CHAPTER 20 - QUIDDITCH CUP

337 38 4
                                    

Cho tenggelam dalam pikirannya, dia sudah tahu dengan pasti apa yang dia akan lakukan sekarang. Masa lalu Alec setidaknya menjawab pertanyaan bagaimana ia di usia begitu muda telah di ubah menjadi vampir. Menjelajahi masa lalunya juga menjelaskan darimana kebencian nya terhadap manusia dan mungkin alasan mengapa dia terikat pada Cho.

Jika Alec benar-benar penyihir maka dia pasti sial karena Hogwarts saat itu belum ada. Kebanyakan penyihir di masa lalu terlalu sombong untuk mengulurkan tangannya pada muggleborn. Fakta yang menyedihkan...

Mungkin dia bisa belajar untuk benar-benar hidup dengan Alec, meninggalkan perang dan kematian yang dicintainya sebagai kenangan pahit yang tidak harus merusak keseluruhan hidupnya. Dia akan kembali ke Inggris bersama Alec, tepat sebelum pernikahan Bella dia tidak berminat hadir. Dia akan mengirimkan hadiah terbaik sebagai permintaan maaf pada teman barunya.

Wajah Cedric dengan sifat menjengkelkan bukan favoritnya. Dia benar-benar tidak ingin membayangkan melihat wajah Cedric di pernikahan. Itu agak mengerikan.

"Ayah telah memintaku kembali." Ucap Alec dari sisi sofa Cho.

"Kau sudah berada di sini selama seminggu. Dia mungkin membutuhkan mu." Balas Cho sambil tetap melanjutkan catatan nya tentang kemungkinan buruk dan baik hidupnya setelah mendarat di Volterra.

"Tapi aku akan merindukanmu." Alec mendekat ke arah Cho meletakkan kepalanya di bahu Cho, gadis itu segera menutup catatannya.

Dia mengusap rambut Alec dengan lembut. "Kita akan bertemu sebentar lagi, di inggris ingat? Orang tuaku mungkin tertarik melihatmu..."

Cho meringis membayangkan ekspresi orang tuanya bertemu Alec untuk pertama kalinya, mereka akan sedikit konservatif mengenai vampir tapi Cho yakin mereka akan menerima ini. Ya, Cho tidak yakin ingin menjadi abadi, apakah semuanya akan lebih baik saat dia di ubah? Ibu dan ayahnya mungkin tidak akan keberatan dia tidak mati sama sekali dari pada mati muda. Masalah minum darah, sihir bisa mengakali banyak hal.

"Mereka akan menyukaiku." ucap Alec.

Kepercayaan dirinya patut diacungi jempol. Cho bertanya-tanya bagaimana kehidupan nya di Volterra sehingga dia memiliki sifat seperti ini.

"Ah Alec, Quidditch di adakan 5 hari lagi kau mau datang menonton? Kau bisa membawa beberapa vampir lain aku yang akan tanggung tiketnya. Maksimal 4 orang okey?" Cho menatap pria yang masih memeluk nya dengan kesulitan.

"Ayah mungkin akan menyukai itu, dia sedikit terobsesi dengan hal-hal baru dan dia agak eksentrik."

"Aro dia bisa melihat kehidupan dengan sentuhan bukan?"

"Ya, dia mungkin menjadi sedikit tidak stabil karena itu."

"Baiklah kau bisa mengajaknya dan ya peringatkan dia mengenai teman-teman ku yang juga agak eksentrik dan bersemangat. Mereka mungkin akan banyak berbicara...."

.....

Hari itu tiba, Cho mengemas banyak makanan untuk teman-teman nya kali ini di bantu oleh house elf yang saat ini Cho sadari betapa pentingnya dia. Vivi terlihat bersemangat mengemas makanan untuk di masak di perkemahan nanti.

Harry dan Ginny nampak siap dengan baju muggle mereka. Sayang sekali rute yang terdekat dari forks ada di Seattle jadi mereka memutuskan untuk melewati perjalanan itu dengan mini bus yang di sewa nya dari ya kenalan Alice. Mini bus itu berisi Cho, Raven, Vivi, Luna, Harry, Ginny dan sisanya menyusul di Seattle.

Cho tidak bisa membayangkan Aro atau siapapun yang di ajak Alec akan mau duduk di mini bus bersama mereka sambil menyanyikan lagu Weird sister dan lagu Hogwarts yang agak mengetuk-ngetuk gendang telinga.

𝐃É𝐉À 𝐕𝐔 - EDWARD CULLENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang