-Rindu kepada seseorang yang sudah di atas, itu sama seperti rintik hujan, saking banyaknya hingga tak bisa lagi dihitung-
HAPPY READING ❤️
Setetes demi setetes air hujan masih turun menemani sosok gadis cantik, yang baik nan ceria dari 2 jam yang lalu, gadis yang dari tadi disibukkan oleh beberapa hal dan sekarang sedang termenung sambil menyaksikan beribu-ribu rintik hujan dari atas jendela. Siapapun yang ada disitu mungkin akan melakukan hal yang sama dengan gadis itu duduk diatas jendela apalagi ditambah spot pemandangan yang sangat mendukung untuk menggalau
Ilustrasi foto from google
Dari dulu tempat ini menjadi satu-satunya tempat ternyaman bagi gadis cantik yang memiliki nama panjang Adira Marchella Zianda atau sering disapa oleh teman-temannya dengan sapaan Dira. Ia juga memiliki nama rumah yang spesial dari sang bunda yaitu Rara. Hujan masih turun dengan deras seolah-olah langit sedang meneteskan air matanya
Panggilan dari perempuan setengah paruh baya membuyarkan lamunan Dira "Raraaa"
*Fyi*
Perempuan itu bernama Syerli Amanda ia seorang janda beranak satu yang tidak lain ialah Dira.Syerli berjalan mendekati putrinya yang sama sekali tidak menghiraukan panggilannya
"Rara sayang, kok malah duduk disini nak, tadi katanya mau ikut zoom bareng temen-temen." Ucap syerli memperingati sambil mengelus lembut rambut Dira
"Ga jadi Bun" jawab Dira sekenanya tanpa mengalihkan pandangannya
"lah kok ga jadi si, kenapa hm? sini cerita sama bunda" pinta syerli berharap Dira mau bercerita kepadanya
"Gapapa kok Rara cuma lagi ga mood aja bunda"
"Yaudah kalo gitu, bunda cuma mau ngingetin kamu" ucap syerli
"Bunda keluar dulu ya" lanjutnya lagi sebelum beranjak keluar dan hanya dijawab dengan anggukan oleh Dira"Kreeeakk" terdengar suara pintu tertutup, Dira menoleh sekilas dan pandangannya kembali tertuju kearah luar jendela
Dira memijit keningnya, kepalanya terasa pusing, ingatannya berputar kembali mengingat masa-masa indahnya bersama sang ayah, bisa dipastikan saat ini Dira sedang merindukan sosoknya
"Andai aja ayah ga ninggalin Dira secepat ini mungkin sekarang Dira masih bisa ketawa barang ayah" monolog Dira
Tanpa terasa setetes demi setetes air mata Dira ikut luruh bersama hujan
"Tanpa Ayah hidup Dira sepi, sunyi semua ini berat buat Dira lalui yah" ucapnya lirihBersamaan dengan itu seketika hujan bertambah deras seolah-olah ikut merasakan apa yang Dira rasakan saat ini
Setelah lelah menangis Dira turun dari jendela dan beranjak ke meja belajarnya, ia mengambil foto yang terpajang diatas nakas
KAMU SEDANG MEMBACA
The Last Daisy 00:00
RandomAdira Marchella Zianda... Dira bisa dibilang perempuan yang beruntung karena bisa merasakan dicintai oleh cinta pertamanya dengan sepenuhnya, tapi itu tidak berlansung lama ... Dibalik kebahagiaan Dira yang dititipkan semesta itu hanya semata-mata u...