***Hari ini Lisa tidak pulang bersama Chaeyoung. Meskipun kelas mereka selesai di waktu yang sama, rupanya gadis blonde itu sudah memiliki janji dengan Hyeri.
Chaeyoung sebenarnya sempat mengajak Lisa untuk ikut, tapi Lisa memiliki hal sendiri yang harus ia lakukan, sehingga ia menolaknya.
Dan juga Lisa sedikit tidak enak bila mengganggu waktu keduanya. Meskipun ia juga mengenal Hyeri, tapi mereka tidak sedekat itu.
Berjalan meninggalkan kelasnya, Lisa justru menemukan Jungkook yang telah menunggunya di depan.
"Kenapa lama?"
"Eoh?"
"Kenapa lama?" Ulang Jungkook. "Beberapa teman kelasmu sudah keluar sejak tadi."
"Ah mian. Apa aku membuatmu menunggu?"
"Ani, tidak masalah." Jungkook mengambil tas Lisa dan menyampirkannya di bahu kirinya.
"Yaa, kau tidak perlu melakukan ini." Lisa berusaha mengambilnya kembali, tapi Jungkook memutar tubuhnya ke samping, menjauhkan jangkauan gadis itu dari tasnya.
"Aku ingin membawanya untukmu." Pria itu lalu memegang puncak kepala Lisa dengan satu tangannya. Salah satu sudut bibirnya terangkat. "Aku tidak ingin kau tambah pendek bila selalu mengangkat tas seberat ini."
Lisa memanyunkan bibirnya sebal. Tidak tahukah Jungkook bahwa ia memiliki tinggi badan di atas rata-rata?
Bahkan Lisa lebih tinggi dibandingkan unnienya selain Chaeyoung.
Tapi bila dibandingkan dengan pria itu, Lisa memang lebih pendek darinya.
Kesal dengan Jungkook, Lisa mempercepat langkahnya, berniat untuk meninggalkan sahabatnya itu.
Namun tentu saja usahanya itu sia-sia karena Jungkook bisa dengan mudah mengejarnya.
"Aigo apa aku membuatmu kesal?"
"Jangan berbicara denganku."
Bukannya takut dengan suara tajam Lisa, Jungkook semakin gencar untuk menjahilinya.
"Baiklah, kau tidak pendek," kata Jungkook yang kemudian merapatkan jempol dan telunjuknya hingga hanya berjarak kurang dari 1cm. "Hanya sedikit pendek," lanjutnya.
"Aku---"
"Lisa-ssi!"
Sepasang sahabat itu menoleh secara bersamaan. Lisa dengan ekspresi ramahnya dan Jungkook dengan wajah dinginnya.
"Nde?"
Pemuda itu melirik Jungkook sekilas sebelum mengalihkan pandangannya pada Lisa.
"Apa... aku bisa berbicara denganmu?"
"Kau sedang berbicara dengannya."
Jawaban ketus itu dikeluarkan oleh Jungkook. Kali ini ia bahkan melipat tangannya di depan dada dan memberikan tatapan penuh intimidasinya.
"M-maksudku berbicara berdua dengannya."
"Jadi kau mengusirku?"
Pemuda itu seketika gelagapan. Tentu saja ia mengenal Jungkook. Ia tahu bagaimana reputasi pria Jeon itu. Meskipun terkenal ramah tapi tetap saja semua orang tahu bagaimana mengerikannya Jungkook bila sedang marah.
Dan saat ini, pemuda itu tidak tampak sedang ingin beramah-tamah.
"A-ani--- a-aku hanya---"
"Berhenti menakutinya." Lisa menyikut perut Jungkook pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ephemeral [On Going]
Fiksi Penggemar*** Semuanya terlalu sempurna Terlalu sempurna hingga aku tidak menyadari bahwa kesempurnaan hanya sebuah ilusi sementara yang akan berakhir di satu titik. Aku hanya terlalu naif untuk mempercayai segalanya akan bertahan selamanya *** Start: 03 Febr...