2️⃣0️⃣

3.9K 65 1
                                    

Plak!

"Berani banget kamu melakukan hal menjijikkan, Rena?" murka Dena seraya menampar pipi adiknya.

Rena memejamkan matanya dan menatap intens sang Kakak, "Apa maksud Kakak?"

"Kenapa kamu tega jadi pelakor di hubungan Kakak sama mas Felix?"

Deg!

"Kenapa, Rena? Kenapa? Apa salah Kakak sama kamu? Apa? Jangan hanya karena cinta, kamu dengan murahannya kamu menggoda suami Kakak!" bentak Dena.

Deg!

Menahan air mata yang berlomba ingin membelai wajah rupawannya, Rena menghela napas panjang guna menetralkan perasaannya yang campur aduk.

"Aku gak pernah sekalipun ngegoda Kak Felix, Kak, aku gak murahan!" tampik Rena.

"Kalau bukan murahan apa? Jalang? Iya?"

"Dena!"

Plak!

Rena, Wika, dan Bima terpaku di tempat melihat Felix berani melayangkan sebuah tamparan kepada Dena, Rena yang menjadi alasan Felix berani melayangkan sebuah tamparan kepada kakak kembarnya terisak pilu.

"Jaga bicaramu! Semakin kudiamkan, kau semakin menjadi, perbuatanmu berhasil menguatkan keputusanku untuk bercerai darimu, Dena!"

Deg!

"Kak Felix .... "

"Jangan lagi membelanya, Baby! Dia sudah berani mengatakan hal buruk tentangmu, dia pantas mendapatkannya!" tandas Felix membuat Rena semakin terisak.

"Puas, kamu, Dek? Puas kamu hancurin pernikahan Kakak? Puas kamu hancurin hidup Kakak kamu sendiri, hah?"

Dugh!

"Rena!"

Felix menghampiri Rena yang terjatuh di lantai akibat dorongan keras Dena, wajah Rena memucat seketika sehingga Felix dan kedua orang tua mereka sangat khawatir.

Felix membawa Rena ke kamar tamu dan membaringkan tubuh lemah Rena di atas ranjang, Felix menghela napas gusar seraya mengacak rambutnya frustrasi. Percakapan antara dirinya dengan dokter Riska ketika di rumah sakit kemarin kembali terngiang dalam pikirannya.

Mata Felix berkaca melihat keadaan Rena yang memperihatinkan, Felix menatap lekat kedua mertuanya.
"Ayah, Bunda, boleh Felix mengambil keputusan? Felix ... Felix mau menceraikan Dena, Yah, Bun, izinin Felix melakukan hal yang sekalipun Tidak pernah kalian harapkan," Mohon Felix berlutut di hadapan kedua mertuanya disertai uraian air mata.

"Aku bersumpah akan meninggalkan kalian semua jika sampai perceraian itu terjadi!" tandas Rena berusaha mendudukkan diri.

Felix menghampiri Rena yang telah mendudukkan diri dengan kaki menjuntai ke bawah, Felix berlutut di hadapan Rena, tak lupa Felix menggenggam erat kedua tangan Rena dan mengecup kedua punggung tangan Rena sekaligus.

"Mengertilah, Baby ... Jangan menyulitkan segalanya, saya mohon ... saya tidak bisa lagi memertahankan hubungan ini, Baby ... saya berjanji Cila tidak akan kekurangan kasih sayang kedua orang tuanya, saya berjanji, Baby! Namun, tolong ... izinkan saya menceraikan Dena," pinta Felix melirih.

Mendengar suara Felix yang melirih seperti itu tentu kedua orang tua mereka mengetahui betapa putus asanya Felix dan tekadnya menceraikan Dena begitu kuat, Bima memberi kode kepada Wika untuk mengatasi putri mereka.

"Rena .... "

"Nggak! Bersumpahlah demi Rena bahwa kalian tidak akan melaksanakan perceraian itu atau kalau tidak ... kalian akan melihat Rena tiada dengan mengenaskan!"

Sincerity of Love (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang