Hurt Feelings

506 57 6
                                    

SUASANA canggung dirasakan oleh Taeyong yang duduk tepat disamping Jaehyun. Ia membungkuk dan mengucapkan terima kasih tatkala maid menyendokkan makanan ke piring dihadapannya.

"Hyung," panggilnya pelan seraya mendekatkan diri dengan si pria Jung.

Jaehyun pun nampak melirik untuk menunggu apa yang ingin diucapkan oleh remaja itu.

"Bisakah aku tidak ikut makan bersama kalian?" bisik Taeyong sepelan mungkin.

Belum sempat Jaehyun bersuara, adiknya sudah lebih dulu mendahului hingga membuat remaja Lee seketika merasa panik.

"Oho, Ibu! Ada yang ingin kabur dari meja makanmu!"

Bagaimana bisa anak itu mendengarnya?!

Taeyong yang panik, secara refleks mengucapkan permintaan maaf dengan sopan meskipun dalam hati ia telah mengumpat kesal.

Kim Mingyu sialan!

"Kau benar ingin kabur dari sini, Lee Taeyong?" tanya Minju dengan alis yang menukik.

Hal itu tentu saja membuat Taeyong semakin panik.

"T-Tidak!" Taeyong menggeleng pelan dengan raut merasa bersalah. "Maafkan aku... Aku sama sekali tidak berfikiran untuk kabur dari sini..." cicitnya pelan seraya menunduk.

Jaehyun yang menyaksikan, kini nampak cukup cengo. Secara tidak sadar, remaja Lee itu bertingkah sangat menggemaskan saat ini. Entah kenapa juga membuat jantungnya malah berdebar.

Nyonya Kim yang menyadari raut anak tertuanya, lantas mendengus geli sebelum beralih menatap si remaja Lee.

"Taeyong, katakan jika kamu merasa tidak nyaman disini. Kita bisa makan malam diluar atau dimana saja yang bisa membuatmu nyaman."

Mendengar ucapan Nyonya Kim tersebut, kedua mata Taeyong mengerjap pelan. Tak menyangka bahwa seorang konglomerat berkata demikian kepada dirinya yang bahkan tidak sepenting itu.

Menurutnya wanita paruh baya ini sangat lah rendah hati.

Namun berbeda halnya dengan pikiran Taeyong, keempat anak Nyonya Kim justru merasa heran dengan sikap sang Ibu. Bahkan dua di antara mereka menganggap Ibunya sedang kerasukan arwah baik hati.

Sebenarnya Ibu mereka memang ramah kepada orang lain, hanya saja tidak sampai di tahap ini.

Maksudnya—rela mencari tempat yang nyaman bagi seseorang seperti Lee Taeyong yang notabenenya adalah 'orang asing'.

Kim Tae-hee bukan wanita yang serendah hati itu pada orang lain, meskipun ia cukup ramah.

"Bagaimana, Taeyong?"

Suara Nyonya Kim kembali terdengar, menyadarkan anak-anak muda yang ada di tempat itu.

Taeyong tersenyum canggung seraya berkata, "Disini saja."

"Baiklah, buat dirimu nyaman." balas Nyonya Kim lengkap dengan senyum kecil. "Silakan nikmati makanan kesukaan kalian."

Mau tak mau, Taeyong pun mengangguk dan perlahan mengikuti Jaehyun dan ketiga anak Nyonya Kim lainnya yang mulai menyantap makan malam mereka.

Keempat anak pemilik Mansion itu memilih melupakan sikap yang tak biasa dari sang Ibu tadi.

Kim Mingyu yang duduk disamping adiknya; Minjeong, bersebrangan dengan teman sekolahnya itu, merekahkan senyum dengan tatapan lurus seraya menyantap makananmya.

Taeyong yang menyadari bahwasanya ada remaja dongo yang tengah menatapnya, lantas diam-diam membalas dengan tatapan aneh.

Selama beberapa menit Mingyu tak berhenti menatapnya, dan Taeyong membiarkan begitu saja.

Little Nanny《Jaeyong》✔️Where stories live. Discover now