BAB 9

801 37 2
                                    

Saat sudah berada di posko dokter salma langsung mengecek denyut nadi rasya dan menelfon ambulance untuk segera dikirim ke lokasi camping

Dokter salma membersihkan luka bekas gigitan itu dengan air dan membalutnya dengan perban yang ia bawa dan melepaskan ikatan kain yang berada di kaki rasya. Ambulance datang pak fathir dan dokter salma langsung membawa rasya dan ikut masuk ke dalam ambulance

Keempat anak lainnya diminta untuk menunggu dan mengikuti kegiatan yang diadakan oleh sekolah. Sedangkan, diambulan rasya langsung dipasangkan oksigen

Saat sudah sampai dirumah sakit rasya langsung dibawa ke ruang IGD untuk mendapat penanganan. Didalam dokter salma beserta rekan dokternya berusaha menangani rasya dan memberikan suntikan antivenom pada infus yang sudah terpasang pada rasya

{Ditempat Camping}

Keempatnya nampak khawatir dengan kondisi rasya. Namun, mereka terpaksa harus berada disini dan mengikuti kegiatan yang ada. Karena sudah hampir acara pensi mereka harus bersiap. Keempatnya melakukan pensi dengan bernyanyi dengan gibran bermain gitar yang ia bawa

Setelah pensi selesai mereka diminta untuk berkemas karena besok pagi akan kembali ke jakarta. Didalam tenda naura menghubungi pak fathir untuk menanyakan kondisi rasya

"Pa, gimana keadaan rasya ?" Tanya naura

"Kata dokter salma tadi, kondisinya udah lumayan stabil nau. Cuman nafasnya masih sedikit terganggu jadi harus pakai oksigen dulu." Jelas pak fathir

"Alhamdulillah, nanti sharlock alamat rumah sakitnya. Besok aku sama yang lain langsung kesana waktu pulang dari camping." Ucap naura

"Gak usah nau, kamu sama yang lain langsung istirahat aja dirumah. Nanti papa sharlock kalau kalian udah istirahat." Balas pak fathir

"Ya udah, besok naura kabari kalau kita udah istirahat." Ketik naura

Setelah melakukan chat dengan pak fathir, naura memberi tau kepada saudara-saudaranya yang lain dan langsung beristirahat karena besok ia akan kembali ke jakarta

{Dirumah sakit}

"Rasya, kamu kan udah janji sama papa bakalan baik-baik aja. Kenapa jadi gini sih sayang." Ucap pak fathir dengan mengelus rambut rasya

Setelah lama mengelus kepala rasya, pak fathir memutuskan untuk tidur dengan tangan yang berada di ranjang rasya

Keesokan paginya dokter salma ingin memeriksa kondisi rasya lagi dan melihat pak fathir sedang tidur

"Mas, bangun dulu udah pagi." Ucap dokter salma dengan memegang pundak pak fathir

"Eh, sal. Iya mau meriksa rasya ya. Bentar ya saya mau cuci muka dulu." Ucap pak fathir

Pak fathir pun pergi ke kamar mandi dan dokter salma memeriksa kondisi rasya

"Gimana sal keadaannya rasya ?" Tanya pak fathir

"Alhamdulillah, udah lebih baik dari kemarin mas. Tapi belum terlalu stabil juga." Jawab dokter salma

"Alhamdulillah, oh ya kamu sudah sarapan belum ?" Tanya pak fathir

"Belum mas, ini mau cari sarapan." Ucap dokter salma

"Kalau gitu bareng aja sama saya, saya juga mau cari sarapan sekalian." Ajak pak fathir

Dokter salma hanya mengangguk dan mereka mulai mencari sarapan. Mereka memutuskan untuk sarapan bubur ayam dan pak fathir juga menanyakan lokasi naura ada dimana sekarang

"Nau, udah pulang ?" Ketik pak fathir

"Oh iya mas, anak-anak udah kembali ke jakarta belum ?" Tanya dokter salma

"Saya juga belum tau, ini saya tanya belum dijawab sama naura. " jelas pak fathir

Ting

"Udah pa, ini mau nyampek juga di sekolah. Nanti kalau udah dirumah naura kabari ya." Balas naura

"Ya udah, hati-hati ya. Nanti papa sharelock lokasinya." Ketik pak fathir

Setelah membalas chat dari naura pak fathir menaruh handphonenya dan melanjutkan sarapannya dan mengobrol dengan dokter salma

"Anak-anak udah pulang kok, ini katanya udah mau sampai." Ucap pak fathir

"Syukurlah mas kalau gitu." Ucap dokter salma dengan senyum

"Anak-anak kelihatan deket sama kamu sal." Ucap pak fathir tiba-tiba

"Aku juga seneng mas deket sama anak-anak. Aku juga sedih kalau mereka kenapa-kenapa. Apalagi rasya dia paling sering sakit diantara keempatnya." Ucap dokter salma

"Kapan-kapan kalau kamu ada waktu luang. Mungkin kamu mau main sama anak-anak." Ucap pak fathir

"Iya mas, kalau mas izinin pasti bakalan ikut main." Ucap dokter salma

Setelah sarapan mereka selesai langsung kembali ke ruangan rasya dan pak fathir mengirimkan lokasi rumah sakit ke naura dan menelfon eyang retno tentang kondisi rasya

Awalnya eyang retno ingin berangkat ke rumah sakit namun tidak diperbolehkan oleh pak fathir. Pak fathir memberitahu kepada eyang jika ingin ke rumah sakit nanti saja bersama anak-anak jangan sendirian walaupun ada pak tejo

Akhirnya eyang retno setuju dan menunggu anak-anak. Saat sudah sampai didepan ruang rasya dokter salma pamit kepada pak fathir karena masih ada pasien yang harus diperiksa. Pak fathir masuk dan melihat rasya masih belum sadarkan diri. Ia duduk di samping rasya sambil memegang tangannya

Tak lama dari itu, pak fathir merasakan pergerakan dari tangan rasya. Ia pun bangkit dan mendekat ke arahnya

"Sya, kamu dengar suara papa nak ?" Tanya pak fathir

"Pa..." Ucap rasya dengan lirih

"Hey, mana yang sakit sayang ? Tanya pak fathir lagi

Rasya hanya menggelengkan kepala dan melihat sekitarnya dia tidak menemukan saudara-saudaranya

"Yang lain ?" Tanya rasya

"Yang lain masih dalam perjalanan kesini nak, nanti juga kesini ya. Papa panggilin dokter dulu." Ucap pak fathir

Tak lama dari itu dokter salma masuk ke dalam dan mulai memeriksa keadaan rasya

"Sya, apa yang kamu rasain hmm ?" Tanya dokter salma

"Lemes dok." Ucap rasya

"Jangan banyak gerak dulu ya dan masker oksigennya dipake dulu jangan minta dilepas ok." Bujuk dokter salma

Rasya yang ingin meminta oksigennya dilepas mengurungkan niatnya setelah mendengar ucapan dokter salma. Rasya hanya menganggukan kepala saja dan kembali beristirahat karena tubuhnya masih lemas

Dokter salma pergi meninggalkan kamar rawat rasya. Pak fathir menghubungi sekretsrisnya untuk membawa file yang harus ia tanda tangani selagi menunggu anak-anaknya datang.

Jangan lupa vote and komen...
Thank you...

|| MAGIC 5 ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang