11. Family Dinner

13.4K 964 200
                                    

Kathrina, Gita, Clara, Misya, Hazel, dan Fadel kini sedang berkumpul di ruang khusus The Pillars. Keempatnya duduk seraya menatap Kathrina, meminta penjelasan. Sedangkan Gita hanya bisa menundukkan kepalanya dan berdiri di belakang bangku single-seat dimana Kathrina duduk. Gadis itu tak berani mengangkat wajahnya apalagi menatap keempat teman Kathrina.

"Jelasin. Ini maksudnya apa, Kath?" Clara membuka pembicaraan. "Apa hubungan kalian? Kenapa kalian lakuin hal kaya tadi di ruangan ini? Kamu maksa dia, 'kan, Kath?" cerocos Clara panjang.

Hazel, Fadel, dan Misya hanya bolak- balik melirik Kathrina dan Clara. Tak paham dengan situasi. Ketiganya baru saja sampai sesaat setelah Clara menelepon Hazel. Gadis itu hanya menghubungi Hazel karena ia tahu pasti Hazel akan kembali bersama Fadel dan juga Misya.

Beberapa saat lalu, Clara berhasil memergoki Kathrina dan Gita yang tengah berciuman dengan panas. Bahkan tadi seragam Gita sudah mulai berantakan, kancingnya terbuka beberapa, dasinya pun sedikit melonggar karena ulah Kathrina yang sudah pasti menariknya.

"Gita. Keluar. Tunggu di mobil," perintah Kathrina seraya memberikan kunci mobil kepadanya. Mendengar hal itu, Gita mengangguk, dengan cepat gadis itu mengambil kunci mobil Kathrina, tak lupa membawa tas sekolah miliknya kemudian berlari kecil, keluar dari ruangan tersebut.

Kathrina menyisir rambut panjangnya dengan jemarinya. Gadis itu melepaskan kacamatanya lalu menatap Clara intens. "Bukannya udah jelas? Kamu udah liat aku ciuman sama Gita, Ra. She's mine. Bukan sebagai bahan bully, but as my girlfriend. I bullied her, because I love her."

Misya membulatkan matanya tak lupa menutup mulut dengan telapak tangannya. Hazel dan Fadel pun tak kalah terkejut mendengar penuturan Kathrina. Fadel menggelengkan kepalanya, tak habis pikir dengan Kathrina. Ya. Selama ini, Kathrina melakukan perundungan hanya untuk mencari perhatian dari Gita.

Ini adalah kali pertama Kathrina merundung karena menyukai sang korban. Motif yang ia lakukan memang aneh, tapi di sinilah ia. Jatuh cinta bahkan obsesi kepada Gita karena gadis itu telah membuatnya gila.

"Do You really love her?" kini Misya angkat bicara. la kira Kathrina bercanda karena biasanya gadis itu akan mengelak tiap kali semua temannya mengejeknya.

"Obsessed."

"So, now ... you're really into girls, Kath?" celetuk Fadel. Membuat Kathrina terdiam sebentar sebelum akhirnya mengangguk, menyetujui ucapan Fadel. Keempatnya semakin terkejut. Pasalnya, semua mantan Kathrina dapat dikatakan lumayan tampan.

"I didn't date every girls. I'd only date Regita Sekar Adhyaksa."

Sakit. Entah mengapa hati Clara berdenyut hebat. Bagaimana bisa hal ini terjadi? Mengapa bukan dia orang beruntung yang berhasil meluluhkan hati seorang Kathrina Permata Adhyaksa itu? Berbagai pertanyaan muncul dalam benaknya.

Clara sedikit melonggarkan dasinya, sesak. la menghela napasnya. "Good for you, Kath." Gadis itu bangkit dari duduknya kemudian mengajak Hazel untuk keluar dari ruangan tersebut dan pulang. "C'mon, Zel," ajaknya kemudian pergi begitu saja dari ruangan itu, meninggalkan Kathrina bersama dengan Fadel dan Misya.

Sebenarnya, Hazel masih memiliki banyak pertanyaan kepada Kathrina. Namun, karena perubahan mood Clara, mau tak mau, gadis itu harus menuruti seluruh keinginannya. Hazel melirik Kathrina kilas. Gadis itu berisyarat dengan mengedipkan sebelah matanya, meminta penjelasan lebih saat Clara tidak ada.

Setelah Clara dan Hazel menghilang dari pandangan ketiganya, kini atensi Misya kembali ia alihkan kepada Kathrina. Sangat banyak pertanyaan yang memenuhi kepalanya. Ia tak habis pikir dengan Kathrina.

Obsessed (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang