19

47 10 0
                                    

⬛⬛⬛

Lagi-lagi ibu Nara menjemput telat, dan akhirnya dirinya duduk di bangku dekat pos satpam lagi, tapi bedanya sekarang ada Lily disana.

"Eh Naraa!" sapa Lily dan Nara tersenyum sambil duduk di sebelah gadis itu.

"Lily tumben belum pulang? ga bareng kak Chandra?" tanya Nara karena biasanya Lily pulang bareng sama Chandra.

"Kak Chandra-nya lagi sakit nih, makanya aku mau jenguk, nunggu go-carnya datang" jelas Lily dan Nara mengangguk-anggukkan kepalanya.

"lo sendiri nunggu siapa?" tanya Lily.

"Nunggu ibu gue jemput" jawab Nara dan Lily ber-Oh.

Terdiam sebentar Lily memulai percakapan lagi,
"Omong-omong, Ra.. lo beneran gasuka sama Ben?" tanya Lily dan Nara kaget tapi segera mengontrol mimik wajahnya.

Nara menggeleng,
"engga, kenapa? kok tiba-tiba nanya gitu"

"Emm," Lily terlihat celingukan dan kemudian ia duduk mendekat ke arah  Nara.

"Ngingetin aja Vina itu rada," Lily nampak mengayunkan jari telunjuknya di sebelah pelipis dan Nara kaget.

"Ah nggalah li, masa sampe kayak gitu" sangkal Nara.

"Ih beneran tau, gue sama kak Chandra satu SMP sama Ben dan Vina," Lily menjeda dan membuat Nara jadi tidak sabar ingin mendengarkan.

"Jadi, sebenarnya Vina sama Ben itu udah pacaran dari SMP, dari kelas 7 an kalo ga salah," Lily mencoba mengingat-ingat, dan Nara jadi kaget lagi ternyata dia salah info, yang Nara tau Ben dan Vina baru pacaran pas SMA ini.

"Nah terus, Ben itu punya adik sepupu cewek, ra, ya umurnya sama kayak kita tapi gue lupa namanya siapa, intinya si Ben udah di amanahin buat jaga si adik sepupu ini, cuma Vina ini udah kebakar api cemburu dan dia nekat bully si adik sepupu cewenya Ben sampe adik sepupunya keluar dari sekolah" Jelas Lily panjang lebar dan Nara cuma melongo aja.

"I-ini beneran kan li? ini bukan sekedar gosip aja kan?" tanya Nara lagi masih merasa tidak percaya.

"Ih lo mah, beneran ini! Gue bahkan lihat kejadiannya langsung, yang sampe bikin adik sepupunya keluar sekolah itu waktu Vina dengan sengaja dorong adik sepupu Ben dari tangga dan gue ikut andil nolongin adek sepupunya yang udah bersimbah darah waktu itu" lanjut Lily dan Nara menutup mulutnya saking kagetnya.

"T—terus adek sepupunya gimana?" tanya Nara.

"Adik sepupunya waktu itu patah tulang kaki sama lengan, dan sempat kritis beberapa bulan. Dan untung saja waktu itu banyak saksi yang melihat kejadian itu, termasuk gue, terus gue gatau gimana intinya setelah itu Vina ga pernah kelihatan lagi selama beberapa bulan" Jawab Lily dan Nara masih memasang wajah kagetnya merasa tak menyangka dengan semua ini.

"Dan setelah beberapa bulan Vina ya balik ke sekolah lagi, tapi sambil menerima bully-an juga dari anak-anak lainnya. Ben juga udah mutus hubungan sama Vina, tapi entah karena apa pas SMA ini mereka balikan lagi gue juga gatau alasannya" Lily jadi bertanya-tanya.

"Mungkin mereka masih saling suka.." gumam Nara yang masih bisa di dengar oleh Lily.

"Heh! lo yang benar aja? siapa yang suka sama psiko yang hampir bunuh saudara sendiri?" ujar Lily.

"bisa jadi loh, atau kalau begitu pasti ada satu hal yang terjadi di antara mereka" tebak Nara.

"Mungkin yang opsi kedua sih, karena jujur-jujuran aja nih ya, kelihatannya Ben sekarang ga terlihat sesuka itu sama Vina" komentar Lily.

"Tapi menurut gue mereka masih saling sayang sih.." ujar Nara dan Lily tidak habis pikir dengan gadis di sebelahnya ini.

"Astaga, ra, lo posthink banget sih, hahaha" Lily ketawa kenceng.

TIN! TIN! TIN!

Suara klakson mobil mengangetkan mereka berdua dan ternyata itu dari dua mobil yang ada di depan gerbang.

"eh itu kayaknya go-car gue deh" ujar Lily sambil ngecek ponselnya.

"iya itu juga ibu gue" ujar Nara yang melihat plat mobil milik ibunya itu.

Akhirnya keduanya pulang berbarengan dan saling berpamitan, kemudian masuk ke mobil masing-masing.



"telat banget sih bu" ujar Nara yang tengah mengenakan sabuk pengamannya.

"Maaf nak, ibu tadi nungguin adik dulu, tak pikir udah pulang ternyata pulangnya masih lama setelah kamu" jelas ibunya sambil memutar kemudi menuju jalan raya.

"owalah pantesan, berarti sekarang ke sekolah adik dulu?" tanya Nara dan ibunya mengangguk.

"omong-omong tadi itu temen kamu kah?" tanya Ibunya Nara dan Nara mengangguk.

"Iya temen satu ekskul" jawab Nara.

"Cantik anaknya, ibu senang kamu dapat teman—eh iya, ibu baru ingat sesuatu" Ibu Nara menjeda membuat Nara menunggu lanjutan ucapan ibunya.

"Itu cowok yang sebelumnya nungguin kamu waktu itu, namanya Hao ya?" Nara melongo mendengar penuturan ibunya.

"Gimana ibu bisa tau?!" Nara kaget banget.

"Eh, bener rupanya, enaknya tanggal berapa ya~" gumam ibu Nara sambil bersenandung.

"Hah?!!"





























⬜⬜⬜

“Kenapa hari ini banyak kejutan?!”

⬜⬜⬜

POV : Rena pengen nyoba filter baru.

POV : Rena pengen nyoba filter baru

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Lily, Nara, Rena)

⬛⬛⬛

THANKS FOR READING ALL ❤️

D i a m - D i a m   ⚫  Choi Beomgyu [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang