"malam ini aku tidur di kamar bawah" ucap satang setelah mereka sampai di rumah kemudian dia berjalan ke kamar yang berada dekat dengan ruang tamu itu.
"sayang" panggil Winny namun satang tetap berjalan dan memasuki kamar tanpa memperdulikan Winny.
Winny menghela nafasnya dan merebahkan tubuhnya di atas sofa, dia sangat malas untuk pergi ke kamarnya yang berada di lantai atas jika tidak dengan Satang.
Dia melihat pintu kamar tamu dimana satang ada di dalam sana, ingin rasanya dia mendobrak pintu tersebut namun tidak mungkin karena satang pasti akan lebih marah kepadanya.
Bentakan Winny terus terngiang di telinganya, dia menutupi tubuhnya dengan selimut berusaha untuk tidur agar dia melupakan semuanya.
Akan tetapi kantuknya tak kunjung datang, sudah tengah malam seperti ini namun dia tidak bisa tidur sama sekali karena tak ada Winny di sampingnya.
Akhirnya satang keluar kamar dan melihat Winny yang kedinginan sebab tidur di sofa, dia melihatnya kemudian kembali ke kamar dan membawa selimut untuk Winny.
Semarah apapun dia, rasanya Satang tidak bisa berlama-lama untuk melakukannya. Dia langsung menyelimuti tubuh winny yang terasa dingin kemudian tangan kekar milik pria itu menggenggamnya.
"tidur sama aku ya, aku mohon" ujar Winny setelah membuka matanya.
Tanpa membalas perkataan winny, dia langsung merebahkan tubuhnya disamping Winny dengan tangan winny yang menjadi bantalnya dan memeluk tubuh kekasihnya.
Ternyata pelukan Winny bukan hanya penenang baginya akan tetapi segalanya. Winny berhasil membuat satang bergantung kepadanya, Winny berhasil membuat cinta satang semakin besar setiap harinya.
"jangan pergi lagi, aku gak bisa hidup kalo gak ada kamu" bisik Winny sebelum akhirnya mencium lembut kening satang yang akhirnya bisa tertidur dipelukannya.
Matahari pagi di langit yang cerah membangunkan Winny dari tidurnya, dia mengerjapkan matanya ketika cahaya matahari masuk dari celah-celah jendela.
Winny mengecup bibir satang berkali-kali untuk membangunkannya, Satang yang mulai terusik pun mulai membuka matanya dan melihat Winny yang tersenyum ke arahnya.
"morning" ujar Winny setelah satang membuka matanya kemudian memeluk tubuh Winny.
"kamu ada kelas kan? ayo mandi" ucap Winny namun satang menggelengkan kepalanya.
"sayang, aku malam ini kayaknya pulang telat" ucap Winny sambil memainkan rambut Satang.
"kerjaan kamu banyak?" tanya balik satang.
"iya, kamu baik-baik di rumah ya" ujarnya.
"mau aku anterin makanan ke kantor?" tanya satang lagi namun winny langsung menggelengkan kepalanya.
"aku gak izinin kamu pergi sendiri, pulang kuliah langsung pulang dan gak ada acara main main"
Winny mulai bertindak posesif terhadapnya, bahkan ketika pria itu pulang telat tetapi tidak membiarkan satang pergi sama sekali lalu apa yang akan dia lakukan di rumah sendirian?
Satang hanya bisa mengangguk kemudian bangun dan duduk di sofa yang diikuti oleh Winny.
Winny menuruni anak tangga dan mencium bau masakan dari dapur, dia langsung menghampiri satang yang tengah memasak itu.
"kamu masak?" tanya Winny ketika Satang sedang menyiapkan bekal untuk kekasihnya.
"aku buatin kamu bekal buat makan di kantor" ujar Satang kemudian menutup kotak makan yang sudah dia siapkan.
"kenapa kamu gak bilang mau masak?" tanya Winny serius menatapnya.
"sayang nanti kalo kamu kena cipratan minyak gimana? kalo kamu kena pisau gimana? kalo kamu...
"buktinya aku gak kenapa napa, aku pengen belajar jadi pacar yang baik buat kamu" ucap satang memotong ucapan winny.
"jangan paksain semua yang gak kamu bisa, jangan tinggalin aku aja udah lebih dari cukup sayang" timpal Winny.
"aku gak nuntut kamu harus bisa apapun, semua itu bisa aku usahain asal gak membebankan kamu" lanjutnya.
Satang membuka celemeknya kemudian jinjit dan mengecup pipi Winny yang lebih tinggi darinya lalu winny tersenyum dan berjalan dengan membawa tas yang berisi bekal di tangannya mengikuti satang keluar dari rumah.
"jangan nakal ya di kampusnya, langsung pulang" ingat Winny ketika dia menepikan mobilnya tepat di depan gedung kuliah Satang.
"iya sayangku" ucap Satang.
"sini kiss dulu" ucap winny kemudian satang mendekatkan wajahnya dan mencium bibir winny sebelum satang keluar dari mobilnya.
Setelah satang hilang dari pandangannya, Winny melajukan mobil nya menuju ke kantor.
Satang membuka handphonenya yang bergetar karena ada notifikasi yang masuk dan melihat bahwa Fourth menyuruhnya untuk menunggu di kantin.
"loh? satang" ujar seseorang yang mengenali diirnya dan sontak membuat satang melihat orang tersebut.
"kuliah disini?" tanya Marc yang langsung duduk di depan satang.
Satang yang terlihat tidak nyaman pun tersenyum sambil melihat kanan kirinya menunggu Fourth.
"iya" ucap Satang sambil mengangguk.
"kamu kuliah disini juga?" tanya satang kemudian marc menggelengkan kepalanya.
"aku nganterin adekku, dia kebetulan kuliah disini jurusan teknik" jelas Marc kemudian Satang mengangguk.
"udah makan belum? mau aku pesenin makanan?" tanya Marc lagi.
"eh? nggak. Sebentar lagi aku masuk kelas" ucap Satang menolak.
"nih" Marc mengeluarkan roti dari tasnya, dan memberikannya kepada Satang.
"buat kamu" lanjutnya kemudian Satang menerimanya.
"terimakasih"ujar satang.
"kalo gitu aku pergi ya, semangat belajarnya" ucap Marc kemudian menepuk lembut kepala satang dan pergi dari hadapannya.
Satang beranjak dari kursi dan memberikan roti dari Marc itu ke salah satu mahasiswi yang tengah duduk sambil menulis disana sampai gadis itu bingung menatap kepergian satang.
•~•
KAMU SEDANG MEMBACA
My possessive boyfriend | WinnySatang
FanficSeorang Satang Khitthiphop, mahasiswa teknik tahun kedua yang ceria dan lucu tetapi harus memiliki pacar seorang Winny Thanawin yang merupakan CEO dari perusahaan besar yang terkenal sangat cuek dan posesif terhadapnya. Kenakalan Satang membuat Winn...