Bab 4

406 14 9
                                    

"Itu sih cewek gesrek ke mana sih? Kok belum dateng-dateng? Gak tau apa? Gue udah mau mati kelaperan ini, belum makan dari tadi." Sejak pulang sekolah tadi, Athar tak berhenti-hentinya untuk mendumel saat menunggu kedatangan Nayla. Padahal itu salahnya juga yang langsung pergi tanpa menunggu Nayla. Dan sekarang? Dia yang heboh! Dasar cowok.

Tiba-tiba terdengar suara motor dari luar, Athar yang penasaran pun langsung melihatnya dari jendela. Lalu dia menatap sinis ke arah kedua sejoli itu.

'Eleh! Sok sosweet, masih gantengan gue juga!' ucapnya dalam hati dengan sinis.

"Makasih yah, Sayang? Untung kamu anterin aku," ucap Nayla dengan senyuman yang manis.

"Udah pasti dong, Sayang! Apa sih yang enggak buat princessnya Arkan?" ucap Arkan sambil menjiwil pelan hidung mancung Nayla.

Athar yang dari tadi melihat interaksi mereka dari jendela membuat wajah seolah-olah ingin muntah.

"Ihhh ... jijikkkk! Huekkk! Alay bet sumpah! Titisan setan sama cewek jadi-jadian bersatu! Ya Allah, entah dosa apa yang hamba lakukan? Sehingga hamba dijodohkan dengan perempuan itu," ujarnya dengan dramatis.

"Ya udah, aku masuk duluan yah, Sayang?"

"Iya, hati-hati!" Saat masuk ke dalam rumahnya, Nayla melihat Athar yang sibuk dengan game-nya. Dan tanpa mempedulikan laki-laki itu, dia langsung berjalan saja. Tapi langkahnya terhenti, saat Athar menahan pergelangan tanganya.

"Apa sih lo? Lepasin!" sentak Nayla dengan tegas.

Athar menaikkan sebelah alisnya, lalu menatap Nayla dengan sinis. "Lepasin? Gak inget lo? Kalau lo itu udah nikah? Cih, dasar gak ada harga diri!"

Nayla hanya menatap wajah Athar dengan tampang lempengnya, lalu tertawa dengan terbahak-bahak.

"Hahaha ... gak ada harga diri? Udah ngaca lo? Gak liat kaca yakkk?" Wajah Athar memerah saat Nayla meledeknya.

"Gue serius, Nayla! Ngapain lo pulang sama dia?"

"Karna dia cowok gue! Lo lupa perjanjian kita apa? Lo gak mungkin lupa ingatan 'kan?" Athar hanya bisa bungkam mendengar perkataan Nayla.

"Lepasin!" Lagi-lagi saat ingin pergi, tangan Nayla ditahan oleh Athar, karna tidak sudah kesal, Nayla pun langsung ingin menendang Athar, tapi dia kurang keseimbangan hingga akhirnya mereka berdua terjatuh bersama.

Tak sengaja mata mereka saling bertatapan. Hingga tiba-tiba---

"Akhhh, mami! Kak Nayla sama Bang Athar buat dedekkk! Mata Resa ternodai!"

'Astaghfirullah, Resa!'

                                  Tbc

Atharla (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang