[ Prolog ]

2 1 0
                                    

ㅤㅤ                ㅤ                 
ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ

.
.
.

" Gea, papa izin pergi ya?, kamu sama mama, jagain mama. maaf papa ga bisa sama kalian lagi. " ucap Arga pada putrinya Argea. Gea yang mendengar uucapan papanya itu, hanya bisa menggeleng sambil menangis dan terus mengenggam lengan sang papa.

" jangan pergi pa. " lirih Gea. Bibi sri yang menjadi pembantu dirumah itu hanya bisa berdiri disamping Gea sambil menahan tangis.

Bukannya mengikuti perkataan sang anak, Arga malah melepaskan pegangan Gea pada lengannya, lalu ia pergi begitu saja yang membuat Gea ingin mengejar sang ayah tapi dicegat oleh bibi sri dengan memeluk tubuh kecil Gea.

" PAPA, JANGAN PERGI!! " Gea menangis seru dalam dekapan bibi sri. Agra yang mendengar itu seakan tuli dan tetap terus pergi meninggalkan area rumahnya dengan menggunakan mobil.

" udah non, biarin tuan pergi. sekarang kita masuk ke dalam rumah aja. " bujuk bibi sri.

" ga mau, mau sama papa. " ujar Gea sambil menatap bibi sri, membuat bibi sri menatap kasian pada anak majikannya ini. Lalu ia menggendong tubuh Gea dan membawanya masuk kedalam rumah.

Bibi sri yang sudah masuk kedalam rumah dan mendudukkan Gea di sofa.
" non, bibi mau ke dapur ngambil sarapan buat non. jadi, non tunggu sini ya. " ucap bibi sri lembut. Gea sendiri hanya diam dengan tatap yang kosong memandang kedepan.

Bukannya Gea menurut pada perkataan bibi sri, Gea malah memilih untuk pergi meninggalkan ruang tamu dan menuju kamar sang mama.

" mama. " panggil Gea lirih diambang pintu setelah membuka pintu kamar. Panggilan Gea tidak ada sautan membuat Gea memutuskan untuk masuk kedalam kamar yang Gea lihat begitu berantakan.

" ma. " panggilan Gea sekali lagi, dan wanita yang sedang duduk di lantai samping kasur melihat ke arah Gea.
Gea yang melihat Retna melihatnya pun bahagia dan ingin menghampiri untuk memeluk Retna yang terlihat begitu kacau, tetapi saat Gea telah memeluk Retna, Retna malah mendorong Gea sampai Gea mundur dan terjatuh terduduk.

" mama? "  Gea

" PERGI KAMU ANAK SIALAN, saya ga mau liat kamu disini. dasar anak tidak berguna. saya nyesel lahirin anak dari seorang bajingan!!. " Gea yang mendengar perkataan Retna pun terkejut dan terdiam membisu. Gea pun beranjak dari tempat ia jatuh dan berdiri, ia mencoba kembali ingin mendekat tapi yang ia dapatkan malah lemparan gelas kaca dari Retna yang mengenai lantai didepan Gea yang membuat saat Gea melangkah, kakinya berpijak pada serpihan membuat kaki Gea terluka dan ia kembali mundur karena terasa sakit berpijak pada serpihan kaca itu.

Dilain sisi, bi sri yang tidak menemukan Gea diruang tamu dan mendengar suara benda jatuh dari kamar majikannya pun berlari menuju kamar majikannya. Alangkah terkejut saat melihat apa yang terjadi didalam kamar.

" non Gea!!. " bi sri langsung berlari menuju Gea dan memeluk Gea dengan erat

" SRI BAWA ANAK SIALAN INI PERGI DARI HADAPAN SAYA!!. " perintah dari Retna yang bi sri langsung membopong Gea untuk keluar dari kamar. Bibi sri pun membawa Gea ke dalam kamar milik Gea dan menaruh Gea diatas ranjang.

" sakit. " lirih Gea

" mana yang sakit non?. " tanya bi sri lembut dan Gea menuju kakinya yang terkena serpihan kaca.

" astaghfirullah. " ucap bi sri terkejut, ia pun langsung mengambil kotak P3K dan mulai membersihkan luka dan mengobatinya.


lanjut?.....

𝐀𝐑𝐆𝐄𝐀 ;; 𝘭𝘶𝘬𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘩𝘪𝘭𝘢𝘯𝘨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang