Warning‼️ NC 21+ HARAP BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN!
Bagi kalian yang gak nyaman sama chapter² dewasa, tolong di skip aja dan tunggu update selanjutnya.
_____________________________________________"Oke Mas turutin kalau kamu pengen dipuasin pake kontol Mas. Mas bakal ngentotin kamu kuat-kuat, tapi jangan harap Mas bakal berhenti walau kamu nangis mohon ampun." Begitulah sekiranya kata-kata terakhir Jendral sebelum amarah dan nafsu menyelimuti matanya.
Nana tak bisa berkutik ketika tubuhnya dihempas ke tempat tidur. Ia tak bisa protes atau apapun, toh ini juga keinginannya sendiri kan?
"Capek-capek Mas ngurusin kamu, nyekolahin kamu sampe sekarang, bukannya minta hal lain yang lebih bermanfaat tapi ini malah minta dirojokin kontol, hm?!" geram Jendral sembari melucuti sehelai kain terakhir yang menutupi tubuhnya.
Ia tak habis pikir dengan permintaan Nana kali ini yang menurutnya cukup diluar nalar, tapi meskipun begitu Jendral lebih tak habis pikir dengan dirinya sendiri yang malah menuruti kemauan sang adik.
Sedangkan kini sosok yang lebih muda di atas ranjang itu merasa jantungnya hendak meledak-ledak dihadapkan pada situasi yang sedang terjadi.
Ia gugup membayangkan bahwa akhirnya mereka akan bersetubuh untuk pertama kalinya.
Tapi tak bisa dipungkiri juga, ada sedikit rasa nyeri dan perasaan bersalah yang menjalar di relung hatinya mendengar penuturan sang kakak barusan.
Benar apa yang dibilang kakaknya, seharusnya ia minta hal lain yang lebih bermanfaat dari sosok kakak yang telah merawatnya dengan baik selama ini.
Dan mungkin memang Nana lah yang sedang hilang akal sehatnya.
Sebab saat ini, rasa gatal di vaginanya dan keinginan disentuh lebih intim itu malah mendominasi dirinya terutama ketika melihat tubuh telanjang sang kakak yang begitu kekar dan sexy.
Tak ketinggalan, pandangannya juga jatuh pada burung tak bersayap yang sekarang tengah berdiri tegak dengan gagahnya di selangkangan si Mas.
Benda itu begitu panjang, terlihat sangat jantan dengan ukurannya yang besar dan tebal dihiasi urat-urat, membuat setitik rasa takut muncul di benak Nana tapi ia masih tetap penasaran dengan rasa yang akan ia dapatkan apabila batang berdaging itu menusuk vaginanya.
Tanpa sadar, semua pemandangan itu membuat lubang vaginanya semakin mengalirkan banyak lendir di posisinya yang mengangkang menghadap Jendral.
Dan hal itu juga tak luput dari mata tajam sang kakak. Sosok yang lebih tua tersebut mendecih melihat lubang yang selama ini senantiasa ia usap-usap agar tak menjadi liar itu kini malah tampak seperti lubang yang haus belaian.
Jendral pun kembali mendekat dan mulai memberi pelajaran kepada adiknya.
Plak!
"Akhh!"
Tepukan kuat yang nyaris seperti tamparan itu Jendral layangkan ke selangkangan sang adik, membuat sosok yang lebih muda tersebut memekik dan tersentak kaget.
"Ini memek Nakal yang gak tau diri itu kan?" marah sang kakak yang kembali memberikan tamparan di permukaan vagina Nana.
Plak!
"Nghkhh!" pekik Nana mulai gemetar. Dengan mata berkaca-kaca, Nana menatap sang kakak yang memasang wajah dingin membuatnya sedikit takut.
"Udah bagus-bagus diusapin kayak biasa sampe bisa dibikin kencing tapi masih kurang juga! Masih pengen dikontolin juga! Biar apa kayak gitu, Hah?!" geram Jendral yang kembali melayangkan sebuah tamparan di spot yang sama membuat area privasi itu kini tampak merah padam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mas Jendral |[NOMIN]| {END} ✅️
FanfictionBxB --- Boypvssy 🔞 tapi bukan cerita bok3p Hanya kisah manis antara Mas Jendral dan adik tersayangnya, Nana. Polos, tapi terkadang tingkah lakunya malah terkesan binal di mata Jendral. Semoga saja iman Jendral tetap kuat untuk menghadapi tingkah a...