pagi ini di dalam rumah yang cukup luas yang ditempati sebuah keluarga tak sedarah namun begitu harmonis. keluarga yang berjalan dikegelapan, melakukan kegiatan illegal tuk dapatkan banyak uang. mereka tengah berkumpul diruang tengah, menyimak ucapan rion yang notabene sebagai kepala keluarga. menjelaskan rencana kerja sama mereka dengan black oni.
"hari ini kita ketemu sama anak black oni. kalian siap siap, kita berangkat sekarang". titah rion yang segera dilaksankan oleh anak - anak.
butuh waktu yang lumayan untuk bersiap - siap, karena anak - anak yang ribut memilih baju. "lama kali kalian. kita udah ditunggu sama anak black oni. lima menit belum siap ku tinggal" ucap rion yang sudah pusing melihat kelakuan anak anaknya yang selalu ribut, lantas ia bergegas ke garasi dan menyiapkan mobil. krow dan echi yang sedari tadi sibuk ribut akhirnya terdiam dan segera bersiap.
setelah semuanya selesai bersiap, tanpa menunggu lama mereka segera menuju tempat pertemuan yang sudah ditentukan. begitu sampai ditempat yang dituju mereka sudah disambut anak-anak black oni yang lebih dulu sampai.
rion segera turun dari mobil dan menghampiri kevin, ketua black oni. "jadi gimana vin?" tanya rion. "kita mau perang sama anak putih besok. kira-kira butuh empat sampai lima lah dari anggota kalian, bisa gak rion?"
"besok ya, bisa aja. emang mau jam berapa?"
tanya rion pada Kevin. "habis badai langsung perang". kira kira seperti itulah yang dibahas pada pertemuan hari itu. gin dan krow yang tidak tahan mendengar suara kevin yang sangat keras memisahkan diri dari
kumpulan anak tnf dan bo."gila, suara kevin keceng banget buset". protes krow yang sedari tadi menahan sakit ditelinga akibat suara kevin. "dari depan mobil ini aja masih kedengeran" kata gin ikut melontarkan protes. tak lama key dan Garin datang menyusul gin dan krow. "gue tau kenapa lu menjauh" kata gin yang disusul dengan tawa renyah gin dan krow.
"suara kevin kayak suara tuhan, anjir" key ikut melontarkan protes. tak lama selia pun menyusul mereka dengan sedikit mengomel.
akhirnya mereka hanya menunggu sampai pembicaraan antara rion dan kevin selesai dengan sedikit candaan. begitu selesai mereka segera berpamitan dan pulang kerumah.di dalam mobil rion ada caine yang duduk di kursi penumpang menemaninya. rion menghela napas kasar, caine yang melihat itu langsung menanyakan keadaan rion. "All good, rion?"
"gigi ku sakit banget, denger suara kevin bikin tambah sakit". eluh rion, ia sedari tadi merasakan sakit yang begitu nyeri di gusi. caine yang mendengar itu hanya terkekeh gemas. "astaga, nanti sampai rumah langsung minum obat sama dikompres biar reda ya". ucap caine sambil mengusap pipi rion yang masih fokus menyetir.
rion kemudian menggenggam tangan caine yang sedang mengusap pipinya. ia menghirup wangi caine yang selalu ia sukai. "okay, sayang". kata rion, yang kini menyetir dengan satu tangan dan tangan yang lain sibuk menggenggam tangan caine mesra.
KAMU SEDANG MEMBACA
tnf [rioncaine]
General Fictiondisclaimer; cerita ini hanya karangan, OOC. berisi kapal rioncaine dan tnf. jika tidak suka cerita homo bisa di skip. enjoy reading.