#01⃠

381 55 26
                                    

Malaikat.

Orang bilang; Malaikat adalah makhluk yang sempurna. Berpenampilan cantik dan bisa membuat para manusia terpana. Memiliki kekuatan spritual hingga mengalihkan dunia. Sayap putih membentang luas, memperindah wujudnya.

Lantas, kenapa [Name] malah ditelantarkan ke bumi?

Karena malaikat dituntut untuk sempurna, kesalahan keji tidak bisa dimaafkan. [Name] tidak pantas bersanding dengan mereka.

[Name] akan hidup sebagai manusia biasa.

Entah berapa lama, yang pasti kehadirannya untuk menebus dosa.

[Name], malaikat malang yang tersesat dipeliknya dunia.






































































Pria berkacamata yang berada di kursi pengemudi melirik ke spion, memperhatikan seorang gadis yang sedang berlari sambil melambaikan tangan menghampiri mereka.

"Hihi! Dongsoo! Kita ketemu lagi" ucap [Name] ketika sudah berada di hadapannya.

"Wah, sekarang kau jadi Sultan, huh?" [Name] melihat mobil yang terparkir di depannya.

"Bos? Siapa?" Junggoo menengok ke jendela, mencari tahu alasan Choi Dongsoo belum masuk ke dalam mobil.

"Teman lama. [Name], ayo masuk" Dongsoo masuk, lalu mengajak [Name] untuk duduk disebelahnya. Setelah mereka sudah di dalam mobil, Junggoo pun menancap gas untuk melaju.

Kepala Jungoo dipenuhi tanda tanya. Aneh, pikirnya. "Kenapa Bos Choi berteman dengan seorang gadis? Aku bahkan curiga dia baru memiliki SIM"

"Dongsoo, kau terlihat tua! Lihat ubanmu HAHAHAHA! eh, tanganmu buntung ya? Coba tepuk tangan dong!" Suara [Name] di kursi penumpang berhasil memecahkan lamunan Goo.

"Kenapa dia bisa sesantai itu pada Bos? Apa dia seperti itu karena tahu Bos atau malah karena tidak tahu?" Junggoo menahan tawa didalam hatinya.

"Tch, sifat menyebalkanmu masih sama. Penampilan mu tidak ada yang berubah ya, [Name]" Dongsoo menatap sinis [Name], jokesnya terlalu gelap.

"Begitulah~ btw, gimana kabar istrimu?" [Name] melirik Dongsoo, oh, dari tatapan sendu pria itu dia sudah tahu apa yang terjadi.

"Turut berduka ya, semua orang akan mati pada saatnya kok. Nanti kamu juga bakal nyusul, tenang saja" [Name] hendak menyalami tangan Dongsoo yang buntung, lalu ketawa kencang setelah ingat kalau tidak ada.

"Goo, kita berhenti disana" Dongsoo menunjuk sebuah restoran mewah bintang 5 di perempatan jalan.

"Asek! Makan-makan!! Pas banget aku lagi lapar" seru [Name] kegirangan. Junggoo memberhentikan mobil sambil melirik [Name] yang masih tersenyum lebar.

"Kau juga, ayo. Aku akan mentraktir kalian" Dongsoo sedang berbaik hati karena mood nya bagus. Junggoo tercengang, terhitung jarang sekali Bosnya berlaku seperti ini.

Sejak mereka berada di restoran dan memesan makanan, (Name) selalu mengoceh.

"Oh ya, Dongsoo, ku dengar kau punya anak! Aku mau menemui anakmu nanti!" Manik coklat [Name] berbinar.

"Hah? Kayaknya kalian seumuran deh." sahut Junggoo tidak bisa menahan rasa penasaran nya.

"Jangan tertipu dengan penampilannya, Goo. Dia-" Dongsoo ingin menimpali, tetapi langsung dipotong oleh (Name), "Wah! Makanannya udah datang!"

Redemption [Lookism X Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang