Bab 23

168 29 3
                                    

Belum lama Dita tertidur. Tiba-tiba saja tidurnya terganggu oleh seseorang. Dan merasa pipinya perih.

PLAKKK...

Tampar seorang laki-laki paruh baya pada Dita.

"Bangun kau anak sialan... Bisa bisanya kau membuat adikmu koma seperti itu. Aku sudah melarang agar dia tidak terlalu sering bertemu denganmu tapi apa sekarang dia kecelakaan bersama dirimu. Kamu benar-benar anak pembawa sial." Marah laki-laki yang diketahui adalah papanya.

Dita yang tersadar akibat tamparan itupun bangun dari tidurnya dan memegangi pipinya.

"Lihat dirimu yang menyebabkannya adikmu kecelakaan malah tidak apa apa, Adikmu sekarang koma akibat itu" Lanjut laki-laki paruh baya itu.
Dita yang nampak terkejut dengan kondisi adiknya itu pun bertanya kepada papanya.

"A... ppa yang terjadi dengan Haikal pa? bagaimana kondisinya? " Tanya Dita yang masih bingung.

"Apakah kau tuli HAH..? adikmu itu koma, jantungnya mengalami kerusakan parah dan mengalami kebocoran, kamu kira berapa kiranya biaya rumah sakit untuk itu semua hah?" Jelas papanya itu.

Dita mendengar papanya bicara itu pun merasa bahwa memang itu semua adalah salah nya.

"Adikmu hampir mati karenamu, kau tidak tau keluarga kita saat ini sedang mengalami kesusahan finansial, tapi kau malah menambah beban itu, dasar anak pembawa sial. Kau kembali hanya membawa sial ke keluarga ini saja. Bagaimana kau menyelamatkan adikmu itu, apakah kau akan menggantikan jantung adikmu yang rusak itu hah?" Sentak papanya kembali.

Dita hanya bisa menangis, mendengar papanya berbicara seperti itu.
Ternyata diluar ruangan ada yang mendengarkan semuanya itu yaitu, seorang Jung Jaehyun.

Jaehyun mendengar semuanya dari awal mertuanya itu masuk ke ruangan Dita. Karena tadi dia sempat berpapasan dengan mertuanya saat akan ke kamar rawat Dita tapi mertuanya tidak tau.
Dan melihat mertuanya seperti terburu buru dengan wajah marahnya, Jaehyun mengikutinya dan ternyata mertuanya itu menuju ke ruangan Dita dirawat dan mendengar semuanya.

Jaehyun akan masuk dan menengahi semuanya, saat akan masuk tiba-tiba ada seorang wanita paruh baya yang menerobos masuk ke kamar itu, menghentikan langkahnya untuk masuk.

"Sudah papa... Semua bukan salah Dita.. Ini memang kehendak yang diatas. Sekarang kita lakukan sesuatu hal agar Haikal bisa sehat kembali, ayo kita keluar dari sini biar Dita beristirahat dia juga korban dari kecelakaan ini". Ucap wanita yang ternyata Choo Ja Hyun, mama Dita.

Hermawan akhirnya keluar dari kamar itu tanpa sadar dengan keberadaan Jaehyun dengan perasaan yang masih dongkol.

"Sudah istirahatlah kembali sayang.... Mama tau ini bukan salahmu, ini kecelakaan siapapun tidak menginginkannya"Choo Ja Hyun menenangkan anak sulungnya itu dengan pelukan juga.

Dita yang mendengar itu semakin meneteskan air matanya. Semua memang salah nya.

Jaehyun yang masih setia melihat semuanya dari luar ruangan. Memiliki rencana agar wanita itu bisa berada disampingnya. Jaehyun tersenyum miring memikirkan rencananya yang tidak manusiawi.

***
Esok harinya, keadaan Dita sudah mulai membaik, ia sudah tidak merasakan sakit lagi dia kepalanya. Hanya dia masih memikirkan kondisinya adiknya semalaman, sehingga membuatnya sulit untuk memejamkan matanya.

Dita ingin melihat kondisi adiknya yang dirawat di ruang ICU. Dita turun dari ranjang dan mulai keluar dari kamarnya. Ia bertanya pada perawatan yang berpapasan dengannya dimana letak ruang ICU itu, segera dia menuju lantai yang tunjuk oleh perawat itu.

