Selamat datang di cerita aku, All 💙
Jangan lupa untuk komen dan vote, ya, nanti pas baca🤗
Tolong pengertian untuk jalan cerita dan sebagainya 🌻***
💮 Cerita ini hanya fiksi. Nama, karakter, jalan cerita, agama dan sebagainya adalah fiksi belakang 💮
****
🍇 Sabtu, 20 April 2024 🍇
****
"Coba senyum yang manis, ya." ucap seorang laki-laki berusia 20an itu.
Laki-laki itu sedang memotret seorang pelanggan yang berada di studio fotonya.
"Apa hasilnya akan bagus?"
"Tentu saja!"
Laki-laki yang terlihat kesusahan berjalan itu memegang tongkat dan menunjukkan hasil fotonya yang memukau.
"Ini bagus sekali."
Pujian dari perempuan berseragam SMA itu membuatnya senang.
"Berapa?"
"Kamu mengambil foto seperti ini, untuk kebutuhan raport kamu?"
Perempuan berambut pendek itu menggeleng.
"Untuk foto pemakaman ku." Kalimat itu membuat laki-laki itu terdiam.
"Pemakaman? Apa kamu sakit parah?"
"Entahlah. Aku hanya bersiap."
Laki-laki itu hanya mengangguk. Mencoba untuk mengerti dan tidak ingin banyak bertanya.
Remaja perempuan itu mengambil fotonya yang terlihat memukau itu.
"Beberapa harganya, Kak?"
"Itu gratis."
"Bagaimana bisa? Tidak. Ini harus aku bayar. Aku memiliki uang, kok. Kakak tau sendiri aku bekerja."
Laki-laki itu menggeleng.
"Tidak perlu. Simpan saja uang mu."
Remaja perempuan itu tersenyum manis.
"Padahal studio foto mu sering sepi. Seharusnya kamu butuh banyak uang."
"Tidak begitu sepi. Hanya tidak ramai."
"Bukankah itu sama saja?" Keduanya tersenyum begitu manis.
Remaja perempuan itu tinggal di sebuah panti asuhan di dekat studio fotonya. Dirinya hampir selalu melihat remaja perempuan itu.
Dirinya juga tinggal di studio foto itu. Dirinya tinggal di lantai dua.
"Jika begitu aku pulang dulu, ya, Kak."
Laki-laki berusia 28 tahun itu mengangguk.
Remaja perempuan itu pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adik Berandalan || Leo ft Zayyan
Acción"Menjadi bodoh dan naif bukan jalanku, ini memalukan dan menyedihkan!"