay telpon fifah" mira yang berusaha menenangkan teman temannya setelah nayla mencek hanphone nya "fifah nelpon aku 10x cog" nayla yang syok melihat panggilan telpon "coba kalian cek hp kalian siapa tau dia nelpon kalian juga" ucap nayla,

Mereka pun mengecek hp mereka masing masing betapa terkejutnya. benar mereka menemukan panggilan berkali kali dari temannya itu, tak lama fifah berlari ke arah mereka dengan wajah yang panik dan ngos ngosan.

Flashback of

Kembali ke author

Mereka menelah dengan sabar tempat itu namun hasilnya nihil mereka tidak menemukan handphone yang mereka cari "hah!! Perasaan tadih hp nya jatoh di sini" ucap fifah sambil bernafas kasar "mungkin ada orang yang nemuin hp nya" jawab nayla "bisa jadi tuh" sambung raina "yaudah kalo rezeki kamu hp nya bakal balik" sambung zahra lagi "iya fah" jawab simpel titi "do'a in aja hp nya di tangan orang baik dan dia kembaliin ke kamu" mira berusaha meyakinkan fifah "Aamiin!!" Ucap mereka semua serentak

Fifah merasa sedih karena hp itu terdapat banyak kenangan indah baginya dan hp itu sangat berharga baginya, tapi mau bagaimana lagi yasudah lah dia akan berusaha meng ikhlaskan hp itu "yaudah yuk kita balik ke aula aja sebelum terlambat" zahra yang mengajak kelima teman temannya itu lalu kereka pun pergi dari tempat itu.

Skip time

Hari sudah menunjukan pukul 15.30 keenam sahabat itupun baru keluar dari kampus "aku cabut duluan ya ayang aku udah jemput hehe" ucap zahra lalu memberi tos kepada teman teman nya "heh mulai mulai bucinnya mulai dahlah kami yang jomblo cukup diam" ujar titi yang muak melihat kebucinan temannya satu ini "tau nih bucin mulu" sambung nayla "haah lah" sambung raina lagi mira yang hanya tersenyum lelihat teman temannya

Disisi lain fifah yang terlihat murung masih memikirkan hp nya yang hilang "udah dong fifah cantik gausah di pikirin lagi" mira yang melihat temannya itu sedari tadih melamun "iya nih ah ga seru biasanya heboh jadi murung gini" lanjut nayla fifah pun hanya senyum

"Yaudah gegs aku cabut duluan ya" ujar raina yang sudah di atas motor dengan nayla di boncengnya, mereka pun mengangguk serentak dan melambaikan tangan. "Yaudah yu pulang" ajak mira kepada fifah dan hanya menganggu tanda jawaban darinya, mereka pun menaiki motor mereka masing masing lalu pulang.

Flashback on

"Lucu juga itu cewe btw siapa ya nama dia?" Vano ngebatin dan cengar cengir sendiri "woy!!" Bahu vano tiba tiba di tabok kencang "eh ayam ayam!!, bjirrr kalian ngagetin bjirrr" ucap vano yang kaget sampe loncat "ngelamunin apaan dah lu" ujar langga "au sampe senyum senyum" lanjut andra "gapapa tadih habis nolongin cewe dari si bisma" ucap vano "njir bisma berulah lagi?" Kaget langga dan di balas anggukan oleh vano "terus penyebab lu senyum senyum kaya kesambet setan kenapa?" Langga yang masih penasaran "gapapa gua cuman lucu aja liat tingkah tuh cewe" ujar vano yang di angguki oleh dua temannya.

Mata langga tertuju pada satu tempat "eh itu apaan kek hp" langga melihat seperti hp dan dia mendekat ke sana di susul oleh dua temanya "lah iya cog hp siapa" ucap andra, vano pun mengambil hp itu lalu dia teringat dengan wanita yang tadih ia tolong "ini hp si cewe tadih, biar gua aja yang simpen nanti gua cari dia" vano yang yakin kalo itu hp nya wanita yang ia temui tadih "ciee yang mau pdkt" goda langga "kiw kiw ckerukuk mpok jeruk" sambung andra "dah ah cabut entar kita ketinggalan mata pelajaran lagi" vano yang capek dengan kelakuan dua temannya itu melenggang pergi menyisakan dua manusia tantrum itu.

Flashback of

POV vano

Sesampai nya vano di rumah dia merebahkan diri nya di kasur kesayangannya yang hanya muat satu orang, dia teringat akan sesuatu yang tadih di temukannya dan beranjak dari kasurnya dan membuka tas yang ada di meja belajarnya. Mengambil sebuah handphone lalu kembali merebahan diri, dia tidak bermaksud lancang namun dia kepo apa yang ada di dalam handphone itu awalnya dia tak ingin membukanya karena itu privasi orang. Tapi dia teringat akan satu hal yang membuatnya membuka hp itu

"Semoga ga di sandi deh hpnya, bismillah!!" Setelah dia buka betapa bahagianya hp itu tidak di sandi "alhamdullilah nih hp kaga di sandi" setelah itu dia membuka aplikasi berlogo hijau lalu dia menemukan nama kontak yang bernamakan

Mamah
Fifah kalo pulang jangan lupa beli beras ya

Me
Okeh mahh


"Kayanya ini nomer mamahnya coba gua telpon deh" vano pun ber inisiatif untuk menelpon nomer yang mungkin adalah orang tua dari si pemilik hp yang sekarang dia tau namanya adalah 'fifah'

Hari ini aouthor up lasung 3 aja deh soalnya lagi gabut hehe.

Jadi jangan heran ya kenapa nih bab panjang bet

Jangan lupa vote ya sengku💐

maba dan katingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang