part 7

59 6 0
                                    

Hey, lama ngga ketemu 😅
Maafin author yang suka ngilang" ya...
Kadang suka lupa kalau punya cerita di akun ini 🥲🙏

Jadi sebagai permintaan maaf dari author, bab ini lebih panjang dari bab sebelumnya, so enjoyy
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Happy reading

Pagi ini Reyna sangat ingin mengeluarkan seluruh nama bintang dari mulutnya, bagaimana tidak? Dia baru saja senang karena sang tante tiba-tiba mengabarinya bahwa dia harus melakukan perjalanan bisnis ke Singapura, tetapi sialnya dia dikagetkan oleh suara bell rumahnya yang di tekan berulang kali oleh seseorang. Coba tebak, siapa orang itu? Dia adalah Reva, garis bawahi Reva. Entah apa yang membuat gadis itu tiba-tiba datang ke rumahnya tepat sepuluh menit setelah sang tante memberinya kabar soal perjalanan bisnis.

"Kenapa malam-malam berkunjung?" Tanya Reyna mencoba santai.

"Tante lo ngga pulang kan? Jadi gue boleh nginep?" Tanya Reva yang seolah-olah tau bahwa tante Reyna tidak pulang malam ini.

'apa-apaan?' Batin Reyna tidak nyaman.

"Tante udah otw pulang kok" balas Reyna mencoba berbohong, dia benar-benar tau apa yang akan terjadi jika Reva menginap di rumahnya.

Srett

"Ahh" kaget Reyna saat Reva tiba-tiba menariknya hingga kini wajahnya hanya berjarak beberapa cm dari Reva.

"Sejak kapan lo berani bohong?" Tanya Reva sambil membelai rahang Reyna.

"Aku ngga bohong" elak Reyna dengan mata yang menyakinkan.

"Lo ngga jago bohong rey, lagipula gue yang buat tante lo ada kerjaan di Singapura" ucap Reva sambil mencengkram erat rahang Reyna

"Lo lupa? Perusahaan keluarga gue ada di atas perusahaan tante lo" bisik Reva sambil tersenyum miring.

'Sial, sial' umpat Reyna dalam hati. Kini dia hanya bisa pasrah karena hanya ada dia sendiri di rumah ini.

"Masuk" perintah Reva yang dituruti oleh Reyna dengan lemas.

"Um" gumam Reyna sambil mendudukkan dirinya di sofa ruang tamu.

"Gue ngga bakal ngapa-ngapain elo asal lo nurut sama gue" ucap Reva sambil tersenyum tipis.

Reyna tidak mempedulikannya, dia benar-benar tau akal-akalan perempuan psychopath di depannya ini. Kini ia kembali teringat kejadian 6 tahun lalu, tepat setahun sebelum ia di perkosa oleh om nya.

Flashback on

Pagi itu Reyna kecil sedang menatap sekitar taman belakang sekolahnya. Hal itu karena saat istirahat tadi, Reva tiba-tiba memintanya menemani dia ke taman belakang, tadinya dia juga ingin mengajak Bella dan Dea tetapi Reva melarangnya.

"Reva? Kamu dimana?" Tanya Reyna sambil memperhatikan sekitarnya.

Ini sudah pukul 11 siang dan sang tante akan menjemputnya sebentar lagi, ia tidak ingin membuat tantenya menunggu.

"Reyna, sini" panggil Reva yang suaranya seperti ada di balik pohon beringin belakang sekolah.

Reyna dengan cepat mendatangi Reva, ia ingin tau apa yang ingin Reva lakukan hingga meminta dia menemaninya. Sesampainya di balik pohon, betapa terkejutnya Reyna saat melihat seekor ular yang sudah terpotong beberapa bagian dengan darah yang berceceran.

"Rev?" Tanya Reyna bingung dan kaget.

"Ularnya ngga mau nurut jadi aku bunuh" jawab Reva santai, ia juga menunjukan pisau lipat yang ia bawa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 11 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

YOLOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang