Thorn menoleh ke belakang, raut wajahnya tiba-tiba berubah menjadi khawatir, padahal satu detik lalu ia masih bersenang-senang dengan pekerjaannya.
Berbicara dengan tanamanーtepatnya.
'Hm, aku rasa tidak enak hati... Apakah terjadi sesuatu terhadap Solar? Hanya dia yang tidak kembali ke istana beberapa hari ini...'
Seekor burung merpati datang dan bertengger di pundaknya, nampak pangeran termuda kedua itu sedang berbicara pada si burung.
"Kau tidak bisa menemukan Solar? Kenapa?"
Burung itu memekik.
Thorn mengubah tatapannya menjadi datar. "Dasar payah, bilang saja kau takut kegelapan."
Terdengar nada sedih dari si burung.
Burung itu kemudian mengeluarkan suara lagi yang membuat Thorn sukses membulatkan matanya.
"Kenapa kau baru bilang? Kita harus melapor pada ayah! Oh ya, awasi juga kakak-kakakku yang lain, kemudian jika kau menemukan sesuatu, pergi cari aku di istana utama." Perintah dari Thorn langsung dilaksanakan oleh merpati putih itu, mereka melesat berlawanan arah.
"Kalau aku berjalan, akan memakan waktu lama. Ah sudahlah, aku tidak peduli! Akar pengikat!" Ia memunculkan dua akar yang menggantung dari atas batang pohon yang tebal kemudian mempersiapkan diri di bagian bawah pohon itu. Dirinya membuat ketapel dari akar pengikat jika dilihat dari strukturnya.
Setelah memastikan semua beres, ia mulai berjalan mundur ke belakang, di saat sudah memcapai batas yang ditentukan, ia melepas landas dan kemudian terbang melesat menuju istana utama.
Cara yang unik sekaligus aneh.
Thorn tertawa di udara, jadi inikah yang kakaknya Taufan rasakan tiap melayang di udara?
"Aku terbang! HAHAHAーaduh!!" Telak, Thorn mendarat tepat di hadapan singgasana kaisar.
Ia jatuh terjerembab, untungnya Thorn ahli sihir penyembuhan, jadi ketika ia merasakan sakit di sekujur tubuhnya akibat jatuh, ia langsung menyembuhkan dirinya sendiri.
Menyaksikan putranya yang tiba-tiba muncul seperti meteor, tentu saja kaisar dan bawahannya terkejut. Ia segera bangkit dari tempatnya dan membantu Thorn untuk berdiri.
"Astaga, Thorn! Apa yang terjadi? Kenapa kau terhempas? Apa kau diserang?" Cecar sang ayah membuat Thorn tertawa kecil.
"Tidak ayah, aku sengaja melempar diriku sendiri agar lebih cepat sampai disini. Ah! Aku membawa berita penting, Solar tidak ada kabar sama sekali, merpatiku bilang bahwa terakhir kali ia melihat jejak darah yang tercecer, kemungkinan besar itu milik Solar! Dan juga, pelabuhan di wilayah barat daya tampak gerak-gerik mencurigakan."
Ucapan Thorn sukses membuat pupil mata sang ayah mengecil. Sial, sudah Amato duga ada sesuatu yang tidak beres.
"Kita harus membantunya, pengawal!"
Kaisar memerintahkan dan mengerahkan hampir seluruh satu pasukan untuk bersiap sedia berperang menyelamatkan anak bungsunya di bagian wilayah barat. "Kirim surat untuk armada Tempur-A sekarang. Aku yakin, merekalah pelakunya."
Perintah dilaksanakan.
Para pengawal serta ksatria yang ada sibuk mempersiapkan diri. Termasuk sang kaisar yang siap dalam mode bertempurnya.
"Ayah! Siapa yang ayah maksud? Kenapa semua pasukan harus dikerahkan? Apakah mereka berbahaya?" Thorn mengikuti langkah kaki sang ayah menuju keluar istana.
Kaisar menghentikan langkahnya, ia menghela nafas berat. "Mereka berbahaya. Ayah yakin, mereka sengaja kembali lagi untuk memperoleh banyak keuntungan dan memanfaatkan celah kita."
KAMU SEDANG MEMBACA
Camaraderie
Фэнтези. 𓄹۪𝆬🕯️˖ৎָ̲۟୭̲ ۪ apa kau berpikir bahwa masuk ke dunia asing itu dapat benar-benar terjadi? tadinya itu isi pikiran seorang pria muda yang kini terjebak dalam tubuh seorang pangeran yang memiliki enam saudara. -boboiboy elemental royal fantasy fa...