Akhirnya Dita sampai di ruangan ICU, Dita melihat mamanya yang seperti kelelahan diluar kamar tempat adiknya itu dirawat. Dita menghampiri mamanya.

"Bagaimana keadaan Haikal, apa masih sama ma? Tanya Dita.

Choo Ja Hyun yang kaget akan kedatangan itu pun, segera bangkit dari duduknya, dan melontarkan pertanyaan balik ke Dita.

" Apa yang kau lakukan disini nak, bukankah kamu masih dalam kondisi yang mengharuskanmu banyak istirahat " Khawatir wanita paruh baya yang masih terlihat gores kecantikannya itu.

Bisa dilihat bahwa Dita dan adiknya memiliki perpaduan indah wajah Indonesia dan Korea dari orang tuanya itu.

"Aku sudah tidak apa apa, yang aku khawatirkan hanya Haikal, jika bukan karena ingin menghiburku dengan mengajakku keluar kejadian itu tidak akan terjadi" Sesalnya sambil menundukan kepalanya.

"Stttt... Ini bukan salahmu nak, Haikal sangat bahagia bisa dekat denganmu lagi, kamu kakak yang dirindukannya selama ini. Dia hanya ingin membuatmu bahagia saat bersamanya" Tenang Choo Ja Hyun pada anak sulungnya itu, wanita itu segera memegang kedua tangan Dita untuk menenangkannya.

"Ma... Apa yang bisa aku bantu untuk menolong Haikal, bahkan aku rela jika untuk memberikan jantungku ini padanya" Dita berucap dengan air mata yang menetes perlahan.

"Nak... Papa dan mama juga masih mengusahakan kesembuhan Haikal, kamu tidak perlu melakukan itu, kita bisa mencari pendonor lain yang cocok. Mama tidak mau kehilangan anak mama lagi" Ucap wanita itu kepada Dita

"Memang keluarga kita sedang dalam masa terpuruk sekarang. Bisnis papamu sedang mengalami kendala bahkan terancam pailid jika tidak mempunyai perusahaan yang ingin menanamkan investasi. Dan saat ini memang yang Dito perlukan adalah perawatan intensif agar kondisinya membaik sampai menemukan pendonor yang cocok" Lanjut wanita menjelaskan keadaan keluarganya yang tidak pernah dibayangkannya itu.

"Berapa kiranya biaya perawatan Haikal ma? semua tabunganku akan aku serahkan untuk perawatannya" Usul Dita kepada mamanya.

"Sayang itu tidak sedikit, walaupun papa dan mama menjual aset kita itu masih tidak seberapa untuk memenuhi perawatan yang lainnya. Dokter mengusulkan Haikal melakukan transplantasi di Rumah Sakit Amerika, karena disana kemungkinan besar keberhasilannya 95%, dan itu sangat mahal sayang sekitar $1,5 juta. Belum lagi biaya perawatan rumah sakit ini sampai dia mendapatkan donor yang cocok" Hela Choo Ja Hyun menjelaskan segalanya kepada Dita.

Dita yang mendengarnya hanya tak percaya dengan nominal yang mamanya sebutkan itu. Ditabungan yang dimilikinya hanya sekitar $4.500 atau setara 5 juta won karena sebagian uangnya sudah ia gunakan untuk menyewa apartemennya selama 1 tahun, jumlah itu saja tidak mencapai seperempat biaya pengorbanan adiknya itu.

"Aku akan cari cara mendapatkan pinjaman uang itu ma, jangan khawatir asal Haikal bisa sembuh lagi" Kata kata Dita ucapkan seperti janji kepada dirinya sendiri.

"Itu mustahil sayang, siapa orang yang akan meminjamkan uang sebesar itu tanpa jaminan apa apa" Ucap Choo Ja Hyun pesimis.

Sepertinya hal itu memang sangat mustahil terjadi, jika memang ada orang itu adalah malaikat bukan manusia.

"Pasti bisa ma, ini semua demi Haikal" menguatkan hatinya bahwa pasti ada keajaiban. Dia harus berusaha untuk nyawa adik satu satunya.

Jangan lupa tekan tanda bintang kalau kalian suka cerita ku

Bukan Pengganti ~ Jaehyun_DitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang