Pagi-pagi sekali sepasang suami istri itu sudah berada di bandara. Hari ini Johan dan Sofia akan bertemu dengan Notaris, mereka akan berangkat ke Semarang.
Setelah beberapa jam di pesawat akhirnya mereka tiba di Semarang jam 10 pagi.
Tiba di Semarang sudah ada mobil yang menunggu mereka, Johan dan Sofia di antar menuju kantor Notaris.
"Hati-hati" Ucap Johan saat mereka sudah tiba di parkiran kantor Notaris.
Sofia mengangguk.
Johan meraih sebelah tangan Sofia, menggandeng gadis itu masuk kedalam kantor.
"Selamat pagi, ada yang bisa saya bantu?" Tanya resepsionis
"Saya ingin ketemu dengan pak Rizal. Beliau ada?" Tanya Johan
"Sudah buat janji sebelumnya pak?" Tanya resepsionis
"Sudah" Jawab Johan singkat
"Baik, tunggu sebentar pak"
Resepsionis itu menelpon seseorang. Setelah beberapa saat Johan dan Sofia di antar ke salah satu ruangan
"Silahkan masuk pak, bu, bapak Rizal sudah menunggu di dalam" Ucap resepsionis
"Terimakasih" Ujar Johan
Sofia hanya tersenyum canggung.
Johan mengetuk pintu di depannya sebelum masuk kedalam.
"Dengan Johan dan Sofia?" Tanya pria paruh baya yang duduk di kursi kerjanya
"Saya Johan, dan ini Sofia istri saya" Johan memperkenalkan diri sambil menjabat tangan om Rizal
"Om senang akhirnya kalian datang juga kesini, terutama kamu Sofia. Sudah lama om nunggu kamu datang menemui om" Ucap Rizal ramah
"Maaf om, saya baru sempat datang sekarang" Sahut Sofia tak enak hati
"Om ngerti, mungkin selama ini kamu tidak tahu apa-apa"
"Om sama papa kamu sudah berteman lama, sebelum papa kamu meninggal, beliau sempat menuliskan wasiat dan meminta om untuk memegang nya" Om Rizal mulai bercerita
"Maaf om, kalau boleh tau orang tua saya meninggal karena apa?" Tanya Sofia penasaran
Om Rizal menarik nafas panjang. Ingatannya mundur kebelakang, mengingat kembali kisah hidup teman lamanya.
"Papa kamu namanya Rudi, mama kamu namanya Miranti. Om kurang tau juga penyebab papa kamu meninggal, beliau meninggal mendadak waktu umur kamu 5 tahun. Tapi kalau mama kamu, dia meninggal waktu melahirkan kamu" Beritahu Om Rizal
Sofia mendengarkan dengan teliti, hatinya tertegun mendengar cerita om Rizal. Johan mengusap tangan Sofia, menyalurkan ketenangan
"Setelah papa kamu meninggal, kamu di rawat oleh adik papa kamu, Dodi dengan istrinya Tari. Mereka mengangkat kamu menjadi anak mereka karena mereka tidak memiliki anak. Setelah itu perusahaan papa kamu juga di lanjutkan oleh Dodi"
"Sebenarnya om sudah lama mencari kamu Sofia, tapi sepertinya Dodi dan Tari menutup akses untuk bertemu kamu. Setelah mereka tau kamu menikah, mereka jadi takut kalau warisan peninggalan orang tua kamu akan di ambil alih oleh suami kamu. Mereka sudah beberapa kali menemui om, tapi om menolak untuk mencairkan harta warisan itu, sampai akhirnya hari ini kalian datang kesini"
"Sebenarnya beberapa waktu yang lalu orang tua angkat Sofia sempat membuat Sofia tinggal di Semarang selama sebulan, dan beberapa hari yang lalu mereka sempat ingin menculik Sofia waktu di apartemen" Beritahu Johan
"Om sudah menduga, pasti mereka akan melakukan sesuatu untuk merebut harta warisan ini. Om sudah tau watak mereka dari dulu hanya mengandalkan orang tua kamu saja. Sepertinya tujuan mereka mengincar Sofia untuk memaksa Sofia menyetujui mereka sebagai wali dari Sofia agar harta warisan ini bisa di ambil alih oleh mereka" Jelas om Rizal mengenai asumsi nya
KAMU SEDANG MEMBACA
Not My Sugar Daddy
General Fictionlangsung baca saja. Warning: 🔞 Adegan Dewasa!!🔞 Bocil dilarang mampir!! Hanya Cerita Fiktif!! Jangan lupa follow, vote and comment. Plagiat dilarang mendekat!!!!!! Dosa tanggung sendiri!!!! Maaf jika masih berantakan, belum di revisi. PLEASE, K...