Perempuan hamil itu masih terus memohon untuk diselamatkan, setidaknya ini untuk keselamatan anaknya.
Nakamoto menarik paksa rambut panjang perempuan itu sehingga membuat perempuan itu terpaksa berdiri.
"Akh.... Lwepp... ass... ojisss.. an"
Nakamoto menghempaskan Disya kebelakang, tapi untungnya Disya masih bisa menjaga keseimbangannya.
"Kau tau, aku sangat sangat ingin memusnahkan semua keluarga ini, Disya-san. Karena keluarga ini aku kehilangan satu persatu keluargaku yang aku cintai." Pandangan Nakamoto nyalang saat menceritakan kisahnya ini.
"Ojisan.... Sshhh.... " Disya berdesis menahan sakit diseleruh tubuhnya, kemudian melanjutkan perkataannya.
"Aku tidak tau apa yang terjadi dengan anda dan keluarga suamiku, tapi aku mohon balas dendam tidak akan menyelesaikan masalah. Kasian yuta-chan jika anda seperti ini, yuta-chan masih sangat membutuhkanmu ojisan" Jelas Disya mencoba menenangkan pria itu.
Bukan ketenangan yang laki-laki itu dapatkan, tapi amarahnya semakin memuncak mendengar kata kata itu.
"Kau tau apa? Apakah kau pernah kehilangan orang yang kau sayang? HAH!!! Kau pernah merasakan sakitnya anak dan istrimu meninggalkan mu?"
Nakamoto berteriak dan membentak Disya, Disya semakin ketakutan mendengar bentakan itu.
"Sangat disayangkan kau menjadi bagian keluarga hina ini, aku akan membuat keluarga ini merasakan penderitaan yang sangat menyakitkan"
Nakamoto berjalan menghampiri Disya dan mendorong dengan kencang wanita hamil itu sehingga punggungnya membentur tembok keras.
"Akhh.... " Disya berteriak dengan kencang. Dirinya terduduk dilantai akibat benturan itu.
Tiba-tiba saja darah mengalir dari sela sela kakinya.
"Hikss... Selamattt.. Kann.. Anakku.. Ku" Disya terisak histeris ketika melihat darah yang mengalir itu. Kesakitan sudah tidak dia pedulikan lagi.
"Tuan... Diluar ada keponakan anda yang menerobos mencoba masuk ke dalam sini" Lapor anak buah Nakamoto yang berada di lantai bawah.
"SIAL...! " Nakamoto mengumpat
Dengan segera dia menggunakan penutup wajah agar keponakannya tidak mengetahui siapa dirinya, sebelum semua rencananya berhasil.
"Sepertinya aku harus segera membunuh wanita itu, karena dia sudah mengetahui siapa diriku sebenarnya" Gumam Nakamoto
Nakamoto melihat wanita itu merangkak dengan sisa tenaga yang dia miliki menuju tangga, darah sudah tercecer dimana dimana. Wanita hamil itu pendarahan.
"Disya-yaa.... Kau dimana? Jaehyun berteriak mencari istrinya ketika sudah masuk kedalam mansion. Dia cukup kewalahan melawan anak buah Nakamoto diluar mansion.
" Opp.... ppa.... Aku disini" lirih disya mencoba menanggapi panggilan itu, dia ingin segera menemui suaminya.
Jaehyun yang mendengar suara samar samar itu, mencari dimana sumber suara itu. Dia kaget melihat istrinya dalam keadaan yang tidak baik baik saja diatas sana.
Saat Jaehyun akan menaiki tangga untuk menghampiri istrinya, tiba-tiba dari arah belakang anak buah Nakamoto memukul kepalanya. Jaehyun terguling kebelakang, tapi pukulan itu tidak sampai melumpuhkannya.
Anak buah Nakamoto membuat Jaehyun berlutut mengahadap ke lantai dua dimana istrinya berada, kedua tangannya dipegangi. Dan salah satu anak buah Nakamoto memukuli Jaehyun membabi buta, sampai dia tidak berdaya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Pengganti ~ Jaehyun_Dita
Hayran Kurgu"Bangunlah yeobo jangan salahkan dirimu atas kepergianku, ini semua sudah kehendak Tuhan. Samahalnya Tuhan telah mengirimkanku kepadamu sebagai obat penenang trauma atas kepergian hyungmu, maka Tuhan jugalah yang mengirimkan Eonniku sebagi obat pen...