Mr. Blue Melville was a sailor at dawn
He sailed on his ship as I walked through the shore
He took all the glitter and left me away
And Mr. Blue Melville has goneHaruto tidak pernah menyangka ia akan jatuh ke dalam kisah romansa di dalam 14 tahun hidupnya. Apa itu cinta? Haruto tak pernah merasakannya datang dari orang lain ataupun dirinya sendiri selain keluarganya.
Tapi semua itu berubah ketika ia menginjak umur 15 tahun dan bertemu dengan sosok pemuda berkulit tan dengan senyum sehangat mentari.
Park Jeongwoo adalah seseorang yang selalu Haruto kagumi sejak mereka berdua masih ada di bangku kelas 8 Sekolah Menengah Pertama.
Lagipula, siapa yang tidak? Jika mengingat pemuda berkulit tan itu sudah seperti matahari yang memberikan kehangatan pada semua orang.
Ditambah lagi dia berhasil meraih ranking 5 pararel di tengah kesibukannya menjadi kapten dari tim baseball major di sekolah mereka yang sering membawa pulang medali emas dalam liga nasional bahkan internasional.
Jujur saja Haruto menyimpan rasa padanya, tapi ia merasa tidak pantas untuk bersanding di sebelah Jeongwoo, mengingat Jeongwoo adalah seseorang yang sangat dikagumi dan dihormati di sekolahnya.
Selama ini Haruto hanya berani untuk mengagumi Jeongwoo dari kejauhan.
Padahal yang haruto tidak ketahui adalah perasaannya pada Jeongwoo tidak hanya berjalan 1 arah.
Jeongwoo juga diam-diam mengagumi dan menyukai Haruto, pemuda cantik dan kritis yang menjadi center di tim basket unggulan sekolah.
Menurut Jeongwoo Haruto adalah tempat ternyaman untuk seseorang bersandar. Kenapa ia bisa tau? Hanni yang merupakan adiknya sekaligus teman dekat dari Haruto selalu menumpahkan segala keluh kesahnya pada pemuda manis itu.
Bahkan tak jarang Hanni mengoceh tentang Haruto pada Jeongwoo.
Jeongwoo juga tak berani untuk mendekati atau sekedar mengungkapkan perasaannya pada Haruto.
Menurut Jeongwoo sudah cukup ia mengagumi Haruto dari jauh tanpa ada interaksi yang lebih karena ia merasa hanya akan menghambat perkembangan Haruto jika ia berjalan di sebelahnya.
𝙒𝙖𝙡𝙠𝙞𝙣𝙜 𝘽𝙖𝙘𝙠 𝙃𝙤𝙢𝙚.
Namun prinsip keduanya berubah ketika mereka ditempatkan di divisi yang sama sebagai ketua dan wakil di kepanitiaan pentas seni acara besar sekolahnya.
Jeongwoo yang memegang posisi sebagai ketua tentu saja mendapat kesempatan untuk mengenal Haruto lebih dalam, begitu pula sebaliknya.
Jeongwoo jadi tau Haruto adalah remaja yang manis dengan empati luar biasa yang ia simpan di hatinya.
Haruto juga jadi tau bahwa Jeongwoo adalah sosok yang sangat bertanggung jawab dan menyimpan pemikiran yang visioner di otak jeniusnya.
Merekapun menjadi semakin dekat dan akhirnya menjalin hubungan tepat 1 bulan setelah masa kepanitiaan berakhir.
Haruto merasa bahwa ia bisa menjadi orang paling bahagia di dunia melihat bagaimana cara Jeongwoo memperlakukannya.
"Woo, hari ini aku latihan fisik, kayanya aku baru selesai jam 8 malem, belum lagi briefing. Kamu pulang duluan aja ya?"
Jeongwoo melirik jam tangan yang melekat di pergelangan tangannya. Pukul 4 sore.
"Latihan fisiknya dimana?"
"Di lapang merah sama kolam renang."
"Tapi nanti balik lagi ke sekolah kan?"
Haruto mengangguk, "Iyaa, rencananya sih aku mau mandi di sekolah aja supaya di rumah bisa langsung tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
In a Bloom ; Haru Harem
FanfictionA Haru harem song fiction/fan fiction collection. 𝘞𝘢𝘳𝘯𝘪𝘯𝘨! 𝘛𝘩𝘪𝘴 𝘣𝘰𝘰𝘬 𝘮𝘪𝘨𝘩𝘵 𝘤𝘰𝘯𝘵𝘦𝘯𝘵𝘴 𝘯𝘴𝘧𝘸 𝘵𝘩𝘪𝘯𝘨𝘺, 𝘷𝘪𝘰𝘭𝘦𝘯𝘵𝘴, 𝘩𝘢𝘳𝘴𝘩 𝘸𝘰𝘳𝘥𝘴, 𝘦𝘵𝘤. 𝐫𝐞𝐚𝐝 𝐚𝐭 𝐲𝐨𝐮𝐫 𝐨𝐰𝐧 𝐫𝐢𝐬𝐤.