Serangan

5.8K 177 0
                                    

Fedriczx menoleh dan memeluk Liona

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Fedriczx menoleh dan memeluk Liona.Mereka terjatuh,dengan Liona di atas dirinya.Tembakan musuh meleset,tidak ada yang mengenai mereka. Dari belakang, anak buah Fedriczx berlari mengelilingi mereka,

sementara puluhan pria bersenjata dan berpakaian hitam datang dari arah lain.Anak buah Fedriczx berhasil menembak musuh satu per satu, dan membuat suasana semakin kacau.

Fedriczx menarik tangan Liona dan berlari menjauhi tembakan. Mereka cepat menuju sisi bangunan yang tersembunyi. Fedriczx langsung menduduki Liona di kursi samping bangunan.

"Jangan kemana-mana," katanya tegas, menatap Liona. "Tunggu sampai gue datang,ngerti?"

Liona terdiam sejenak, berpikir keras. Kali ini, dia tahu dia harus bertindak. Rencana aktingnya harus ditunda untuk sementara.

Gadis itu menggigit bibir bawahnya, menahan diri sebelum akhirnya berkata dengan tegas, "Kali ini, gue mau bantu Lo."ucapnya serius.

Mendengar itu, Fedriczx tersenyum tipis, senyum yang mengandung kebanggaan. "Bagus, sayang," jawab nya dengan nada penuh pujian.

Tanpa ragu, dia mengulurkan tangan, yang segera disambut oleh Liona, Mereka berpegangan tangan erat.

Lalu dengan hati-hati mereka melangkah keluar dari sisi bangunan. Begitu mereka muncul, mereka langsung dihadapkan pada orang berbaju hitam sekelompok pria yang menunggu di depan, siap bertempur.

"Mulai," perintah Fedriczx
dengan suara tegas.

Tanpa ragu, Fedriczx meraih pinggang Liona dan dengan cepat menyentuh paha gadis itu. Dia menarik sesuatu dari balik pakaian Liona,sebuah pistol hitam yang tersembunyi di sana.

"Sialan," pikir Liona dalam hati, merasa sedikit terkejut. Dari mana
dia tahu kalau gue bawa pistol?

Untung dia nggak tahu kalau gue juga bawa bom asap,Batinnya.

Sementara itu, pria-pria berpakaian hitam menodongkan senjata mereka ke arah Liona dan Fedriczx. Fedriczx menoleh ke samping, tatapan mereka bertemu,

Lalu keduanya saling memberi kode dengan mata, komunikasi tanpa kata yang hanya bisa dimengerti satu sama lain.

Tanpa ragu, Liona segera berlari ke atas mobil, sambil menembak satu per satu musuh yang berusaha menghentikannya.gerakannya cepat dan lincah, menghindari peluru yang meluncur ke arahnya.

Di sisi lain, Fedriczx bergerak dengan cepat dan cekatan. Dia menghindari setiap peluru yang datang dengan kemampuan bela dirinya yang luar biasa.

Dengan kekuatan dan keterampilan nya dia memukul dan menembak musuh satu per satu di sekitarnya, membuat mereka berjatuhan.

Liona terus berlari dari satu mobil ke mobil lainnya, sambil menembak dan melompat. Dia menoleh sejenak ke arah Fedriczx, hanya untuk melihat lelaki itu tetapi dia melihat seorang lelaki yang sudah siap mengangkat pedang ke arah Fedriczx.

FEDRICZXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang