Suara gelak tawa itu terdengar, riuh sorak para siswa itu menggema, suara sepatu pun saling bersautan. Kegiatan yang biasa dilakukan selama satu tahun sekali. apalagi jika bukan MPLS, yang diadakan selama 3 hari berturut-turut dan pada hari ini acara itu berakhir dengan berkumpulnya para alumni hebat, juga kegiatan demo Ekstrakulikuler sekolah. Sebagai ajang pengembangan bakat para siswa.
"Sa, loh kesini sama siapa?" Ujar jisoo. Yang baru saja tiba ikut mendudukan dirinya disamping gadis yang memiliki Kecantikan Hampir sempurna.
"Sama Jennie jis, loh jadi berangkat sama rose?" Timpalnya. Membuat jisoo mengangguk sembari tersenyum. Mengambil beberapa buah kuaci untuk pulai di cemilinya.
"gak cemburu emang liat Jennie malah asyik sendiri sama mereka sementara Lo cuman duduk-duduk di sini!"Ujar jisoo secara tiba-tiba setelah mengamati Jennie di sebrang sana.
"Yah kalo dibilang cemburu yah cemburu lah. Tapi mau gimana lagi. Toh dia kan ketua OSIS jadi di acara ospek kayak gini kan emang sesibuk itu" Timpalnya.
Keduanya kembali asyik dengan segelas cofe di tangannya, juga Jersey basketnya yang masih tampak basah keringat di bagian punggung. Tak lupa sebungkus kuaci yang setia menemani.
"Woy" seru seseorang yang baru saja bergabung.
"dari mana loh??" timpal jisoo
"Abis nganterin makan buat my buny" jawabnya sambil terkekeh sendiri. kemudian ikut mengupas kulit kuaci di atas meja kecil di bawah pohon besar di samping lapangan sekolah.
"loh gak mau ikut ramein acara sa?" ujar seulgi.
" Kan tadi udah" jawabnya.
"istri loh aja masih seru-seruan disana liat" timpalnya lagi.
" Istri adeuuh" timpal jisoo, memasukkan beberapa butir buah kuaci yang sudah di kupas.
Sementara di tempat lain. Seorang gadis bermata kucing tengah sibuk berbincang dengan beberapa siswa baru, maupun teman seangkatan yang tampak sangat mengaguminya. Ah mungkin akan lebih tepatnya sedang di kerumuni puluhan laki-laki disana.
Hingga akhirnya memutuskan untuk mengadakan sebuah permainan untuk melatih kekompakan, yang di ikuti oleh banyak orang."Jennie!! Lari Jen" teriak seorang pria dengan senyum kotaknya. Yang tampak dengan sengaja terus memberikan perhatian pada gadis itu.
"hahaha, awasss!!" teriaknya lagi.
tawa itu menggema, jelas menarik berbagai reaksi mulai dari perempuan maupun laki-laki. pada ketua OSIS yang rendah hati tidak sombong cantik dan berprestasi.yang tengah bermain di lapangan.
Tangan itu saling menggenggam, berlari kesana kemari membuat gelak tawa itu semakin terdengar menggema, tepuk tangan ramai dari puluhan siswa yang tengah menontonnya disana."Duh gak sakit hati sa?" ujar Seulgi.
"Sedikit" timpalnya masih tetap memperhatikan.
"samperin atuh sa jangan diem aja" sambung jisoo.
"gak ah buat apa?? Kalo emang bener dia bisa jaga perasaan gua, dia juga bakal berhenti sendiri" timpalnya, kemudian memilih menyeruput kopi nya.
"Tapi loh cemburu?" sambung Seulgi.
"Yah menurut loh gimana? Kalo jadi gua?" jawab Lisa. Mereka hanya mengangguk. Tak ingin lagi banyak bertanya terlebih setelah reaksi Lisa yang tampak acuh.
Gadis itu tidak akan mengekang Jennie untuk berinteraksi dengan seluruh warga sekolah. karena baginya, ketika sudah berada di sekolah Jennie bukan hanya miliknya. melainkan milik seluruh warga sekolah sebagai ketua OSIS.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY HOME || One Shoot Jenlisa School.
RomanceAku gak mau pacaran sembunyi-sembunyi lagi hikss... Aku mau semua orang tau kamu punya aku begitupun sebaliknya!! -Jennie Kim. Cerita One shoot!!