Hallo semuaaa...
Part ini agak panjang yaa..
Jadi tolong hadiahi aku dengan vote dan comment kalian yaaa♥️♥️♥️♥️♥️
Selamat membacaa😚WE CAN'T BE FRIENDS
Jaga diri baik-baik, aku hanya pergi 2 hari. Kalau ada apa-apa jangan lupa hubungi aku.
Kira-kira begitulah pesan yang dikirimkan Mark kepada Haechan.
Kini Mark sedang berdiri didepan rumahnya sembari menunggu rombongan teman-temannya yang akan menjemputnya untuk berangkat berlibur.
"Apa tidak apa-apa aku tidak mengajaknya?" Gumam Mark kepada dirinya sendiri.
Mark sempat berfikir bahwa dirinya mungkin sedikit jahat dengan meninggalkan Haechan. Karena selama ini mereka selalu bersama.
Namun ia sengaja tidak mengajak Haechan karena adanya suatu alasan, dan hanya dirinya lah yang tau.
Dan juga, sejak Mark izin kepada Haechan mengenai liburan ini, setiap Mark membahasnya Haechan terlihat biasa saja dan seperti tak tertarik.
"Pergi saja, lagi pula siapa yang akan merindukanmu"
Itulah jawaban Haechan saat Mark kembali berpamitan padanya di hari sebelumnya.
Tiitt tittt
Suara klakson terdengar dari depan pagar rumah.
Mark pun segera membawa barang bawaannya dan melangkahkan kakinya kearah mobil Lucas yang kini nampak menyala dengan warna silvernya."Kau terlihat hebat dengan celana pohon kelapa ituu"
Jisung menyambut Mark dengan pujiannya saat Mark membuka pintu mobil."Kau duduk ditengah Mark bersama Jisung. Sibelakang sudah penuh"
Yuta yang duduk disamping kemudi, berucap kearah Mark.Mark pun mengalihkan pandangannya kebelakang.
"Haechan?"
"Hai Mark"
"Apa yang k-"
Belum sempat Mark menginstrupsi Haechan yang kini terlihat duduk dibangku belakang bersama dengan Jeno.Jeno memotong ucapan Mark.
"Aku yang mengajaknya""Ayolah Mark, kudengar Haechan pandai memasak, maka perut kita akan terjaga dengannya"
Lucas mengangkat kacamata hitamnya dan memberikan cengiran andalannya kepada Haechan."Lagipula jika berlima saja akan ganjil, dan jika ada permainan yang berpasangan, bagaimana dengan dengan satu orang yang tidak mendapat pasangan?? Wahh kuharap itu bukan akuu!"
Tambah jisung yang mendramatisir."Sudah! Cepat naik Mark, kau membuang waktu"
Yuta menyadarkan Mark dengan segala fikirannya.Mark pun segera menaiki mobil.
Selama perjalanan keadaan didalam mobil tidaklah terasa canggung dengan adanya kehadiran Haechan. Yang ada, mereka semakin asik bernyanyi bersama.
Sesekali Haechan melihat kearah Mark melalu kaca spion tengah.
"Apa?"
Mark berucap setelah ia berhasil mendapati Haechan yang sedang menatapnya sembari bernyanyi.