Kembali ke masa lalu (BoBoiBoy Solar)

Bab 2: kembali

Happy reading

.

.

.

Matanya yang tertutup tiba-tiba terbuka. Bocah itu segera mengubah posisinya dari berbaring menjadi duduk. Setelah bangun tidur, matanya masih agak kabur. Saat penglihatannya kembali, mata peraknya melihat sekeliling seolah mencari sesuatu

"Bukankah ini kamar lamaku?"

Anak laki-laki itu segera berdiri dan berjalan mengitari ruangan seolah sedang menjelajahi tempat asing. Tiba-tiba dia berhenti di depan cermin di kamarnya

"A-aku... apakah ini aku"

Solar tidak percaya itu dia. Dia berlari dan bertarung begitu lama hingga tubuhnya tidak pernah pulih. Di tubuhnya selalu ada luka baru yang menimpa luka lama dan bekas luka yang tak bisa disembuhkan. Namun gambaran yang dilihatnya sekarang adalah dirinya di masa lalu, seorang pemuda berwajah tampan, berkulit putih pucat tanpa luka dan cukup kurus

Solar melirik pergelangan tangannya dan melihat dia masih memakai jam tangan listrik. Di masa depan, ia dan saudara-saudaranya akan dapat menggunakan kekuatan mereka tanpa jam tangan berkat teknologi canggih TAPOPS

Tok

Tok

Tok

"Cahaya...Cahaya...Apa kau tidur?"

Suara familiar yang sudah lama menghilang terdengar, membuat Solar merasa jantungnya berhenti berdetak. Dia menegang dan berdiri tak bergerak tanpa bergerak, setiap tetes air jatuh ke lantai tanpa ada tanda-tanda akan berhenti.

Cahaya adalah nama lama dan nama asli Solar. Sejak kekuatannya meningkat ke level 2, semua orang mulai memanggil satu sama lain dengan nama sandi karena dia meminta mereka melakukannya. Melihat nama Cahaya saja mengingatkannya akan kesalahannya dalam pertarungan dengan bajak laut luar angkasa Vargoba.

"Aku... Aku belum siap bertemu mereka. Bagaimana aku bisa menghadapi mereka secara normal setelah apa yang terjadi?"Solar bergumam dan mundur hingga punggungnya menyentuh dinding dan dia terjatuh sambil menutupi wajahnya dan gemetar untuk menghentikan air mata yang jatuh, namun sia-sia.

Tok

Tok

Tok

"Cahaya... kamu sudah bangun?"

"Y-ya, aku sedang berganti pakaian"

"Oh oke, ingatlah untuk turun ke bawah setelah berganti pakaian, Tanah dan semua orang menunggu di bawah" Suara langkah kaki memudar dan menghilang

"A-aku... apa yang harus aku lakukan? Aku senang bisa bertemu mereka lagi tapi aku juga takut, aku takut aku tidak bisa menahan diri saat menghadapi mereka"

Lebih dari 10 menit telah berlalu sebelum Solar menstabilkan dirinya. Air matanya berhenti mengalir. Dia takut saudara-saudaranya di bawah akan khawatir, jadi dia pergi mandi. Setelah mandi, dia melihat ke cermin dan melihat dirinya lagi.

"Aku tidak percaya aku kembali, sepertinya semuanya sama, yang membedakan hanyalah mataku" Solar menyentuh wajahnya.

Benar sekali, mata Solar seharusnya berwarna coklat aslinya sekarang, tapi sekarang menjadi perak seperti saat dia berada di kekuatan level 2

"Aku tidak bisa membiarkan siapa pun melihat mata ini" dia bergumam sambil mencari pelindung oranyenya.

"Ya Tuhan, aku bertingkah seperti orang bodoh, aku lupa aku tidak memakai kacamata saat ini"

"Aku memerlukan solusi lain karena sekarang jika aku memakai kacamata orang akan semakin curiga, ada resiko juga jika aku menjatuhkan kacamata aku" Ucap Solar sambil meletakkan tangannya di dagu sambil berpikir

"Benar sekali, kenapa aku tidak memikirkannya lebih awal, aku hanya perlu membeli lensa kontak"

Solar dengan cepat berlari ke bawah tanpa melihat ke arah saudara-saudaranya yang duduk di meja makan. Dia bisa mendengar suara mereka tapi tidak bisa melihatnya, sebagian dari dirinya takut mereka akan melihat matanya, sebagian dari dirinya takut jika dia melihat mereka dia tidak akan bisa mengendalikan dirinya dan akan berlari memeluk menangis

"A-aku akan berangkat ke sekolah dulu" ucap Solar dan segera berlari keluar rumah, ia berlari sekuat tenaga tak menghiraukan panggilan Tanah

"Tunggu, Cahaya, kamu belum makan-"Suara Tanah berhenti saat Solar menutup pintu dan pergi

Tanah bingung ada apa dengan adik bungsunya hari ini, ia melirik ke arah adik-adiknya yang lain namun mereka hanya menggelengkan kepala

"Apa yang telah terjadi?"

End Bab 2

Bab ini hanya memiliki sedikit lebih dari 600 kata hehe .