Chapter V Kabar baik. Selamat!

153 3 0
                                    


Pengumuman audisi solo pianis untuk Konser penggalangan dana Universitas Silpakorn terpampang di lobi utama gedung Fakultas Musik Pertunjukan. Para siswa riuh mengerubuti poster pengumuman tersebut. Dari 25 kontestan, hanya diambil 2 solois yang akan bermain dalam 2 konser orkestra.

Pon berjalan santai masuk ke lobi dengan ear-in di telinganya sambil melihat sekeliling.

"Kenapa ramai sekali?" batin Pon.

Pon berjalan menuju ke sumber keramaian. Disana ia melihat siswa - siswi berteriak heboh. Pon mengurai kepadatan manusia di depan papan poster dan melihat pengumuman di sana.

"Ha? Ada namaku?" batin Pon.

Pon memekik girang meski tertahan, namun senyumnya melebar dengan mata berbinar-binar. Dari balkon, Spy mengamati keriuhan yang terjadi, terutama setelah Pon ada disana. Spy terpesona melihat senyum Pon meski dari kejauhan. Rasanya mau pingsan saja karena ini pertama kalinya ia melihat Pon tersenyum sangat manis.

"Aghh..dia semakin membuatku gila", batin Spy gusar.

"Pon! Selamat!", teriak Benz girang sambil berlari kecil menghampiri Pon.

"Khop Khun khrap, Phi!", balas Pon tak kalah girang.

"Wah...luar biasa Nongku. Kapan mulai latihan?" tanya Benz.

"Ga tahu, Phi. Aku baru saja lihat pengumumannya", jawab Pon.

"Oh, Ok..Ok..Kita rayakan?" tanya Benz sambil merangkul Pon dan menyeretnya ke kantin. "Aku traktir", sambungnya. Senyumnya tak lepas dari wajah tampannya.

Dari balkon Spy masih mengamati interaksi Pon dan Benz yang membuatnya terbakar. Ia merasa tidak suka dan moodnya menjadi buruk seketika. Spy bertekad untuk mendekati Pon nanti ketika latihan. Ia mengambil tugas untuk mendampingi Pon latihan. Tadinya Prof. Lee ditugaskan mendampingi Pon namun Spy menawarkan diri. Prof. Lee tidak menolak karena ia tahu Spy punya maksud tertentu dan itu membuat Prof. Lee berteriak kegirangan. Ia adalah seorang Fudanshi, pastilah akan mendukung jika Spy mengejar Pon untuk dijadikan pacarnya. Toh selama ini Spy sangat dingin kepada laki - laki ataupun wanita hingga teman-teman koleganya bingung tentang pereferensi sexualnya.


***


Elegi Buat PonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang