***
"Apa kamu masih memikirkan Phi Ta, Copper?” Mio duduk di samping Copper dan menepuk bahunya.
Copper menganggukkan kepalanya. “Ya, aku masih memikirkannya, Phi. Aku tidak mengerti kenapa Phi Ta menyelamatkan aku dan membiarkan dirinya sendiri tertangkap.”
Bump pun ikut bergabung bersama mereka dan duduk di hadapan Copper. “Apa kamu yakin tidak mengerti alasan apa yang membuat Phi Ta melakukannya, Copper?”
Copper memicingkan matanya. “Apa maksudmu, Phi? Aku sungguh-sungguh tidak tahu.”
Bump menatap Mio dan memberikan isyarat seakan meminta pendapat kekasihnya apa dia harus memberitahu Copper atau tidak. Mio pun menganggukkan kepalanya. Mendapatkan dukungan dari kekasihnya, Bump pun tanpa ragu mengatakannya.
Bump menarik nafas panjang terlebih dahulu sebelum berbicara. “Ta melindungimu karena bagi Ta kamu sangat berharga, Copper. Ta menyukaimu.”
Copper tampak terkejut mendengar ucapan Bump. Dia tampak tidak percaya dengan kata-kata laki-laki itu. “Jangan bercanda, Phi! Mana mungkin Phi Ta menyukaiku. Dia selalu membuatku kesal.”
Mio tersenyum mendengar ucapan Copper. “Dia membuatmu kesal karena ingin kamu selalu memikirkan dia, Copper. Dia ingin kamu hanya melihat dia. Apa kamu ingat saat kamu terluka? Ta begitu pucat melihat kamu terluka. Dia sangat mengkhawatirkan kamu.”
Copper terdiam dan mengingat lagi perlakuan Ta padanya. Meskipun sering membuatnya kesal, tapi Ta selalu membantu Copper. Dia selalu memperhatikan Copper lebih dari yang lain. Selama ini Copper tidak melihat jelas perlakuan Ta karena terlalu dibutakan dengan rasa kesal karena Ta selalu mengejeknya dan memperlakukan seperti anak kecil. Tapi setelah mendengar ucapan Bump, Copper baru sadar memang selama ini hanya Ta yang memperlakukan Copper jauh lebih baik dibandingkan orang lain.
Mio menepuk bahu Copper membuat laki-laki itu tersadar dari pemikirannya. “Kami mengatakan ini bukan karena ingin memaksa kamu membalas perasaan Phi Ta, Copper. Hanya saja kami hanya ingin kamu lebih menghargai perasaan Phi Ta terhadap kamu. Lagipula kami pikir Phi Ta gak bakal suka jika kami memberitahumu perasaannya.”
Copper berusaha tersenyum. “Makasih sudah memberitahuku, Phi. Aku pikir kalau kalian tidak memberitahuku, aku tidak akan tahu perasaan Phi Ta yang sebenarnya.”
Bump menganggukkan kepalanya. “Baguslah kalau kamu sudah memahaminya, Nong. Tapi sekarang sebaiknya kita rawat lukamu dulu. Kamu bahkan gak sadar kalau lukamu kembali terbuka.”
Bump menunjuk ke arah pergelangan tangan Copper yang diperban. Tampak darah membasahi perbannya.
Mio pun ikut terkejut. Kemudian dia menoleh ke arah sang kekasih. “Tidak bisakah kamu membantunya mengobati lukanya, Bump?”
Bump menganggukkan kepalanya. “Ya, aku akan membantunya. Bisakah kamu mengambil peralatanku di kamar?”
Mio menganggukkan kepalanya sebelum akhirnya beranjak pergi. Setelah itu Bump berdiri dan menempati tempat yang diduduki oleh Mio.
KAMU SEDANG MEMBACA
Not Human, But Cyborg (MileApo)
RomansMile dalam perjalanan menuju Chiangmai menggunakan kereta bersama tunangan, Cherry, dan sahabatnya, Bible, saat sebuah serangan menimpa mereka. Rupanya itu adalah serangan teroris Oxynus yang menggunakan bakteri pemakan segala bernama Rhodococcus Op...