Happy Reading 🐈
•
•
•Pagi ini, tari sibuk ingin ikut Damian pergi bekerja. Dirinya bosan terus terusan berada di rumah dan tak melakukan apa apa.
"Di rumah aja ya, sayang. Nanti mas pulang jam 12 dan gak berangkat ke kantor lagi" ucap Damian dengan lembut
"Gak mau, mas. Orang aku bosan di rumah terus"
"Tap____.
"Oke, aku ganti baju sebentar. Mas duduk di sofa dan jangan kemana mana" ucap tari dengan cepat hingga membuat Damian mau tak mau menuruti perintah istrinya
Tari yang memang sudah mandi sejak subuh pun langsung mengganti pakaiannya dengan pakaian ibu hamil, sedangkan Damian hanya bisa melihat kegiatan yang di lakukan oleh tari saat ini tanpa bisa protes sedikitpun.
Tak butuh waktu lama, kini tari sudah selesai berganti pakaian dan dirinya langsung keluar dari kamar dengan melupakan Damian yang menunggunya di sofa.
Sampai di luar kamar, tari mencari keberadaan suaminya di ruang tengah dan di ruang tamu. Namun, dirinya tak menemukan keberadaan sang suami dimana pun dan hal itu membuatnya menjadi kesal karna ia berfikir Damian sudah pergi meninggalkannya.
"Hish! Di suruh tunggu malah pergi" omel tari sepanjang jalan menuju kamarnya
Sesampainya di depan kamar, pintu kamarnya terbuka dari dalam dan keluar lah Damian dengan wajah datarnya.
Tari yang melihat suaminya baru keluar dari kamar pun hanya mengedipkan kedua matanya dengan lucu lalu ia teringat jika suaminya tadi menunggu dirinya di sofa kamar.
"Aku cariin mas tadi" ucap tari dengan polos
"Iki ciriin mis tidi" tiru damian dengan kesal
Tari hanya menyengir dan langsung mengecup kedua pipi suaminya yang tampak kesal.
Cup..
Cup..
Cup..
"Jangan marah, aku lupa kalau mas masih di kamar" ucap tari lagi
"Lupa apa di lupain? Orang nungguin di sofa malah di tinggalin" balas Damian yang masih kesal
"Yaudah deh kalau gitu, aku gak jadi aja ikut sama, mas. Mas keliatannya kesel banget sama aku, nanti kalau aku tetep ikut, yang ada aku di cuekin sampe kantor" ucap tari yang berpura pura tak ingin ikut
Tari meraih tangan kanan suaminya untuk ia cium sebelum pergi bekerja, kemudian ia berpesan kepada sang suami untuk berhati hati dalam berkendara.
"Aku masuk kamar dulu, ya" sambung tari dan Damian langsung menarik pergelangan tangannya dengan lembut
"Mas gak kesel lagi, ayo ikut, mas, ke kantor" ucap Damian
Tari mengigit bibir bawahnya agar tak tersenyum karna apa yang dirinya lakukan tadi sudah berhasil membuat rasa kesal Damian hilang.
"Beneran udah gak kesel?" Tanya tari dan Damian menganggukkan kepalanya sembari tersenyum
Setelah itu, mereka berdua langsung berjalan menuju pintu utama untuk keluar dari rumah dan segera pergi ke kantor.
Di dalam perjalanan, tari tak henti hentinya mengelus perut nya yang sudah membuncit dengan mata yang tertuju pada jalanan yang cukup macet pagi ini.
Saat matanya tengah melihat lihat ke arah jalanan, kedua mata tari kini menyipit saat dirinya melihat seseorang yang sangat ia kenal berada di sebelah mobil suaminya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY FIERCE HUSBAND [END✓]
ChickLitMenceritakan tentang seorang guru yang akan bertanggung jawab dengan kehamilan muridnya, walaupun bayi yang di dalam kandungan sang murid bukan lah darah dagingnya.