10 ☠ The Start of Revenge Mission

17 3 0
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Coober Pedy, Australia.

Seorang pria terlihat baru saja turun dari sebuah mobil Jeep Wrangler Rubicon berwarna hitam dengan menyeret koper hitam kecil miliknya. Di belakang pria itu, ada beberapa pria dewasa dengan setelan jas hitamnya yang merupakan para bodyguard sang kakek.

Dia adalah Davin, dan Coober Pedy adalah tempat tinggal sang kakek saat ini. Di mana ia hanya bisa berkunjung jika dipanggil. Jika tidak mendapat panggilan langsung dari kakeknya, ia tidak akan berkunjung ke sini. Karena sang kakek sangat menjunjung tinggi privasi, dan pak tua itu tidak suka saat ada seseorang yang melanggar privasinya.

"Tuan Besar ada di dalam, Tuan Muda," kata seorang bodyguard dengan luka jahit di sudut bibirnya.

Davin mengangguk dan mulai memasuki rumah sederhana dengan berbagai perabotan kayu di dalamnya. Ia meletakkan koper miliknya di dekat pintu dan mencari keberadaan sang kakek di dapur rumah. Davin yakin kalau sang kakek pasti berada di sana. Karena ia sudah mencium bau harum masakan sejak awal memasuki rumah.

"Ohh, Davin. Kamu sudah datang?" Seorang pria tua yang tampak masih sehat dan segar bugar di usianya yang sudah hampir menginjak angka 60 itu menyambut kedatangan sang cucu dengan satu pelukan hangat.

"Ya, Davin baru saja tiba, Kek. Apa yang sedang Kakek lakukan?" tanya Davin sembari melirik ke arah panci yang airnya sudah tampak mendidih.

"Bikin sup daging kesukaan kamu. Udah lama kan kamu nggak makan sup daging buatan Kakek?"

Sudut bibir Davin seketika terangkat ke atas. Meskipun dikenal sebagai sosok yang cuek dan dingin, tapi bila sudah bersama sang kakek, Davin akan berubah 180°. "Iya, udah lama Davin nggak makan sup daging buatan Kakek. Kalau begitu, Davin izin berbenah di kamar ya, Kek. Sekalian mau bebersih di kamar mandi. "

"Iya, sana. Tiga puluh menit lagi segera ke meja makan, dan kita makan bersama."

Davin mengangguk mengerti. Pria 22 tahun itu segera beranjak keluar dari area dapur dan memungut kembali kopernya yang ia tinggalkan di dekat pintu masuk, lalu membawanya ke kamar tamu. Di rumah sederhana sang kakek, hanya terdapat satu kamar utama dan dua kamar tamu saja, dan ia selalu menempati salah satunya bila berkunjung ke sini.

Netra kelam pria itu menatap ke arah jam dinding yang terletak di atas pintu. Tepat pukul 07.30 AM sekarang. Kirei pasti sudah berangkat kuliah saat ini, pikir Davin. Namun ternyata ia salah, karena saat ia baru saja melihat HP untuk mengecek kegiatan apa yang sedang dilakukan gadis itu, ia malah melihat sosok Kirei yang masih bergelung dalam selimut di apartemennya.

Davin mengernyit, pria itu langsung mengetikkan beberapa pesan pada Kirei. Namun ya jelas, tidak akan ada balasan dari gadis itu ketika sang gadis tengah tertidur.

"Tengah berbalas pesan dengan siapa?"

Sang Kakek muncul dari arah belakang, sementara Davin langsung memasukkan ponselnya ke dalam saku celana dengan cepat. "Bukan siapa-siapa kok, Kek. Sup dagingnya sudah matang?" Davin mencoba mengalihkan perhatian, tapi tatapan serius sang kakek membuatnya menelan ludah.

NEXT PSYCHOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang