panggil aku Chiquita.

108 12 0
                                    

"dasar remaja jompo. kelas 12 kalah dengan murid yang di cap sebagai bocil kematian?"
-Canny Riricha Phondecha
Phiphat.



《》《》《》《》

Canny berjalan dengan menghentak hentakan kakinya.

ia sangat malas berangkat ke sekolah. mengapa ibunya memaksanya sih?

"CANNY, BERHENTI MENGHENTAKAN KAKIMU PADA LANTAI! KAKIMU AKAN MEMERAH NANTI!" Peringat ibunya

"MENGAPA IBU TAU APA YANG CANNY LAKUKAN SIH?!" kesal Canny lalu memakai sepatunya.

"malas sekali. harus bertemu dengan krang orang yang bahkan baru 2 hari lalu aku kenal. tidak asik sekali. aku ingin bermain dengan Ahyeon-nie..." lesu Canny sembari memakai sepatunya.

"CANNY!! CEPATLAH!! AYAHMU SUDAH MENUNGGU!!" teriak Ibu Canny.

"KAN SUDAH KU KATAKAN AKU BERANGKAT DENGA RUKA DAN PHARITA." balas teriak Canny.

selang 3 menit, Pharita dan Ruka sampai didepan rumah Canny.

Canny pun berpamitan dengan kedua orang tuanya lalu masuk kedalan mobil Pharita.

"selamat pagi!" sapa Canny lalu memakai sabuk pengamannya.

"selamat pagi!" balas Ruka dan Pharita.

"wah tumben sekali kamu membalas sapaan ku 1 hari belakangan ini?" tanya Canny pada Pharita.

pharita memutar bola mata malas.

"diam lah, aku sedang berbaik hati. jangan sampai aku menyuruh Ahyeon menukar mu dengan Rami atau Rora atau Asa." balas Pharita ketus.

Canny mendengus kesal. "iya iya!"

Ruka menjalankan mobilnya menuju SMA Barat Maharaja.

ditengah tengah perjalanan, Canny melihat ada orang yang mengikuti mereka sedari tadi.

"Pharita-yaa!" panggil Canny berbisik. Pharita yang berada disamping Canny peun menoleh. "apa?" tanyanya.

"bisakahkamu menoleh kebelakang?" tanya Canny. Pharita menoleh kebelakang.

seketika mukanya menampakan raut terkejut. "siapa mereka?" tanya Pharita.

Canny menggeleng tanda tak tahu. "Rukaya." panggil Canny.

"hm?"

"ada yang mengikuti kita. bisakah kamu mempercepat laju jalannya??"

Ruka mengangguk saja lalu mulai mempercepat laju mobilnya.

sontak, Pharita hampir menjerit terkejut. "hay!! kamu membuatku terkejut!"

ruka tak memperdulikan perkataan Pharita.

"dia kenapa sih?!" tanya Canny mulai meremas tangan Pharita akinat ketakutan.

"dia mengincar Pharita. lihat jas sekolahnya." ujar Ruka.

7 PUTRI DAN PEMBUNUH.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang