—Tepatin janji Lo, atau
Tangan gw sendiri yang bakal
Ngancurin hidup lo—
~Revan Agaska Calendra~HAPPY READING ❤️
Revan menuju ke kantin berniat untuk menghilangkan penat setelah lelahnya keliling sekolah tadi pagi.SMA Merah Bangsa bisa dibilang salah satu sekolah yang cukup besar dan sangat terkenal di jakarta, bahkan seseorang yang ingin menulusuri setiap sudut sekolah itu membutuhkan waktu yang lumayan lama. Sedangkan Dira dan Revan
mereka bisa selesai di jam pertama tadi, ya itu karena Dira hanya menunjukkan beberapa ruang yang menurutnya penting untuk Revan ketahuiSesampai di kantin, Revan tidak sengaja mendengar kegaduhan yang sedang terjadi dan ia mendekati kerumunan yang tidak jauh darinya berniat untuk mencari tau
"Euh bro, lagi ada apa sih ini?" Tanya Revan pada salah satu siswa yang ia sendiri tidak mengenalnya
"Itu, ada siswi yang cari masalah sama siswa-siswa pentolan sekolah" jawab siswa itu sambil menunjuk ke arah siswi yang sedang ditonton itu
Revan melihat sekempulan siswa-siswa yang sedang membentak siswi itu, rasa iba lansung menghampiri Revan apalagi siswi itu dipermalukan serta ditonton oleh seluruh murid yang ada di kantin
"Trus Lo ngapain" gerutu Revan kesal, ia tak habis pikir pada siswa-siswi yang menonton, bersorak, bahkan sampai ada yang memanas-manasi
Revan lansung menyelip masuk ke dalam kerumunan
"Tunggu apalagi, budek loe hahh!" Ucap siswa yg sudah geram ketika melihat belum ada pergerakan dari Salsa
Tanpa tunggu lama lagi, siswa yang diketahui bernama Galang lansung memegang tangan salsa berniat untuk menyeretnya. Tapi kelakuannya itu berhasil di hentikan oleh tangan cowo yang baru dilihatnya hari ini
"Bisa jangan kasar ga" ucap Revan Mencekal tangan Galang
"Punya nyawa berapa loe, berani nyolot?" Tanya Galang dengan tatapan sinis
"Emang ada, manusia yang punya nyawa lebih dari satu?" jawab Revan dengan nada ketus seraya menaikkan satu alisnya
"Lo mau cari ribut sama gw" ucap Galang lalu memegang kerah baju Revan
Revan yang mendapat perlakuan seperti itu lansung menghempaskan tangan Galang ke sembarang arah, dan tanpa aba-aba Revan lansung menonjok Galang sampai jatuh tersungkur
"Lo semua pergi dari sini, atau kalian bakal gw laporin ke guru BK" ancam Revan sambil menunjuk mereka satu persatu
"Aelah, paling Lo cuma mau gertak kita doang kan" bentak teman Galang lalu menjatuhkan satu tonjok balasan, namun berhasil ditepis oleh revan
"Gw, ga pernah main-main sama ucapan gw" ucap Revan kembali
Galang berdiri seraya membersihkan bajunya yang kotor lalu mendekati Revan, mereka saling adu tatapan dengan tatapan yang penuh amarah satu sama lain
"Urusan kita, belom selesai"
"Cabut, guys" ucapnya kembaliGalang pergi meninggalkan kerumunan dan disusul oleh teman-temannya
"Ngapain masih di sini, bubarrr" teriak Revan ketika melihat siswa-siswi yang masih berkerumunan
"Uuuuuuu" balas mereka semua sebelum kembali ke meja masing-masing
"Untuk aja mereka takut sama ancaman gw, kalo engga bisa mati hari ini gw dikeroyokin" batin Revan dengan muka tengil sambil merapihkan kerah bajunya
"Ma-makasih kak" ucap salsa dengan terbata-bata dan dijawab dengan anggukan oleh revan lalu ia pun berlalu pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Last Daisy 00:00
RandomAdira Marchella Zianda... Dira bisa dibilang perempuan yang beruntung karena bisa merasakan dicintai oleh cinta pertamanya dengan sepenuhnya, tapi itu tidak berlansung lama ... Dibalik kebahagiaan Dira yang dititipkan semesta itu hanya semata-mata u...