hai gays. Maaf ya kalau jelek, soalnya ini pertama kali aku nyoba bikin Cerita !
Selamat membaca !!!! Typo alert !!
Matahari terbit dan menyinari ruangan nuansa putih itu dengan remaja yg sedang berbaring di kasurnya sendiri. Hari ini adalah hari tanggal merah, rata² remaja yg lain memilih tetap tidur di pagi hari ini, namun beda dengan Remaja satu ini.
Ia memilih untuk mengotak Atik gadgetnya sedari tadi malam, matanya jg bengkak.. sepertinya Lim tengah menonton drama koreanya itu.. Itu sudah menjadi 'ruitinitasnya Lin setiap hari.
Sedang serunya Lin dengan tontonannya, hapenya bergetar juga berdering menandakan seseorang mencoba untuk menghubunginya. "Siapa sih. Ganggu bgt Lo" ucap Lin ketus
Lin segera mengangkatnya
"Halo?" Ucap Lin
"Lin, Lo sibuk ga?" Ucap July
" Tumben bgt Lo ngehubungin." Ucap Lin dalam hati. Karena memang Lin tidak dekat dgn July, biasanya kala ketemu. Hanya membahas tentang Pr semata.
" Ga kok.. emg kenapa ? " Jawab Lin.
" Gw pengen bicara Lin " ucap July serius
Lin terdiam mendengar keseriusan temannya itu, apa yg akan di bicarakan kali ini setelah sekian lama tidak bertemu?.
" Lin? " Panggil July
"Y-ya? Bisa kok. Dimana ?" Tanya Lin
" di cafe Vivi's. Jln ***** .nanti sore ya." Ucap JulyTelfon itu pun diakhiri oleh July.
Lin merasa sedikit terpikir oleh apa yg akan dibicarakannya dengan July.
Lin menggelengkan kepalanya untuk menghindari pikiran negatif itu dan turun dari kasurnya.*Skip sore hari
" Lin sini ! " Panggil seseorang siapa lagi kalau July.
Lin mengangguk dan segera menghampirinya. Dia pun duduk di hadapan july." Lo Apa kabar Lin? " Tanya July
" Baik, To the point aja Jul.." ucap Lin serius
July sedikit kaget dgn apa yg dikatakan dgn Lin, tapi dia memang ingin berbicara serius. Tapi tak seserius ini juga !
" Oke..jadi Lo cukup kenal sama org² disekitar sekolah?" Tanya July
"Lumayan sih." Ucap Lin, Fyi** (Lin cukup terkenal di sekolah karena akan kemiripannya seperti kelinci pungut.) ..maaf yah.." Jadi Lo kenal Ivan, 11 IPS? " Yakin July
" Kenal.."ucap Lin sedikit tak yakin
" Bisa ga.. Lo bantuin gue ? " Tanya July
"..." Diam Lin" Hai Gais ! " Sapa Lin kepada circlenya, (Diva, Neta, Daffa, dan Ivan.) menyambutnya dgn baik
" Eh Pungut " Ucap Neta seolah mengejek
Lin yg sudah terbiasa akan panggilan itu hanya tersenyum paksa Pada Neta.
" van " panggil Lin
" Kenapa ?" Jawab Ivan Menunggu
Lin mendekati Ivan dan
Lin sempat mematung sebentar dan dan berbicara kepada Ivan
" Lu mau gw kenalin ga sama cewe ? " Ucap Lin menaikkan kedua alisnya keatas dan kebawah
" Gw g- " ucap Ivan di potong Lin
" Ni Loh. Dia tipe kamu bgt serius !" (amit gw ngomong gini) Ucap Lin membuka galerinya dan mencari foto July.
" Nihhhh." Ucap Lin menunjukkan foto July kepada Ivan Dgn dekat
Ivan hanya menatapnya dgn tatapan Bingung dan menatap Lin.
" Gimana ? "
" B aja. " Ucap Ivan memalingkan Mukanya
" Masa ? Lo pasti tertarik kan? Halah ! Nomornya gw kirim di Kontak ya " ucap Lin menebakBel telah berbunyi menandakan pelajaran Pertama akan masuk.
Lin dan Circlenya Menuju ke kelas masing² dan pamit dengan satu sama lain
Di tengah pelajaran.. Hati Lin terasa nyeri tapi Secara batin Mungkin ?. Sebenarnya Bukan saat tengah pelajaran, melainkan saat dirinya tengah mempromosikan Seseorang kepada Ivan..
Lin berpikir sejenak dan.. bahwa ia tau Lin sendiri tengah menyimpan rasa kepada Ivan.
Mengapa dia melakukan ini?
Hatinya yang tak bisa menolak permintaan dari seseorang. Ia terpaksa. Diri Lin dibuat tidak ada pilihan..
Bagaimana jika Ivan membenarkan ucapan Lin tadi bahwa July menarik? Bagaimana Jika Dia benar² menghubungi July ?" Alin Fitria Kezia ! " Panggil Bu Tita meninggikan suara
" Kamu lagi Mikirin apa Lin di tengah Pelajaran saya ?! " Tanya Bu Tita
Bu Tita menghela nafas berat
" Buka halaman 67. Dan baca Paragraf 6 !" Lanjut Bu Tita.This is Alin Fitria Kezia.
Author :
Aku gatau kalau harus up lagi gais. Soalnya takut kalian ga suka. Jadi kalau kalian suruh lanjut aku bakal up lagi
KAMU SEDANG MEMBACA
" °Alin Fitria Kezia° " !! slow update !!
Short StorySiapa bilang kalau cinta memberuntungkan?, Lin. Remaja berumur 16 tahun ini tak pernah memiliki perasaan satupun kpd org. Saat menginjak SMA, dia menemukan cintanya. Tetapi. Lin tak seberuntung itu.