THE NIGHT SIGH [Banginho] ✔️

The Night Sigh : Chapter 31

Minho nampak memucat, hati Chan seperti mulai merasa kecewa. Tapi sepertinya apa Chan lakukan mungkin terlalu cepat. Baru beberapa hari Chan merasakan kedekatan mereka karena keduanya tinggal satu kamar.

Walaupun begitu mungkin Minho pun belum tentu merasa demikian. Jika Minho menolak pun sepertinya Chan akan iklas dan berusaha semaksimal mungkin setelah ini.

"Jika kau belum siap tidak masalah, aku akan menunggu mu" kata Chan menutup kotak cincinnya. Perlahan Minho menatap pria itu dan menggeleng. Seperti apa yang Chan pikirkan.

"Tidak, aku tak akan menolak. Aku mau menikah dengan mu" katanya dengan sebuah senyuman manis. Jantung Chan seperti tidak bisa dikontrol, apa ini yang dirasakan saat berhasil melamar seseorang yang sangat dia cintai?

"Apa lamarannya masih berlaku?" Tanya Minho lagi melihat kotak cincin yang sudah tertutup. Chan mengusap air matanya yang tiba-tiba menetes kemudian membuka kotak cincin itu dan mengambil satu disematkan ke jari manis Minho.

Minho tersenyum melihat cincin yang menghiasi jadi manisnya. Sangat pas dan cantik.

"Mana punya mu" ucap Minho mengambil satu lagi, dia menggengam tangan Chan dan menautkannya di sana. Kini Minho menyandingkan tangan mereka.

"Bagus dan pas, kau ternyata tidak berlalu bodoh" kata Minho, Chan masih terisak dan memeluk Minho dengan erat.

______

"Kak Minho!!!" Teriak Felix saat masuk ke ruangan Minho berada sekarang. Suara riuk tamu terdengar di luar sama membuat jantung Minho berdegup kencang. Apalagi dengan pakaian pernikahan ini. Katanya dirancang sama seperti Luna sebelumnya alias ibu mertua Minho.

"Felix kau di sini?" Tanya Minho melihat Felix.

"Kau cantik sekali kak, wah" kata pria itu meneliti tubuh Minho. Wajah Minho agak pucat sembari menatap penampilannya di depan cermin.

"Felix perut ku tidak terlihat buncit kan? Aku malu jika tamu mengetahui aku hamil sebelum menikah" kata Minho. Felix mendekat dan menggeleng. Karena pakaian yang dipakai jadi tidak terlalu jelas.