🥀Arcturus Angello Dexter🥀

AAD 3.

Seiringnya berjalan waktu, perasaan dan pikiran seseorang akan berubah sebagaimana mestinya.🥀

   
🥀Arcturus Angello Dexter 🥀

Hampir sudah memasuki tiga bulan, Perkembangan kondisi Arcturus sedikitpun tidak berubah. Pemuda pemilik  julukan Almost Perfect itu masih senang bermain dengan tidur nyenyak nya.

Dan sejak itu juga Dexter Family hampir tak bernyawa, tak sebagaimana mestinya padahal biasanya jika Arcturus tidak dirumah mereka tidak pernah peduli. Semenjak kejadian itu mereka menyadari bahwa Arcturus adalah pusat hidup Dexter.

Kebencian tak masuk diakal yang membuat mereka membenci Putra tengah Maxzillum adalah hal paling bodoh yang Dexter Family lakukan.

Faktanya, mereka membenci pemuda 20 tahun itu hanya karena perbedaan fisik yang mengikuti sang ibu, Hampir seluruh Dexter Family memiliki surai hitam, sedangkan Arcturus mengikuti surai sang ibu yang membedakan nya dengan keluarga nya itu.

Arcturus mengikuti semua ciri-ciri khas dari ibunya, berkulit putih pucat, berambut putih sedikit pirang, memiliki Golden eyes yang cantik, dengan bibir pink menggoda, dengan tinggi 170.

Bagaimana bisa mereka menyiksa seseorang yang hampir menyamai malaikat di fiksi.

Arcturus juga terkenal karena kepintaran yang tak manusiawi, pemuda 20 tahun ini sering memenangkan penghargaan bergengsi, sebagai Aktor dan juga penyanyi terkenal Negara A.

Sayangnya itu tak pernah dianggap oleh Dexter Family, sangat disayangkan.

Semenjak itu, Mansion Dexter Family dan didepan Rumah Sakit ramai dipenuhi buket bunga dari fans Arcturus yang sering dikirimkan setiap kali di pindahkan akan terus berdatangan.

Arcturus disayang dan dipuja oleh orang lain tapi tidak dengan keluarganya, Mungkin setelah ini kehidupan Arcturus berbeda?

Berbagai berita televisi yang membocorkan tentang Arcturus memberitakan tentang keadaan koma sang Aktor dan penyanyi multitalenta  itu, yang sampai saat ini belum diketahui secara pasti kapan sang Mega Bintang bangun.

Para Dexter saling bergantian menjaga diruang inap sang anak tengah Maxzillum.

Berbicara tentang Arcturus, Arcturus sendiri memiliki 2 kakak laki-laki dan dua adik kembar laki-laki.

Kakak pertama  Arcturus memiliki nama Alpha Centauri Dexter, pria berumur 25 tahun yang menjadi pewaris perusahaan Dexter company Selanjutnya sesuai kesepakatan bersama, Pria berparas tampan dan gagah itu seringkali tidak dirumah dikarenakan kesibukan nya yang memaksa untuk dipenuhi dan juga seorang Workaholic.

Selanjutnya sang anak kedua Maxzillum Galaxy Deuxième Dexter, Pria berumur 23 tahun ini sedang melanjutkan pendidikan sarjana kedua nya di Universitas bergengsi Negara A khusus pria.

Dan terakhir Adik Kembar Arcturus,
Earvin Adhinata Dexter dan Earwine Adhiatma Dexter, dua pemuda yang masih bersekolah di jejak menengah atas kelas 12 itu, berumur 16 tahun dengan perbedaan lahir 7 menit.

🥀🥀🥀

Saat ini Ruang inap Arcturus ramai dengan keluarga lengkapnya, penuh dengan Pria berbagai umur, jika bertanya tentang para wanita, Dexter Family tidak membutuhkan mereka, mereka hanya menggunakan wanita untuk memberikan keturunan setelah itu di bunuh dengan keji.

Maxzillum duduk setia disisi Arcturus tanpa melepaskan tangan sang anak tengah itu. Tidak sedikitpun melepaskan pandangannya dari apapun bahkan Pekerjaan kantor nya pun diserahkan kepada tangan kanannya.

"Ayah, makanlah dulu dari kemarin ayah tidak makan sedikitpun."

Earvin menepuk pundak Maxzillum dengan pelan, sudah beberapa kali salah satu keluarga nya mencoba membujuk tapi tak ada hasil.

"Tidak perlu, Ayah akan makan jika Arcturus bangun"

Para Dexter Hanya menghela nafas mendengar keras kepala Maxzillum.

"Jika Ayah begini, Arcturus juga akan sedih, yah"

Maxzillum terdiam Dengan mencium buku-buku jari tangan Arcturus dan tidak mendengarkan sedikitpun perkataan sang putra.

Keheningan melanda ruangan inap VVIP Arcturus tapi sontak dibuat tersentak saat Maxzillum memandang terkejut jari Arcturus yang bergerak pelan. Bergegas Earwine yang dengan cepat menekan tombol Untuk memanggil dokter.

"Menurut hasil yang kami dapatkan Pasien mengalami peningkatan yang signifikan, dan jika ini benar beberapa saat lagi pasien akan sadarkan diri, selamat Tuan Maxzillum." Dokter tersenyum lega dan berlalu pergi setelah melihat dia tidak dibutuhkan lagi.

Maxzillum berlinang air mata menciumi kening Arcturus dan berbisik kecil "terima kasih sayang terima kasih, Anak ayah."

"Terimakasih adik Kecil" 

Alpha yang jarang berbicara berbisik pelan di telinga Arcturus.

Mata berwarna golden itu mulai terbuka  perlahan dan berkedip kecil seperti membiasakan cahaya yang masuk ke retina nya. Arcturus melihat pelan ke arah kanannya saat menemukan Ayahnya menangkup pipi nya dengan lelehan air mata yang tak berhenti.

"Mon chéri, Thank Goodness!!." Maxzillum mencium dahi Arcturus dengan haru, air mata pria itu tak pernah berhenti saat melihat mata cantik itu kembali terbuka.

"A..air"

Dengan serak penuh sesak Arcturus berujar pelan, Galaxy menuangkan segelas air putih ke gelas dan menyodorkan dengan pelan saat sebelumnya membantu Arcturus duduk bersandarkan bantal dibelakang punggungnya.

"Mon chéri, Dengar ayah? Ada yang sakit?." Maxzillum meraih telapak tangan sang anak saat Arcturus terdiam memandangi semua orang di ruang inap itu, mata golden itu terlihat tak menyiratkan bintang nya lagi.

"Who?."

Sekejap mata ruang penuh haru diselimuti keheningan, mata Maxzillum tertegun dan jantung nya berdetak kencang.

"Mon chéri, jangan bercanda ,nak."

Diraihnya pipi Arcturus untuk menatap matanya, Maxzillum mencari binar yang dia rindukan selama ini.

"Ini Ayah Arcturus, Mon chéri tidak ingat ayah?, Nak jangan membuat ayah takut."

Arcturus menatap dingin Maxzillum dan berkata dengan intonasi sarat keasingan.

"I don't have a father, saya juga tidak memiliki keluarga!"

"No..no ini tidak mungkin, Mon chéri"

Maxzillum gemetaran memegang tangan Arcturus dengan bermaksud untuk meminta klarifikasi dan sangkalan.

To be continue.

Wkwkwkwkwk.... Kabooor🏃‍♀️💨