Sore hari itu, Ethan sudah berganti pakaian dengan seragam basket. Ia mengedarkan pandangannya di bangku supporter mencari keberadaan Saphira yang katanya akan menyusul.
Didalam ruangan indoor tersebut suara sorakan orang-orang menggema keras meneriaki nama Ethan. Sementara itu manik tajam Ethan menelusuri setiap bangku tidak menemukan gadis cantik tersayangnya.
Hingga satu tepukan di bahunya menyadarkannya. Ethan menoleh mendapati Arga yang mengangkat sebelah alisnya seakan menanyakan kenapa.
Ethan menggelengkan kepalanya dan melangkah ketengah lapangan mencari posisi. Seharusnya ada suara lengkingan cempreng Saphira, walaupun sudah sekian detik akan dimulai Ethan tetap menoleh kebelakang. Hal itu justru membuat sebagian dari cewek-cewek supporter disana salting merasa Ethan sedang memperhatikan mereka.
Suara peluit telah berbunyi, Ethan memfokuskan diri dengan bola di lapangan.
"GO MY PRINCE!!" suara itu adalah Viola yang duduk di pinggir lapangan menatap Ethan penuh cinta.
"GO PRINCE ETHAN!!"
"PRINCE ETHANN!!"
Gema suara terasa akan memecahkan gendang telinga. Ethan menangkap bola dan melompat memasukan bola itu kedalam ring dengan mudah lantaran sudah biasa dan tubuhnya tinggi.
Skor telah tercetak hingga 0 : 6.
"GA!!" teriak Ethan melempar bola kearah Arga dengan penuh tenaga.
Arga berlari dengan mendribble bolanya sebelum melemparnya lagi ke Kiwo dan ditangkap lagi oleh Ethan yang akan mencetak skor ke-7.
Satu ronde pertama sudah berlalu, Ethan masih tidak mendapati keberadaan Saphira. Kini, cowok tampan penuh keringat itu duduk di salah satu kursi dengan sebotol air mineral ditangannya.
"Saphira kemana?" tanya Ethan akhirnya terang-terangan pada Juliet yang membawakan Arga minum.
Juliet yang ditanya menoleh. "Saphira?" beo nya memastikan tidak salah dengar dan Ethan mengangguk.
Ujung rambut Ethan yang basah, hidung yang mancung, rupa yang menawan membuat Juliet hampir tersihir.
"Saphira sakit."
"SAKIT?!" tanya Ethan terkejut, ia refleks berdiri mendekati Juliet. "Lo ngomong apa tolong jelas-jelas?"
"I-iya, Saphira sakit perut." ujar Juliet terbata lantaran Ethan sangat mengerikan.
"Dia dimana?" raut wajah khawatir Ethan tidak dapat disembunyikan membuat Kiwo dan Arga bertanya-tanya.
Juliet melirik Arga sekilas dan berdehem. "Di kelas."
"THAN MAU KEMANA?!" teriak Kiwo ketika Ethan melesat pergi begitu saja.
Arga menghela nafas. "Robi udah siap belum jadi cadangan?" tanya Arga pada teman satu timnya yang lain. Ethan tidak mungkin kembali dan bermain lagi jika sudah pergi meninggalkan lapangan.
"Dia kenapa, sih?" tanya Juliet heran.
Arga menoleh. "Kaya ngga tau aja."
"Secepat itu?"
"Apa salahnya?" tanya Arga balik. Toh, mereka berdua sama-sama cocok, sama-sama goodloking dan kaya-raya, hubungan mereka pun balance.
🌷🌷🌷
Brakh!!
Pintu kelas dibuka dengan tidak sabaran membuat suara gaduh. Gadis cantik yang sedang menyembunyikan wajahnya di lipatan kedua tangannya diatas meja itu terganggu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married Together Married To Ethan
Teen Fiction[OVER YOUNG MASTER SERIAL] Ini bukan perjodohan melainkan paksaan Ethan Dustincris Anggara yang ngebet ingin menikah dengan Saphira Sabita-- teman sekelasnya. Hubungan mereka yang backstreet sejak sekolah dasar membuat semua orang tidak tau jika Sap...
